Dia merengek padaku meminta kisahnya juga untuk diceritakan. Baiklah sekarang aku akan menulis kisahnya. Ini tentang Adah Siti. Adah yang pernah merasakan menjadi pacar bayangan. Ya, dia mungkin hanya di permainkan oleh seorang laki-laki yang satu pesantren.
__________
Sudah beberapa bulan dia ditembak lewat surat cinta khas santri oleh Yunus Anwar. Laki-laki itu sering disebut dengan Ciweng. Adah tak tahu kenapa laki-laki itu mengajaknya berpacaran. Namun dia hanya menerimanya saja. Dia mendengar rumor kalau dia hanya menjadi pelampiasan saja. Yunus belum melupakan pacarnya yang bernama Lia. Lia adalah seniornya di pondok. Itu terbukti ketika dia melihat chat'an pacarnya itu dengan mantannya.
Di dalam hatinya dia merasa kesal dan kecewa. Namun apa boleh buat. Dia juga sebenarnya belum melupakan kekasihnya dulu yang bernama Zein. Dia ingat kenangannya saat bernama Zein dulu. Zein yang sangat perhatian padanya. Berbeda dengan Yunus, perhatian sih, tapi dia merasa semuanya sandiwara.
Di depan koperasi, ada Yunus. Dia hanya tersenyum dan langsung menyapanya. Namun dia juga melihat Lia. Sepertinya mereka mengobrol. Adah hanya berusaha untuk tidak peduli.
________
Zein, nama itu masih saja ada di dalam pikirannya. Dia belum bisa melupakan mantan terindahnya. Zein sudah keluar dari pesantren. Setelah itu Adah langsung memutuskannya, karena alasan dia tak mau hubungan jarak jauh.
Adah melihat ke kobong tiga. Di sana sedang ramai, karena sedang menonton drama yang berjudul Full House versi Thailand. Dia langsung ikut menonron dengan yang lainnya. Drama itu, dia langsung menyukainya. Namun sayangnya harus berhenti ditengah-tengah, karena Teh Fauziah tidak punya kelanjutannya.
Wildah mendekatinya dengan tiba-tiba. "Dah!" panggilnya.
"Apa, Mon?" sahut Adah.
"Kamu mau nonton kelanjutannya, kan?"
"Tentu saja."
"Kamu minta gih ke Zein untuk membelit kasetnya," usul Wildah.
"Hmm..." Adah berpikir sebentar. "Tapi kamu aja yang ngomongnya, aku nggak berani."
"Ah, kamu tuh. Masa nggak berani minta sama pacarnya sendiri," ujar Wildah sambil mengambil ponsel umum milik pesantren di mushola.
Dia langsung menghubungi Zein. Adah langsung mendekatinya. Dan telepon pun diangkat oleh Zein.
"Assalamu'alaikum, Zein," salam Wildah.
"Wa'alaikumsalam. Ini siapa?" suara laki-laki terdengar di seberang telepon.
"Ini aku Emon."
"Ada apa, Mon?"
"Ini si Adah, katanya mau minta tolong sama kamu untuk membeli kaset Full House Thailand," jelah Wildah.
"Beneran Adah yang minta?"
"Iyah, beneran. Nanti uangnya kita ganti."
"Tapi dia yang harus menerimanyanya."
"Iya, iya.. Sekarang yah."
"Ok."
Sambungan telepon pun terputus. Wildah tersenyum dan berjingkrak senang.
"Dia mau?"
Wildah mengangguk.
Tak lama kemudian mereka mendengar suara motor. Ada salah satu santri putri yang memanggil Adah. Katanya ada Zein yang sedang menunggu di gerbang pondok santri putri. Adah pun langsung pergi untuk menghampiri Zein.
Wildah mengintip di jendela mushola.
"Ini," Zein memberikannya kepada Adah.
"Makasih," gadis itu langsung menerimanya. Rasanya jantungnya berdetak sangat cepat.
"Berapa harganya, Zein?" tanya Wildah dari jendela.
"Lima belas ribu," jawab Zein.
Adah menghampiri Wildah dan memberikan kasetnya padanya. Wildah juga memberikan uang lima belas ribu untuk ganti uang kaset itu pada Adah.
Adah menghampiri Zein kembali. "Makasih yah. Maaf ngerepotin," ujarnya sambil memberikan uang lima belas ribu itu pada Zein.
"Sama-sama, gak ngerepotin kok. Ya sudah aku pergi dulu yah," Zein tersenyum pada Adah, lalu melangkah pergi meninggalkan Adah.
__________
Ya, itu adalah salah satu kenangannya bersama Zein. Dia benar-benar belum bisa melupakan Zein. Zein selalu ada di dalam pikirannya. Sedangkan Yunus, mantan kekasih yang membuat luka di hatinya. Mereka putus. Karena suatu hal.
Suatu hari, Irsan memberikannya sebuah gantungan. Mungkin sebagai bukti pertemanan mereka. Mereka sering bercanda ketika bertemu dan sangat akrab. Untuk membalas pemberian Irsan itu. Adah memberikannya juga sebuah gantungan. Hal itu diketahui oleh Yunus. Karena mereka itu teman akrab. Sepertinya Irsan menceritakan dan menunjukkannya pada Yunus.
Adah pun mendapat surat dari Yunus. Di dalamnya berisa kata putus dan dia menulis bahwa dia sebenarnya tak mencintai Adah. Laki-laki itu sangat jujur. Adah langsung membalasnya dan menyetujuinya. Dia memang harus mengakhiri hubungan tanpa rasa suka. Karena itu mungkin mereka akan saling menyakiti satu sama lain.
Mungkin sebenarnya bukan dia juga sebagai pacar bayangannya Yunus. Tapi Yunus juga seperti pacar bayangannya. Mereka sama-sama belum melupakan mantan mereka masing-masing.
_________
Kedekatannya dengan Irsan dipermasalahkan di santri putri. Dia merasa Teh Sani dan golongannya menjauhinya. Begitu pula dengan mantan Irsan sendiri yang bernama Kina.
Adah sedang duduk di beranda dan waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Yang lain sudah pada tidur. Tiba-tiba Kina menghampirinya dan duduk di hadapannya.
"Dah, aku mau ngomong sama kamu," kata Kina.
"Kenapa Teh?"
"Hmm.. Maaf. Selama ini aku ngejauhin kamu karena Irsan. Maaf banget. Aku cemburu dengan kedekatan kalian," ujar Kina.
"Teh Kina itu salah paham. Aku nggak ada apa-apa kok sama Irsan. Kami hanya berteman."
Kina hanya mengangguk mengerti.
"Beneran, teh. Aku nggak ada apa-apa sama Irsan," jelas Adah lagi.
"Aku percaya. Maafkan aku yah."
"Nggak harus minta maaf, Teh. Aku baik-baik aja kok."
________
Begitulah sekilas kisah Adah. Penuh dengan drama. Entah drama romantis atau drama apa. Dia pasti membaca ceritanya ini. Kuharap dia tak kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Holy Prison (Completed)
SpiritualSebuah novel yang menceritakan manusia-manusia yang berkumpul di sebuah tempat yang diridhoi oleh Allah. Mereka yang selalu tersenyum dan tertawa. Mereka terlihat bahagia di tempat itu. Namun dibalik semua itu mereka memiliki kepahitan hidup di dala...