05

11.8K 899 53
                                    

Shin, update ini, Shin update itu!
SABAR... Shin maunya emang update semuanya, tapi otak Shin terbatas 😌😌
Waktu juga terbatas. Jadi maklumi aja ya, updatenya nyicil2 seadanya...

Tetap ditunggu komen dan votenya biar semangat nulis lanjutannya! Komenin isi cerita aja, dibanding komen NEXT NEXT NEXT!
😌😌😌

Tetap jaga kesehatan! Laf yu All muaah

🌲🌲🌲🌲🌲

Xion memilih untuk mendatangi apartmen Hanie untuk mengorek informasi mengenai Aderaldo. Sepertinya Hanie sangat takut untuk membuka mulutnya ketika berada di lingkungan kampus membicarakan sosok Aderaldo. Maka dari itu, Xion memilih opsi seperti saat ini.

Hanie terlihat terkejut namun, tetap mempersilakan Xion masuk ke dalam apartmen miliknya. Wanita itu sudah bisa menebak apa maksud dan tujuan kedatangan Xion malam ini ke tempatnya.

"Jadi? Apa yang ingin kau ketahui?" tanya Hanie tanpa berbasa-basi.

Xion menyugar rambutnya dan menatap lekat penuh harap pada Hanie.

"Aku ingin tahu siapa pria brengsek tadi siang? Kau harus menceritakannya padaku secara detail," kata Xion tanpa ragu.

Hanie menghela napas. Suka tidak suka, ia harus mengatakan apa adanya pada Xion.

"Aderaldo Cetta Early adalah pemegang saham terbesar di kampus. Ia juga donatur untuk semua yayasan yang berada di bawah kampus kita. Pria itu seorang owner beberapa perusahaan besar di negara ini. Salah satu pria berpengaruh karena kekayaannya yang tidak ada habisnya,"

"Hampir semua hal ia miliki. Namun, satu hal. Ia tidak pernah serius berhubungan dengan wanita. Ia orang yang sangat membenci penolakan dan orang yang tidak mau ikut dalam aturan yang ia katakan,"

"Pernah ada beberapa kasus. Mahasiswa yang mencari masalah karena Aderaldo merebut ah-bukan, wanita itu sendiri yang menggoda Aderaldo dan meninggalkan kekasihnya. Kau tahu apa yang dilakukan Aderaldo pada kekasih wanita itu?"

Xion menggeleng lemah.

"Pria itu dikeluarkan dari kampus tidak dengan terhormat. Ia bahkan di blacklist untuk melamar pekerjaan di negara ini. Lalu, wanita itu? Kau pikir akan menjadi kekasih Aderaldo? Tidak! Aderaldo membuangnya, mencampakkannya bahkan meludahinya disertai dengan makian kasar. Aderaldo tidak suka dipermainkan dan tidak suka direndahkan,"

"Bagi pria itu, apa yang dilakukan wanita itu adalah kesalahan fatal. Mendekatinya dan tidak memutuskan kekasihnya terlebih dahulu, menggodanya tidak henti. Aderaldo tidak menyukai hal seperti itu," cerita Hanie dan Xion masih menyimak dengan saksama.

"Jadi, maksud dari ceritamu ini, aku lebih baik diam? Tidak perlu melakukan perlawanan apa pun pada pria sialan itu?" ucap Xion dan Hanie mengembuskan napas lelahnya.

Meskipun ia baru mengenal Xion, tapi wanita itu sudah bisa menebak seperti apa sifat pria bermata sipit di hadapannya ini. Keras kepala dan selalu bertindak semaunya.

"Aku tidak menyuruhmu melakukan hal apa pun. Semua keputusan ada di tanganmu. Jika kau ingin melawannya, silakan saja. Asal kau bisa menerima semua konsekuensi di kemudian hari. Aku tidak berhak melarangmu, Xion. Aku hanya menceritakan apa yang aku ketahui selama ini," jelas Hanie bijak.

Xion menyugar rambutnya lalu mengembuskan napas lelahnya.

"Aku tidak akan membiarkan pria itu menyakiti Naara lagi," gumam Xion.

"Kau menyukai Naara?" tanya Hanie hati-hati.

Xion terkesiap dan menggeleng cepat. "Tidak. Naara adalah sahabat baikku. Mana mungkin aku menyukainya sebagai lawan jenis," sergah Xion.

The Jerk Billionaire (Selesai- Sudah Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang