Part 11

20 3 0
                                    

Akhirnya Chanyeol membeli lilin itu lalu kembali menuju ke rumah Lisa. Untung aja warungnya masih buka. Dia membeli satu pack lilin dan beberapa camilan untuk di makan bersama Lisa nantinya.

Makan camilan berduaan ditemani cahaya lilin. Pasti itu akan menjadi sebuah momen romantis antara dia dan juga Lisa. Chanyeol pun senyum-senyum sendiri sambil membayangkan momen itu.

Pas di jalan mau balik, entah kenapa Chanyeol jadi keinget sama seseorang yang tadi berpapasan dengannya waktu mau ke warung mpok Hindun. Gelagat orang itu aneh banget menurut Chanyeol. Cara berpakaiannya udah kayak Ninja Hatori aja. Terus serba item gitu kayak malaikan maut. Chanyeol sempat mengira itu penampakan makanya pas berpapasan dengan orang itu Chanyeol langsung buru-buru pergi.

Emang di kampung ini orang-orangnya pada aneh semua kayaknya.

Ting!

Tiba-tiba aja lampu jalanan menyala. Rumah-rumah jadi terang menderang. Langkah Chanyeol pun terhenti sejenak.

"Lah... kok nyala?" gumam Chanyeol heran. Sedetik kemudian berubah menjadi kecewa.

Hedeh.. kagak jadi deh dia berduaan ditemani cahaya lilin sama dedek Lisa yang cantik, ucul dan ngegemisin kayak boneka India itu.

Chanyeol lalu kembali berjalan dengan membawa perasaan hati yang gundah gulana.

Setelah sampai di halaman rumah, Chanyeol rada bingung saat melihat pintu rumah yang kebuka gitu aja. Apa si gadis manis lagi nungguin dia ya?

Senyuman Chanyeol merekah bak harum manis karena memikirkannya.

Chanyeol pun menuju rumah dengan senyum lebar dan masuk lewat pintu yang terbuka itu.

Namun..

Saat dia melewati ambang pintu, senyuman Chanyeol langsung pudar.

Chanyeol kaget saat melihat kondisi ruang tamu yang terlihat begitu tidak wajar dan aneh. Semuanya terlihat berantakan. Beberapa barang pecah dan beberapa lagi tidak beraturan.

Dengan perasaan yang kalut dicampur panik dan deg-degan, Chanyeol pun berlari menuju ruang tengah untuk mencari Lisa.

Sesampainya di ruang tengah, Chanyeol menoleh ke sana ke mari untuk mencari keberadaan gadis itu hingga dia mendengar sebuah isakan kecil.

Chanyeol segera mencari sumber suara itu.

"Dek?" panggilnya sambil menatap kesekitar.

"Dek? Lisa?! Lisa?!" Chanyeol terus mencari hingga dia sampai di depan pintu kamar Pak Marimas.

Chanyeol mendekatkan telinganya ke daun pintu yang tertutup dan saat dia melakukan itu, suara isakan itu semakin jelas terdengar. Chanyeol pun segera membuka pintu kamar.

Pintu kamar pun terbuka.

Chanyeol tertegun beberapa detik saat melihat bagaimana keadaan Lisa. Gadis itu duduk meringkuk di samping lemari sambil menelungkupkan wajahnya. Isakannya terdengar semakin kuat.

"Lisa!" Chanyeol segera menghampiri Lisa.

Saat Chanyeol berada di sampingnya, Lisa langsung terkejut dan ketakutan. Tubuhnya menggigil dan isakannya berubah menjadi tangisan.

"Hentikan tolong hentikan... Jangan apa-apakan saya lagi... Pergi.." Lisa menatap Chanyeol dengan raut ketakutan.

Chanyeol tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Lisa.. apa yang terjadi dengan Lisa?

"Lisa.. ini aku.." Chanyeol mengatakan siapa dirinya seraya menyentuh bahu Lisa. Namun saat itu juga Lisa langsung panik. Dia menyembunyikan wajahnya ke lemari dan kembali memohon agar dirinya tidak diapa-apakan lagi.

"Lisa apa yang terjadi? Bilang ke kakak siapa yang udah buat kamu begini?!!" marah Chanyeol sambil memegang kedua bahu Lisa lalu mengguncangnya. Tapi Lisa melawan dengan berteriak dan menjauhkan tangan Chanyeol dari dirinya.

Chanyeol langsung memeluk Lisa dengan erat. Lisa meronta. Lisa panik. Namun semakin Lisa memberontak, semakin Chanyeol mengeratkan pelukannya.

"Aku minta maaf Lisa.. aku minta maaf. Andai saja aku tidak meninggalkan kamu sendirian, semua ini pasti gak akan terjadi. Aku minta maaf Lisa.."

"Pergi.. jangan sakiti saya lagi.."

"Kakak gak akan nyakitin kamu dek.. kakak akan menjaga kamu.. kamu aman sama kakak."

Perlahan-lahan tubuh Lisa melemah. Namun isakannya masih kuat seperti tadi.

Chanyeol kemudian melepaskan pelukannya untuk melihat keadaan Lisa lagi.

Bibir Lisa terlihat lebam dan matanya bengkak. Rambutnya acak-acakan. Bajunya robek hingga mengakibatkan separuh tubuhnya terbuka.

Chanyeol segera mencari selimut lalu menutupi tubuh Lisa dengan itu.

* * * *

Lisa pov

Beberapa orang coba bertanya kepada gue. Seperti apa kronologi kejadian itu. Kayak gimana wajahnya dan segala macam ciri-cirinya. Tapi gue cuma duduk dan diam. Gue males ngomong. Gue terlalu lelah.

Gue yakin satu kampung udah pada tau tentang berita gue.

Lisa diperkosa. Lisa anak pak Marimas diperkosa.

Orang-orang berdatangan ke rumah gue. Sanak saudara, tetangga semuanya berkumpul. Beberapa dari mereka menatap gue dengan tatapan kasihan. Mungkin menyayangkan masa depan gue yang udah hancur.

Ibu gak henti-hentinya menangis di samping gue. Sedangkan bapak sedang bicara sama polisi ditemani Chanyeol.

Gue? Entahlah. Gue gak yakin gimana kehidupan gue setelah ini. Gimana masa depan gue. Yang gue rasakan sekarang hanya sakit. Sakit banget. Sakit yang gak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

"Lisa... anak ibu.. kenapa bisa begini ya Alllah.." Ibu menatap gue dengan linangan airmata.

Gue cuma duduk dan diam. Gue takut untuk bersuara. Gue takut kalau gue bicara, maka orang itu akan datang lagi.

Gue gak mau orang itu datang lagi. Gue gak mau.

"Tenang bu, biarin Lisa istirahat dulu." Bapak datang menemui kami. Mungkin gara-gara denger ibu yang gak berhenti nangis.

"Gimana bisa pak? Gimana bisa?! Anak kita satu-satunya jadi begini bagaimana bisa saya tenang pak?! Lisa anak mama... kasihan kamu sayang.." Ibu membelai pipi gue lalu memeluk gue erat.

Tiba-tiba aja ingatan mengerikan itu muncul di pikiran gue. Gue mulai panik lagi. Gue meronta dan mencoba untuk melepaskan pelukan orang itu.

Gue gak mau orang itu melakukannya lagi. Gue takut. Gue gak mau!

Gue makin memberontak namun beberapa tangan malah memegangi tubuh gue. Gue semakin panik.

"Lisa sadar Lisa!"

"Lisa kendalikan diri kamu Sa!"

"Jangan takut nak, ini bapak. Bapak sama ibu."

Samar-samar gue mendengar mereka berteriak. Tapi gue bingung. Gue gak bisa mengetahui suara siapa itu. Gue terlalu takut.

Tiba-tiba pandangan gue gelap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mana Saya Tau? •PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang