Kangen gak sama updatean Shin?
Sabar ya... Bayi Shin lagi batuk pilek, jadi waktu buat nulis bener-bener tersita buat fokus jagain si bayi!
Di usahain update semampunya aja 🥺Maaciuw ya udah mau sabar nunggu updatean semua cerita Shin ❤️ Sayang kalian muaah
Happy Reading
🌲🌲🌲🌲🌲
Kegiatan belajar mengajar di kampus baru cukup menyita fokus Naara. Wanita itu mengikuti setiap kelas yang dengan baik. Hatinya begitu senang bisa berkesempatan kuliah di kampus yang bergengsi itu.
Hari sudah beranjak siang. Ia memilih untuk keluar kelas dan mencari keberadaan Xion. Hari ini, Naara dan Xion berada di kelas yang berbeda. Naara melangkahkan kakinya menyusuri koridor mencari ruangan Xion atau Hanie, karena baru mereka berdua yang Naara kenal di luar beberapa mahasiswa yang satu ruangan dengannya.
Matanya kembali lagi menatap pria yang kata Hanie berbahaya itu. Pria itu memakai setelan serba hitam, membuatnya terlihat begitu tampan dan juga misterius. Naara menggeleng mengenyahkan pikiran untuk memuji pria bejat dan mesum itu. Dirinya jangan sampai menyukai atau berhubungan dengan pria itu.
Aderaldo menatap lekat Naara saat wanita itu berjalan menuju tempatnya menyandar. Sebenarnya hari ini, Aderaldo sama sekali tidak memiliki kelas, ia mempunyai jadwal meeting yang padat di kantornya, tapi masih menyempatkan diri untuk sekadar mampir melihat calon mainannya.
Pria itu tersenyum miring saat melihat Naara memilih untuk menghindarinya. Gurat ketakutan di wajah wanita itu semakin membuat Aderaldo senang.
"Tunggu saja. Kita lihat, apa kau masih bisa menghindari pesonaku?" gumam Aderaldo.
Naara berbelok arah dan tidak sengaja ia bertemu dengan Hanie dan temannya.
"Hai, Naara," sapa Hanie antusias.
Naara tersenyum lebar menatap Hanie dan juga wanita di samping Hanie.
"Hai," balas Naara.
"Kenalkan Naara, ini sahabat baikku. Dia Caroline," Naara mengulurkan tangannya dan disambut baik orh Caroline.
"Aku Naara Kiva. Senang berkenalan denganmu, Caroline," ucap Naara.
"Kau mau ke mana?" tanya Hanie pada Naara.
"Aku sedang mencari Xion, apa kau melihatnya?" Naara balik bertanya.
"Entahlah. Aku belum melihatnya hari ini. Kau ingin aku temani mencari Xion? Atau kau ingin ikut kami ke perpustakaan?" tanya Hanie lagi.
"Aku ikut kalian saja," putus Naara.
Ketiga wanita itu berjalan menuju perpustakaan dengan berbincang santai mengenai teknik mengajar dosen-dosen mereka. Ketika asyik berbincang, Naara menangkap sosok Xion. Pria itu sedang berbincang akrab dengan beberapa wanita.
Rasa kesal dan cemburu muncul secara kurang ajar di dalam diri Naara. Wanita itu cemburu ketika salah satu dari beberapa wanita yang berbincang dengan Xion memeluk lengan pria itu dengan santai dan Xion membiarkannya. Sialan!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk Billionaire (Selesai- Sudah Cetak)
RomanceSaat Aderaldo Cetta Early menginginkan sesuatu atau seseorang, tidak boleh ada yang menghalanginya. Baginya Naara Kiva memenuhi semua syarat yang ia cari dan inginkan. Menjadikannya kekasih adalah pilihan yang tepat bagi pria itu. Di mata Early, hub...