🌸2

21 3 0
                                    

Jangan asal menyimpulkan sesuatu kalau lo belum tau penjelasan yang sesungguhnya.


Pagi ini gue memilih datang lebih pagi ke Sekolah dan tidak ikut sarapan di Rumah.

"Mom, Arsya duluan ya ada tugas yang harus Arsya selesaikan. "
Pamit gue sambil mencium pipi mami.

"Sya, lo ngga sarapan dulu?  Biar ntar setelah sarapan gue yang antar elo ke Sekolah "

Ya, siapa lagi dia kalau bukan Leon. Selama Leon di Bandung mami mengizinkannya untuk tinggal di Rumah. Tanpa dia sadari kalau gue itu pergi pagi pagi seperti ini karena gue nggak mau beradu mulut lagi sama dia. Hft -_ sudah cukup semalaman gue debat sama Leon perkara Laras, dan pagi ini?  Gue ingin memikirkan hal yang lain bersama sahabat gue, gue ingin ngehibur diri gue.

"Nggak Le, gue bisa sarapan di Sekolah,"
"gue antar ya Sya-"

Ucapannya terpotong karena gue langsung menyambung tidak mau.

"Le, gue udah gede dan gue bisa naik ojek sendiri ke Sekolah gue."

Gue pun bergegas keluar dan mencari ojek. Hft-_ sampai kapan gue harus seperti ini. Gue ingin menghilangkan perasaan gue tapi dia malah hadir di kehidupan gue.
..........
..........

"Eh neng Arsya, tumben neng jam segini udah sampai. Naik ojek lagi, biasanya kan neng Arsya diantar sama maminya. "
"Iyapak, pagi ini Arsya ada tugas yang menuntut untuk datang lebih pagi. "

Yaallah maafkan Arsya karena harus berbohong ya Allah
Benar saja pagi ini baru gue yang hadir di Kelas. Ya, ini semua gue lakuin karena mau gue.
.
.
.
Sekarang, kelas gue udah ramai dan tak terkecuali 3 sahabat gue yang sekarang udah duduk mengelilingi gue.

"Sya, lo ada masalah ya? Kok diam wae sih Sya, cerita Sya ke kita. Kita sahabat lo Arsya. "
"Sya, ayolah Sya cerita. Jangan lo pendam Sya. "

Ucap Vellan dan Caca yang memaksa gue untuk cerita. Hft-_ ntah kenapa hari ini semangat gue nggak ada. Bahkan gue nggak niat untuk menceritakan semua ini kepada 3 sahabat gue.

"Sya ini ada hubungan sama Leon kan?  Udahlah Sya, udah berapa kali gue bilang ke elo  move on Arsya, banyak cowo yang mau sama lo Sya. Di Kelas ini udah 5 cowo yang lo tolak dengan alasan lo nggak mau pacaran. Padahal sebenarnya karena Leon kan Sya. "
"Lala udah cukup. Apaan sih lo malah mojokin Arsya kaya gini, kita sahabat Arsya, seharusnya kita dukung dia bukan malah mojokin dia. "
"Eh Ca, buat apa dia mikirin Leon terus kalau Leon aja nggak mikirin dia?  Lo tau kan sikap Leon ke Arsya gimana?  Pernah nggak lo mikir kalau yang sekarang dilakuin Arsya itu justru nyakitin dia sendiri."
"Udah woi, lo berdua mau debat terus karena Arsya sama Leon?  Lo belum dengerin Arsya kan?  Jangan asal menyimpulkan sesuatu kalau lo belum tau penjelasan yang sesungguhnya. "

Gue cuman bisa diam memikirkan apa yang ada dipikiran gue tanpa gue ngegubris perdebatan sahabat gue. Gue nggak tau sekarang gue harus apa. Apa gue harus coba benci sama Leon?  Atau gue lupain perasaan gue?  Tapi bagaimana dengan perjuangan gue yang bertahan selama ini?  Bagaimana dengan semua air mata gue yang udah gue sia sia in?  Gue harus apa?  OMG gue benar benar pusing.

"Guys udahlah lo bertiga nggak usah debat soal ini. Semua ini salah gue, gue yang terlalu dibutakan sama rasa sayang gue. Padahal gue udah disakitin berkali kali. Guys rasa sayang gue lebih besar dari pada rasa sakit yang gue raisain. Dan gue nggak tau sekarang gue harus apa. "

Jawab gue yang diiringi air mata yang sebenarnya dari semalam gue tahan. 3 tahun itu bukan waktu yang sebentar, dan gue bertahan dengan rasa sakit gue. Tapi kenapa?  Kenapa sekarang gue justru patah?  Apa gue harus stop disini?  Nggak, gue nggak boleh stop di sini gue harus semangat, iya gue harus bisa bertahan tanpa memperjelas rasa sakit hati gue.

"Sya udahlah, lo cuman dianggap sahabat Arsya, SAHABAT. Lo nggak usah deh berharap lebih Sya, toh dia juga udah pernah bilang kan ke elo kalau dia sayang sama lo itu cuman sebatas sahabat. Dan elo, seharusnya lo tau diri, seharusnya lo bisa jadi sahabat yang bahagia disaat Leon bahagia Arsya. Ayolah Sya bangkit. Cari pengganti. "
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa kasih bintang ya guys. Dan maaf kalau ini jelek dan nggak seberapa. Setidaknya gue udah mencoba. 😇😇

tulus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang