Tulisan ini penuh dengan typo yang bertebaran serta isi cerita yang always Ga-Je.
Semoga kalian suka 🖤🖤🖤
Jangan lupa tinggalin jejak ya
Komen & VoteJangan lupa juga follow instagram Shin
- Akubebbyshin -Happy reading all 🖤🖤
Ada rasa sayang
Namun, tidak ada status!
Miris 🤣🌲🌲🌲🌲🌲
Naara menepuk pelan punggung Xion, beberapa pasang mata yang sedang berbicara dengan Xion menatap tidak suka ke arah Naara. Hal yang biasa wanita itu dapatkan dari wanita-wanita yang terjerat pesona keramahan Xion.
Xion menoleh lalu berdiri sambil berkacak pinggang menghadap Naara dan juga Hanie.
"Astaga, kalian berdua dari mana saja? Aku hampir mati kebosanan menunggu di sini," protes Xion.
Naara mendengkus mendengar perkataan Xion yang nyatanya sebaliknya. Pria itu kegirangan karena bisa berkenalan dengan wanita-wanita baru di kampus ini.
"Oh yah? Bukankah kau sedang asyik dengan para wanita barumu? Di mana letak kebosananmu?" sindir Naara telak.
Xion menggaruk tengkuknya salah tingkah sedangkan Hanie hanya terkekeh mendengar sindiran Naara.
"Jangan merajuk. Wajahmu akan semakin jelek ketika merajuk seperti ini," goda Xion sambil menarik ujung hidung Naara.
Naara menepis tangan Xion dan memutar bola matanya malas. Xion berpaling lagi pada beberapa wanita yang baru saja berkenalan dengannya, meminta izin untuk pergi dan berjanji akan bercakap-cakap lagi dengan mereka jika ada waktu luang lainnya.
Wajah para wanita itu terlihat kecewa dan mendadak sinis menatap Naara. Sedangkan Naara sendiri bersikap tidak acuh atas pandangan itu.
Mereka melanjutkan mini tour kampus. Mereka berhenti dan memilih untuk duduk di salah satu kursi tribun lapangan indoor kampus itu. Sorak sorai bising menjadi tangkapan telingan Naara, Hanie dan juga Xion.
Xion terlihat antusias saat melihat pertandingan futsal. Sedangkan Naara dan Hanie memilih untuk minum dan juga makan cemilan yang mereka bawa.
Pandangan Naara beredar menjelajahi isi lapangan indoor yang cukup besar dan lengkap itu. Namun, tatapannya terhenti takkalah seorang pria yang sepertinya pernah ia lihat sebelumnya sedang menatap kearahnya lekat-lekat. Naara mencoba mengingat-ingat siapa pria itu dan akhirnya ia terpekik.
"Ouch, shit!" pekik Naara saat menyadari siapa pria yang sedang duduk dikelilingi tiga wanita di sampingnya.
Xion mengabaikan pekikan Naara sedangkan Hanie yang duduk di sebelahnya menoleh cepat.
"Kau kenapa?" tanya Hanie bingung.
Naara mengkode Hanie agar mengikuti arah pandangnya dan wanita berambut pirang itu mengumpat ketika tahu apa yang dimaksud Naara.
"Sial! Kenapa Aderaldo menatap ke arah sini seperti itu. Jangan bilang, dia sedang mengincarmu," desis Hanie.
"Kau tau, jika seorang Aderaldo Cetta Early menatapmu lekat dan tajam seperti saat ini, itu karena ada dua kemungkinan," ucap Hanie dan Naara mengerutkan dahi bingung.
"Apa kemungkinan itu?" tanya Naara penasaran.
Hanie menyedot soft drink yang dipegangnya sampai tandas. Kemudian wanita itu menghadap Naara sepenuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk Billionaire (Selesai- Sudah Cetak)
RomanceSaat Aderaldo Cetta Early menginginkan sesuatu atau seseorang, tidak boleh ada yang menghalanginya. Baginya Naara Kiva memenuhi semua syarat yang ia cari dan inginkan. Menjadikannya kekasih adalah pilihan yang tepat bagi pria itu. Di mata Early, hub...