18. #Nilai Kimia

80 3 4
                                    

Seperti biasa, kelas diajar oleh guru-guru secara bergantian. Clara mengisi soal dengan mudah. Juga begitupun dengan Gezan, ia selalu bisa menjawab soal yang diberikan oleh guru-guru. Clara dan Gezan saat ini menjadi murid tercerdas di sekolah itu. Gisel pun kalah dengan keberadaan Clara. Gezan dan Clara saling bertarung soal pelajaran. Mereka saling mengejar pelajaran satu sama lain.

🍀jam pelajaran selanjutnya

"Pagi anak anak" ujar bu Ningsih selaku guru Kimia disekolah itu

"Pagi buuu" jwb murid serempak

"Maaf, hari ini ibu tidak bisa mengajar karena ada urusan mendadak. Ibu kesini hanya akan membagikan kertas ulangan harian kimia kalian"

"Yahhhh ibuu. Jangan dibagiin bu" keluh salah satu murid

"Ibu akan tetap bagikan. Bagi kalian yang ibu panggil, harap maju ya"

"Ronald algozo"

"Stefani miranda"

"Gisela putri"

"Adzkia"

Beberapa murid sudah mengambil kertas hasil ulangannya. Selanjutnya

"Clara Stephanie A"

"Putri Larasati"

"Gezan Fernando S"

Clara mengambil kertas tsb dan ia tersenyum saat melihat hasilnya.

"Selamat kepada Gezan dan Clara yang telah meraih nilai tertinggi. Gezan 98 dan Clara 97" lanjut bu Ningsih

"Mereka lagi kan"

"Beda satu tuh nilainya"

"Aduhh bebep Gezan gaboleh ke balap ama dia"

"Gezan mah gabakal ke balap ama dia tenang aja"

Celetuk murid sambil didalam kelas kepada teman temannya.

"Yaudah ibu pamit ya" ujar bu Ningsih lalu pergi meninggalkan kelas

Aduhh tuh anak ternyata cerdas. Jgn sampe nanti dia ngebalap nilai gue. Gue gaakan biarin itu terjadi. Batin Gezan kesal

Semoga aja nanti gue bisa balep tuh nilai si cowok terkutuk. Biar dia tau rasa! Hahaha. Batin Clara

Bel berbunyi, menandakan bahwa sudah waktunya istirahat. Istirahat pertama yaa

***

Suasana dikantin seperti biasanya.
Clara Cs sedang asik ngobrol. Sama seperti Gezan Cs. Namun bedanya, kelompok Gezan Cs selalu dipandangi oleh murid-murid.

Gisel, Riana, Vika menuju ke arah meja Clara

"Brukk" ia menggubrak meja Clara dkk

"Maksud lo apa?!" bentak Kia

"gue kesini gamau ngomong ama kalian ya. Gue cuma mau ngomong ama Clara" kata Gisel sombong lalu disertai dengan anggukan kedua temannya

Sedangkan Gezan Cs memperhatikan Clara dan Gisel dari meja sana. Begitu pun murid murid yang lainnya juga. Seketika suasana kantin menjadi hening.

"heh. Clara itu teman kita juga. Dan lo gak ada hak ngelarang kita buat ngomong" ujar Laras membela

"Tau! Mulut mulut kita napa lu yang rempong" lanjut Shila

"Udah guys. Gausah gitu. Kita dengerin dulu aja dia" ujar Clara sambil menghembuskan nafasnya kasar

"Bagus. Temen lo aja si Clara ngerti. Napa lo semua nggak ngerti" kata Gisel sambil tersenyum miring kearah teman teman Clara

"jadi gue kesini cuma mau ngingetin lo. Lo gausah deket deket Gezan. Mending lo jauhin dia kalo lo mau hidup lo tenang" kata Gisel dengan sangat kesalnya

Clara hanya tersenyum dan berdiri dari meja diikuti oleh teman temannya.

"Udah selesai ngomongnya?" ujarnya lalu pergi meninggalkan Gisel dkk bersama teman temannya.

Murid murid takjub melihat Clara. Ia sangat singkat dan padat, serta berani melawan Gisel. Biasanya yang lain pada takut dengan Gisel. Dikarenakan ia sosok tukang bully di SMA ini.

"Loo yaaa" ucap Gisel sambil mengejar Clara dari belakang dan menjambak rambutnya

Kia,Laras, dan Shila pun membantu

"Selain lo Rendah, ternyata lo juga Low Class ya baru di pancing dikit langsung maen tangan" kata Clara dengan senyum ejekannya

"Lo mau mati yaa!!" ujar Gisel sambil mengangkat tangannya dan ingin menampar Clara

Tetapi saat ini lengan Gisel di tahan oleh Gezan

"Ge gezaaan" ujar Gisel sambil menatap Gezan kaget

"Gue ama Clara gaada apa apa. Dan gue gasuka lo yang bersikap kaya gini seakan akan lo itu cewek gue" Kata Gezan dengan tajamnya kepada Gisel

"Trus tadi lo ngapain ngasih cokelat ke Clara?!" bentak Gisel

"Gue ngasih cokelat cuma sebagai hadiah karena dia udah nyelamatin ade gue doang! Dan lo gausah kepo sama urusan gue! Lo gaberhak ikut campur urusan gue! Paham?!" kata Gezan kesal

Gisel kesal mendengarnya dan pergi meninggalkan kantin lalu diikuti oleh kedua dayang dayangnya.

Ronald, Dimas menghampiri Rio dan Gezan kearah Clara

"Lo gapapa kan ra?" tanya Rio pada Clara sambil khawatir

"Gapapa yo" jwb Clara

"beneran lo gapapa?" tanya Dimas

"Iyaa"

"Gue suka gaya lo" kata Ron

Gezan menatap kearah Clara sebentar dan kemudian pergi meninggalkanny dengan cuek.

"Udah ra jgn dipikirin Si Gisel mah biarin aja" Celetuk Kia

"Iyaa raa. Tadi juga kan dia yang kena imbasnya" timpal Shila

"Iyaa, biarin aja org kaya gitu mah" lanjut Laras

"Iya guys makasih udh peduli. Gue gak mikirin dia kok. Ngapain juga"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I still Believe In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang