++ Vote, WAJIB ++
++ Komen, gak maksa ya ++
*
*
*& CHAPTER 3 &
*
*
*
*
*Jangan bermain dengan hati. Karena kau tidak tahu kapan ia akan mencinta dan kapan ia akan membenci.
Jangan pernah salahkan waktu jika suatu saat kau menyesali apa yang telah kau perbuat.
** ++ **
.
.
.
.
.
.Drtttt drtttt
Hinata menatap layar ponsel yang menampilkan nama 'Uchiha Sasuke'.
Dengusan kesal dan wajah ingin menangis kemudian muncul di wajah cantiknya. Merasa jengkel.
Ini adalah waktu makan siangnya yang berharga, kenapa pemuda itu masih sempat mengganggunya.
Tapi biarpun begitu, Hinata tetap menjawab panggilan itu. Ia takut.
"Hm?"
"Kau dimana?"
"Aku.. hngg.. di pondok taman belakang kelas XI.IPA 3."
"Sendiri?"
"Ya."
"Aku akan kesana."
Pip
Singkat.
Jelas.
Dan tentu saja menjengkelkan bagi Hinata. Ia sudah rela untuk makan di pondok belakang ketimbang di kantin sekolah hanya agar tidak bertemu dengan Sasuke. Tapi sekarang...
Hinata mendesah pasrah. Berdoa saja semoga fans Sasuke tidak ada yang tahu. Kalau tidak, entah apa jadinya hidup Hinata kedepannya.
Tidak lama. Hanya sekitar tiga menitan Sasuke sudah sampai di tempat Hinata duduk menghadap makanannya.
"Kau bawa bekal?" tanya Sasuke dan langsung duduk dihadapan Hinata.
"Hng." Hinata mengangguk.
"Besok bawa dengan porsi yang lebih banyak." ujar Sasuke lalu mengambil sumpit dari tangan Hinata dan mulai mencicip makanan yang ada dihadapannya.
Hinata diam seperti memikirkan sesuatu. Ia tetap membiarkan Sasuke melahap makan siang miliknya tanpa suara.
"Sasuke."
"Hm?"
"Apa kita tidak terlalu berlebihan. Kupikir kita hanya akan pura-pura di depan Naruto dan Sakura saja." Hinata menatap sekeliling, "Dan sekarang disini hanya ada kita berdua."
Sasuke berhenti mengunyah, dan menelan makanannya begitu saja. Sumpit yang ia pegang kembali ia letakkan, "Kau keberatan aku ikut makan denganmu?"
"Bukan itu.. Aku tidak keberatan. Hanya saja.. " Hinata terdiam.
"Kau takut dengan mereka?" tanpa basa basi Sasuke menunjuk gerombolan gadis dengan ekor matanya.
Hinata menoleh dan mendapati siswa perempuan bergerombol di dekat jendela kelas sambil menatap kearah mereka.
Mati.
Hinata buru-buru menutup wajah dengan tas bekalnya.
Sasuke tertawa lepas dan membuat Hinata makin marah karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [SasuHina]
FanfictionFollow dulu sebelum baca. √ End- Berpura-pura bukanlah keahlian Hinata. Tapi demi Naruto-sahabatnya, ia rela melakukannya. Berpura-pura mencintai Sasuke agar Sakura tidak salah faham. A SASUHINA FANFICTION BY HILDEGARDMOE pindah lapak dari akun paca...