Wedding

22 5 0
                                    

Khalid menikahi Fulanah, dan keteguhan wanita itu terhadap ajaran agama islam tampak semakin mengokoh, bahkan melebihi kaum muslimah kebanyakan. Suatu hari, ia pergi ke pasar bersama suaminya. Di sana, ia melihat seorang perempuan yang berhijab, hingga menutupi bagian mukanya. Baginya, inilah kali pertama melihat seorang wanita berhijab dengan sempurna seperti itu. Ia benar benar heran melihatnya.

"Wahai khalid kenapa wanita itu memakai pakaian yg demikian? Apakah ia memiliki penyakit yang membuat wajahnya memburuk, hingga ia pun harus menutupinya?" tanyanya kepada khalid.

Khalid menjawab "tidak, perempuan itu memakai hijab seperti yang di kehendaki allah dan di perintahkan oleh rasul-Nya"

Fulanah terdiam kemudian berkata "oh inilah rupanya hijab islami yang allah kehendaki"

Khalid bertanya "apa yang hendak kamu lakukan?" istrinya menjawab "sekarang, jika aku masuk ke tempat tempat perbelanjaan, maka semua mata para pemilik toko itu tak boleh melihat mukaku, boleh jadi mereka melahap muka ku ini sedikit demi sedikit! Karena itu, aku tak akan keluar dari pasar ini, kecuali setelah menggunakan hijab seperti itu. Dimanakah kita bisa membelinya?"

Khalid berkata "teruslah engkau dengan hijab mu yang sekarang, seperti ibuku dan saudari saudariku"

"Tidak.. Aku ingin memakai hijab seperti yang di kehendaki allah"

***

Tak terasa hari hari pun bergulir begitu cepat. Tak ada yang bertambah pada wanita itu, kecuali keimanan yg semakin teguh. Ia dicintai oleh orang orang di sekitarnya.

Suatu hari, ia melihat paspornya ternyata hampir habis masa berlakunya. Hingga, ia pun mesti memperbaruinya. Namun masalahnya, proses perpanjangan paspornya harus di lakukan di kota tempat ia berasal. Maka, tidak bisa tidak, ia harus pergi ke rusia. Jika tidak, maka mukimnya di negri teluk itu akan terhitung ilegal. Khalid pun memutuskan untuk pergi bersamanya ke rusia, dan istrinya memang tak ingin pergi tanpa di sertai mahram.

Berangkatlah mereka menggunakan pesawat Rusia. Sang istri berangkat lengkap dengan hijabnya yang sempurna. Ia duduk di samping suaminya dengan penuh rasa percaya diri. Khalid berkata kepadanya "aku khawatir kita akan menemui berbagai kesulitan karena hijabmu itu"

Istrinya menjawab "subhannallah! Engkau menginginkan aku mengikuti kehendak orang orang kafir itu? Dan menentang kehendak allah? Tidak.. Demi allah! Biarkan mereka berkata semau mereka"

Orang orang pun mulai memperhatikan nya. Para peramugari membagikan makanan kepada para penumpang, juga minuman keras sebagai penyertanya. Sebagian besar penumpang langsung meminumnya. Ketika minuman itu mulai bereaksi di kepala mereka, keluarlah dari mereka ucapan ucapan yang tidak karuan. Istri khalid pun menjadi sasaran kecaman para penumpang yang mabuk itu dari beberapa penjuru pesawat. Sebagian membentak bentaknya, sebagian lagi menertawakan, sebagian lagi mencelanya, sebagian lagi berdiri di sampingnya dan menunjuk nunjuk mukanya.

Khalid melihat mereka, tak mengerti. Sedangkan istrinya hanya tersenyum melihat kejadian itu, lalu ia menerjemahkan kepada suaminya apa apa yang mereka lontarkan. Sontak saja khalid marah. Namun istrinya berkata

"Tidak... Engkau jangan bersedih... Hatimu tak perlu merasa marah. Ini tidak seberapa dibanding kecaman dan celaan yang di alami oleh para sahabat, juga cobaan cobaan yang di alami oleh para shahabiyyat"

Maka, Fulanah dan suaminya berusaha menahan diri hingga sampailah mereka di bandara Rusia.

***

Tbc.

Jejak MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang