06 Nonton

7.7K 886 28
                                    

++ Vote, WAJIB ++
++ Komen, Gak maksa ya ++

:
:
:

& CHAPTER 6 &

:
:
:
:
:

Green Resto.
09.12 PM

"Bagaimana kalau kita lanjut nonton saja?" saran Naruto setelah mereka menghabiskan makan malam, "Kata Shikamaru ada film baru yang bagus malam ini." lanjutnya lagi.

Sakura mengangguk, "Hm. Boleh juga. Aku juga capek jika harus jalan-jalan lagi."

"Hinata, bagaimana?"

Gadis yang ditanyai oleh Naruto hanya mampu melirik orang di sebelahnya tanpa memberikan jawaban apapun.

Sementara Sasuke hanya memberikan Hinata tatapan datarnya. Matanya sayu, nampak sekali jika ia tengah kelelahan dan butuh istirahat.

Pukulan Neji benar-benar membuat mood-nya hilang. Sudut bibirnya perih, rahangnya juga nyeri. Belum lagi tulang pipinya yang mulai membengkak.

Ia butuh tidur. Butuh tenang. Dan butuh pelukan Hinata. Abaikan yang terakhir, karena itu mustahil.

Salahkan ide bodoh Hinata yang malah menyuruhnya untuk tidur dikamar Neji.

Bah.

Sampai kapanpun Sasuke tidak akan sudi tidur di kamar orang yang memandangnya dengan sebelah mata. Apalagi setelah ia mendapat pukulan gratis tadi.

Ia tidak habis pikir jika ternyata Neji seprotektif itu terhadap adiknya.

Tapi Sasuke ingin dekat dengan Hinata. Hatinya yang meminta walaupun otaknya sudah melarang berulang kali. Jadi, dari pada ia istirahat di kamar musuh barunya, lebih baik ia melanjutkan acara kencannya.

"Ba-bagaimana?" Hinata meminta persetujuan Sasuke dan Sasuke sendiri masih betah dengan kebisuannya.

Sebenarnya Hinata merasa tidak enak. Dia sudah meminta Sasuke untuk istirahat tadi, tapi pemuda itu malah memaksa untuk melanjutkan kencan gandanya.

Bukan salah Hinata 'kan?!

"Kita pergi berdua saja." bisik Sakura kepada Naruto. Jujur saja, Sakura jengah dengan dua orang yang duduk di hadapannya. Sangat mengganggu menurutnya.

"Hng." hanya itu respon Sasuke. Entah gumaman setuju atau tidak, Hinata tidak tahu. Tapi gerakan Naruto yang menggeser bangkunya kebelakang menandakan bahwa mereka akan pergi nonton.

Setelah membayar makanan untuk empat orang, Naruto kembali ke mejanya untuk menghampiri Sakura dan membawa gadis musim semi itu ke dalam gandengannya.

Sementara dua orang lainnya hanya mengekor dari belakang seperti pengawal.

:
:
:

++ 乂❤‿❤乂 ++

:
:
:

Drama romantis dan penuh tangis bukanlah selera Hinata. Seleranya dalam hal film sangat jauh berbeda dengan tampilan fisik dan sikapnya yang lembut dan kalem.

Ia lebih suka horor atau film tentang alien bahkan zombie. Film dengan banyak adegan berdarah, itu membuat nyalinya terpacu. Dan itu bisa mengajarkannya bagaimana caranya berani.

Bukan bagaimana caranya berciuman yang romantis.

Tck.

Dan disinilah ia berakhir. Mata terpejam dengan kepala yang hampir menyandar di bahu Naruto.

Fake Love [SasuHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang