"Di batas bimbang"

8 0 0
                                    

Kebimbangan adalah salah satu perasaan paling menyebalkan yang dimiliki oleh manusia, termasuk aku. Aku paling membenci rasa bimbang yang kemudian membuatku takut untuk memutuskan sesuatu. Banyak hal menjadi pertimbangan salah satunya adalah takut apa yang kita ingin tak sama dengan apa yang mungkin akan terjadi.

Padahal semua yang yang masih berlabel 'mungkin' nyatanya adalah seuatu yang tidak pasti. Kemungkinan apapun bisa terjadi, termasuk mungkin saja apa yang kita inginkan itulah yang akan terjadi kemudian. Tapi, manusia tetaplah manusia. Dan aku tetaplah aku, yang selalu melihat sesuatu dari sisi 'tidak' terlebih dahulu.

"Jangan-jangan saat dia tau aku suka dia menghindar"
"Jangan-jangan dia sudah tau tapi pura-pura tidak tau"
"Jangan-jangan dia hanya menganggapku teman tidak lebih, makanya dia pura-pura tidak sadar"
"Jangan-jangan aku bukan perempuan yang dia mau"
"Jangan-jangan ada kata-kataku yang membuatnya ilfeel"
"Jangan-jangan aku kurang cantik?"
"Jangan-jangan sudah ada perempuan yang membuatnya suka?"

Pada akhirnya, sebenarnya aku ingin mengatakan padanya bahwa pertemanan kita, chat kita, dan komunikasi intens kita lagi kali ini membuatku terlalu banyak berharap.

Tapi,

Ada banyak pertanyaan tidak penting yang tiba-tiba muncul saat aku ingin membuatnya sadar bahwa aku suka, bahwa aku berharap ada sesuatu yang lebih dari sekedar teman diantara kita. Namun, pertanyaan-pertanyaan itulah yang kemudian membuatku diam menunggu waktu, entah kapan.

Nyatanya aku terlalu takut membayangkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi saat padanya aku bertanya "orang yang kusuka itu adalah dirimu". Namun, tetap diam begini juga bukanlah hal yang baik, terlebih bagi kesehatan jantung dan pikiranku.

Akhirnya, dibatas kebimbangan hatiku berkata. "Katakan sekarang atau tidak sama sekali. Mungkin, ada yang berbeda kali ini, misalnya Tuhan akhirnya menjawab doa-doamu dengan sesuatu yang kau butuhkan sekaligus sesuatu yang memang kamu inginkan"

Kado Rindu Where stories live. Discover now