Cerita si gadis senja***
Di balik secuil senyum kecilmu, yang berselindung di antara bayang temaram. Kau masih duduk termangu dalam sandaran bangku. Obsidianmu disibukkan dengan sepucuk surat lusuh di dalam genggam yadmu.
Detik berlalu,
matamu penuh presisi memperhatikan baris-baris memanjang nan teratur pada selembar kertas yang tak lagi suci. Seolah atensimu hanya tertuju pada benda tipis persegi panjang berbalut harum katsuri, wewangian yang terus menjelajah tanpa batas di indra pembauanmu. Lagi-lagi senyum terpoles indah di wajah ayumu ketika netra sendu bersua pada rangkaian kata sarat makna. Bak pahatan sempurna karya Tuhan yang tercipta, lengkungan tipis sudut bibirmu sanggup meluluhlantakkan jagat raya."Segeralah Pulang!" katamu lirih. Kau dongakkan kepalamu menatap langit. Kanvas raksasa berhias teja menjadi penebus lelah, pelipur lara, dalam hela kelegaan terpancar anggun bersampir gelak manis. Angin berembus lembut, menyibak surai panjang mahkotamu.
"Bisakah kau datang?" Kau bertanya, memandang lekat dedaunan kering yang terjun bebas dari muara rantingnya. Isak tangis terbebang menyayat sembilu, menggetarkan dada yang tertimpa reruntuhan rindu. Hancur melebur berbaur padu.
Enigma kehidupan berfondasi rajutan kata asa yang sukar teretas, mengembang biakkan kebingungan lekat di sanubari. Rembulan fana, terbebat cahaya lembayung dari barat. Arah kasihmu pergi tak jua kembali. "Pulangkan ia Tuhan!" mohonmu di sela derai doa berutas harap.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
All around
RandomThis is not about story. I write about my feelings, I want to describe anything on my mind. With a million words that I know. I talk, when I have something to say and I don't talk when I don't. Simple as that. Sometimes it's very hard to say ( My s...