#7

796 113 5
                                    

Happy Reading

.....

Jihoon duduk melamun dibangku taman.

Dia tidak mau di jemput Daniel, karna bisa jadi pria itu lagi-lagi membatalkan ketemuan mereka seperti membatalkan kencan mereka.

Setidaknya, jika Jihoon sudah menunggu. Daniel pasti datang apapun yang terjadi meski itu juga dia sedang menemani wanita lain pergi.

Itu adalah sifat yang membuat Jihoon bertahan menjadi pacar Daniel. Keselamatan Jasmani Jihoon masih jadi priotitas Daniel. Tapi tidak dengan Rohani.

......


"Love?''

Jihoon tersentak. Lagi-lagi dia dibuat kaget akan sikap Daniel yang berani memanggil namanya dengan sebutan itu.

"Niel" sapa Jihoon tersenyum tipis

Daniel terengah.
Seperti nya pria itu berlari tadi. Setelah itu Daniel mengusap rambut Jihoon dengan tangan kaku dan sedikit bergetar.

Daniel mendudukkan dirinya disamping Jihoon.

Jihoon tidak perduli. Dia hanya menunduk, menyiapkan kata-kata perpisahan mereka nanti.

....

"Love....Maafkan aku"

Jihoon menoleh lemah kearah Daniel.

Maaf katanya?

"Aku sedang tidak ingin membahas itu Daniel" ujar Jihoon tersenyum kecut.

"Benarkah? Kau tidak marah padaku tentang kemaren-"

"Sudah kubilang aku tidak mau membahas itu Kang Daniel!!"

Daniel mengangguk.

"Jadi.... Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Daniel menatap Jihoon intens.

"Setelah berfikir ulang. Hubungan kita ini hanya menyakiti kita berdua saja. Dan memang ada baiknya kita Putus" ucap Jihoon tegas tapi airmatanya sudah menetes

Tatapan Daniel sayu dan datar.

"Kau tidak nyaman lagi bersama ku?"

"Hiks.... Ya"

Jihoon mengangguk sambil terisak

"Aku cukup kecewa akan hubungan ini Niel.... Semua hal yang kau lakukan hanya menyakiti ku.... Jika memang gadis-gadis lain yang kau perduli kan. Jadi aku sebagai kekasih mu tidak ada gunanya. Hubungan ini menyakiti kita Kang Daniel!"

Ucapan Jihoon terdengar serak, tapi dia tidak lagi terisak.

"Love-"

"Berhenti lah Daniel!"

Daniel menahan tangis nya.

Menarik wajah Jihoon agar menatap dirinya.

"Jihoon.... Aku punya alasan untuk semua ini."

Jihoon menggeleng, seakan tidak mau menerima penjelasan Daniel lagi.

"Jihoon.. Please dengarkan aku"

Suara Daniel terdengar tegas, membuat nyali Jihoon menciut.

"A-apa?"

Daniel menghela nafas, menetralkan detak jantung nya yang memang terus menggila jika dia berada didekat Jihoon.

"Love, aku bukannya tidak menyayangimu sebagai pacarku. Hanya saja, aku selalu merasa malu dan merasa rendah jika bersamamu"

"Maksudnya?"

Im Your Girl (Nielwink GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang