My daddy ( 15 )

1.4K 135 16
                                    

.

Liquid beningnya lagi dan lagi menetes, Onix hitamnya seakan tidak ingin menghentikan lelehan bening dari sudut matanya. Pria berusia tujuh belas tahun itu merangkak keatas ranjang dimana mendiang sang ibu tidur diatas sana. Menyusupkan kedua tangan pada selimut berwarna merah muda diatas seprei, lalu Menghirup aroma melati khas sang ibu yang masih menyengat tercium walau jasadnya tidak ada lagi bersama.

Tangisan kecil tanpa suara itu berubah menjadi sebuah isakan dikala rasa rindu yang menyerang semakin menjadi. Tujuh belas tahun, bukan waktu yang lama untuk mengecap kasih sayang seorang ibu. Itu hanyalah waktu yang terlalu singkat baginya. Ingin dia memaki sang penguasa alam karena menjadikan dirinya sebagai anak terakhir didalam keluarga kim! Ia menyesal dilahirkan sebagai bungsu atau maknae, karena hal tersebut waktu berharganya bersama sang ibu hanya sebentar saja. Isakan changmin semakin menjadi, selimut yang ia remat pun sudah tak berbentuk wujudnya.

" Ibu, aku rindu-"

Sakit dan menyesakan. Dua kata sederhana namun berarti banyak. Ini adalah kali pertama changmin merasa kehilangan.

Kehilangan orang terdekatnya!

Pernah sekali dua kali itupun kakek dan neneknya yang notaben tidak terlalu dekat dengan dirinya seperti jin ri.

Ternyata begitu sakit sampai aku tidak bisa merelakan mu bu!

" Kenapa ibu meninggalkanku". lirihnya, masih membekap selimut milik jinri.

.

Kyuhyun tersenyum sumringah saat seorang wanita yang lebih tua dari dirinya mendorong kursi roda nya perlahan - lahan. Bagai mimpi disiang bolong harapan doanya terkabul sudah!

Cho Hana selaku sang nenek memang tidak berbohong ketika mengatakan; jika tuhan akan memberikan yang terbaik bagi hambanya yang bersabar. Ia begitu bersyukur karena langkah demi langkah semua doa-nya terkabul.

Tuhan memang Adil!

Roda kursi yang duduki kyuhyun berhenti ketika tempat yang mereka tuju telah sampai. Wanita berambut gelombang itu lalu maju satu langkah untuk menghadap kyuhyun, berjongkok perlahan mensejajarkan tinggi badan agar bisa berbicara dengan nyaman.

" Sudah siap hn? " Tanyanya, kyuhyun mengangguk sebagai jawaban. Wanita cantik itu mulai membantu kyuhyun untuk berdiri namun terhenti saat lengan pucat menahan pergerakannya. Lantas saja wanita beranak satu itu mengernyit kebingungan.

" Kenapa?  Apa ada yang sakit, cukup katakan padakku agar aku bisa langsung membawamu pada dok-"

" Noona, aku baik - baik saja" Jawab kyuhyun memotong ucapan wanita cantik itu. Sebelah tangannya lalu menumpu disisi pegangan kursi roda miliknya, berdiri perlahan agar tidak terjatuh. Wanita didepannya meringis, dengan membayangkannya saja sudah membuat sendi nya terasa ngilu, Apalagi dia yang merasakan.

Sesaat ia berhasil berdiri sebelah tangannya lagi meraih lengan wanita itu, jelas ia bertumpu seutuhnya pada dirinya sekarang. Kyuhyun memandang sekilas wanita cantik yang lebih tua dari dirinya itu, bibirnya kembali tersungging cerah. Berkali - kali ia menegaskan hatinya jika ini semua nyata bukanlah mimpi semata!

Bukan pula sebuah halu nya yang terkadang tinggi tiada kentara.

" Yak, kenapa memandangku seperti itu? " Protesnya tidak terima. Kyuhyun tertawa kecil melihatnya, kedua pipi kakak perempuannya itu sudah memerah bak kepiting rebus.

MY DADDY/ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang