"antara senja dan malam mungkin mereka akan selalu berdampingan dimana sebelum malam menyapa maka senja lah yang akan ada, tapi apakah memang sudah hakikatnya jika ingin senja yang bertahan,maka malam lah yang harus tertahan"
-Nathca-
Nathca melangkahkan kakinya keluar kelas berhubung guru belum masuk meskipun bel udah bunyi dari 5 menit yang lalu jadi lumayan lah cari angin bentar dari pada mendengar ocehan sahabatnya yang kadang udah kayak orang ceramah padahal mah taubat aja belum tuh anak, ngatain gue lagi
Nathca POV
Gue memilih untuk berjalan jalan di koridor sekolah udah banyak yang masuk kelas sih tapi masih ada beberapa yang di luar kayak segerombolan cowok di depan gue ini
"Haii Naa" sapa salah seorang cowok yang di ketahui bernama Bryan, dia lumayan ganteng sih tapi asal tau aja, si Bryan asli banget playboy cap anoa nya semua cewek yang lewat di godain
"Hai Yan, nggak masuk lo?"
"Iya bentar lagi gue masuk kok, sengaja nungguin lo dulu lewat ,kan rugi kalau nggak ketemu bidadari secantik lo" teman teman nya hanya tertawa mendengar gombalan Bryan yang nggak mempan sama gue
"gombal aja terus nggak bakalan ambyar gue"
Gue memutuskan untuk berjalan meninggalkan Si Bryan dengan para curutnya yang masih ketawa nggak jelas
"itu bukannya Rava ya?ngapain dia sama bu Rosa, pasti telat tuh anak" gue melihat Rava yang lagi berbincang gitu sama Bu Rosa ngapain mereka sampai bicara bedua kalau nggak masalah Rava yang telat poor Rava
Entah dorongan dari mana kaki gue melangkah gitu aja ke tempat Rava
"assalamualaikum buk" gue nyalamin tangan gede nya bu Rosa
"eh waalaikumsalam Nathca, ngapain kamu disini,nggak masuk kelas?"
"Ibu bangga deh sama anak yang kayak kamu yang selalu ingat aturan bukan kayak anak lain tuh yang nganggap remeh " ucap bu Rosa lagi, dan gue hanya nahan tawa melihat sindiran sekaligus tatapan sinis dari bu Rosa untuk Rava
"bukan nya gitu buk tapi Rava nggak telat kok buk" gue kadang kadang heran sama mulut gue sendiri kenapa bisa bohong untuk nyelamatin tuh anak ya
"maksud kamu? "
"jadi gini buk, tadi Nathca liat Rava udah datang pagi tapi setelah itu dia pergi lagi buk ,mungkin ada urusan mendadak makanya dia telat buk" gue lihat bu Rosa mempertimbangkan ucapan gue,mudahan aja dia percaya
"benar begitu Rava?" tanya bu Rosa ke Rava yang sedari tadi diam saja
"iya buk"
"terus kenapa pas saya nanya kamu jawabnya muter-muter gak jelas, kamu pikir saya mau nanya alamat ke kamu" garang bu Rosa
"kok jadi ke alamat sih buk saya jadi bingung"
"udah sana masuk kamu"
"makasih ya buk, ibuk cantik deh kalau lagi baik"
"saya nggak mau dengar gombalan receh kamu" sinis bu Rosa
"makasih ya buk" gue dan Rava melangkah pergi menjauh dari bu Rosa sebelum ia berubah pikiran
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Hope ?
Teen FictionIni adalah tentang gadis 16 tahun yang baru merasakan cinta utk pertama kalinya dan di hadiahi dengan rasa kekecewaan. Akankah ia bisa berharap di tengah kekecewaan yang menghampirinya?atau memilih utk menghindar dari perasaannya? "disaat lo merasa...