xii

5.2K 741 8
                                    

"Aku sebenarnya malas memberikan detensi karena itu terdengar seperti hukuman anak SMA saja. Berapa umur kalian, hah?" ujar Areum kesal, karena waktu istirahatnya diganggu oleh dua orang yang membuat onar.

Jungkook dan Mingyu diam saja, enggan untuk merespon ucapan gadis itu. Mereka berdua juga enggan untuk melihat satu sama lain.

Areum menyenderkan dirinya di meja kerjanya, kedua tangannya ia lipatkan di depan dada. "Apa masalahnya? Ceritakan padaku alasan yang jelas kenapa kalian berkelahi seperti ini."

Kedua lelaki itu masih diam saja. Mana mungkin mereka mau mengaku kalau masalahnya melibatkan Areum.

BRAK!

Areum memukul meja kerjanya dengan sangat keras, membuat Jungkook dan Mingyu berjengit terkejut.

"Apa kalian bisu?! Berkelahi bisa, kalau di sini seperti anak kucing saja."

Areum menghela napasnya. Ia terasa seperti berbicara pada dirinya sendiri. Mau seberapa keras pun ia berteriak, kedua orang di depannya ini tidak akan mau membalasnya. Jadi percuma saja membuang-buang tenaga.

"Mau tidak mau kalian harus kuberi hukuman. Selama dua bulan penuh kalian harus membersihkan lapangan pelatihan. Dua kali sehari. Sebelum latihan dan sesudah latihan."

Seketika Jungkook dan Mingyu mengangkat kepala mereka, keberatan dengan hukuman yang diberikan oleh Areum. Dua bulan itu tidak sebentar.

"Apa?" tanya Areum galak. "Mau protes?"

Mingyu menundukkan kepalanya pasrah, tapi tidak dengan Jungkook. Lelaki itu memberikan tatapan yang seakan meneriakkan 'tolong berikan kami keringanan'. Areum tentu saja mengerti dengan apa yang dimaksud dengan tatapan Jungkook.

Areum kembali menghela napasnya. "Baiklah. 2 minggu. Bersihkan semua kamar mandinya juga."

Jungkook tersenyum, dan Mingyu langsung lega karena hukuman ini tidak akan berlangsung selama yang tadi. Tidak apa membersihkan kamar mandi yang sangat bau sekali pun, yang terpenting ia tidak perlu menyapu selama dua bulan lamanya.

"Kalian itu teman sekamar, kalian pasti akan tinggal di ruangan yang sama selama bertahun-tahun. Kami juga tidak pernah mengajarkan kalian untuk berkelahi dengan teman kalian sendiri. Kalian itu calon polisi, masa masalah begini saja berkelahi?" ujar Areum, menceramahi. Gadis itu kemudian menegapkan badannya, berdiri sepenuhnya. "Cepat bersihkan dan obati luka di wajah kalian sebelum tidur. Pelatihan besok akan jauh lebih keras dari pada yang sebelumnya," lanjutnya lalu pergi meninggalkan dua biang masalah yang sedari tadi diam saja.



•●•●•●•



Setelah mengobati luka mereka di unit kesehatan, Mingyu langsung menuju kamarnya dan beristirahat, tetapi tidak untuk Jungkook.

Lelaki itu sama sekali tidak mengantuk, malahan dia masih sangat bersemangat untuk beraktivitas. Jungkook sama sekali tidak tahu ternyata teman-teman pelatihannya membayangkan Areum yang tidak-tidak, dan sialnya hanya Mingyu saja yang terkena.

Semua orang tahu bagaimana bagusnya bentuk tubuh Areum dibalik seragam polisinya itu, tetapi memikirkan orang lain yang berpikir jorok tentang hal itu entah kenapa membuat darah Jungkook mendidih. Lelaki itu sendiri juga tidak tahu kenapa ia marah dengan hal seperti itu.

Jungkook melangkahkan kakinya ke tengah lapangan, merebahkan dirinya di tengah-tengah sana, melihat bintang yang bertaburan di langit. Pemandangan bintang yang bertaburan di atas langit adalah pemandangan yang langka bagi lelaki itu. Tinggal di dalam kota membuatnya lupa bahwa di atas sana terdapat keindahan yang dilukiskan melalui cahaya-cahaya kecil.

Eyes On You; jjk | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang