vii

5.5K 823 8
                                    

Setelah banyak merengek dan mengucapkan beberapa janji manis, Areum akhirnya mengalah. Lagi pula Jungkook masih ada di bawah tanggung jawabnya dan ia tidak mau Jungkook jatuh sakit dan malah merepotkan dirinya saat pelatihan dimulai nanti.

Dengan perdebatan panjang, akhirnya mereka duduk di dalam mobil Jeep milik Areum, dengan Jungkook yang menyetir. Lelaki itu bersikeras untuk menyetir karena ia merasa bahwa lelaki yang seharusnya menyetir dan juga alasan bahwa Areum masih terbawa pengaruh alkohol, walaupun pada saat itu gadis itu lumayan sadar. Areum tidak payah dalam minum alkohol, itu sebabnya ia berani membawa mobil.

Tapi Jungkook terus menceramahinya. Ia menceritakan pengalamannya bahwa ia pernah tertangkap karena mabuk berkendara, dan sepertinya lelaki itu lupa bahwa orang yang menangkapnya adalah orang yang kali ini duduk di sebelahnya. Areum hanya duduk diam di kursi penumpang sambil mendengar ceramahan Jungkook soal mabuk berkendara, padahal di dalam hati ia ingin tertawa karena sebagian isi dari ceramah lelaki itu adalah kata-kata yang pernah ia ucapkan dulu padanya. Setidaknya apa yang gadis itu ucapkan waktu itu tidak berakhir sia-sia.

Setelah lima belas menit berkendara, mereka akhirnya telah sampai. Untuk mencapai rumah Areum, masih perlu berjalan lima menit lagi, mengingat rumahnya tidak bisa dimasuki mobil dan terpaksa harus terparkir agak jauh.

Mereka berdua berjalan beriringan, menaiki tangga di pemukiman kota Seoul yang lumayan padat. Hanya bunyi jangkrik dan lolongan anjing yang menemani mereka. Bahkan penerangan di sini terbilang kurang baik karena jarak lampunya yang jauh, dan hanya mengandalkan sinar rembulan.

"Kau serius tidak takut jalan sendiri malam-malam begini?" tanya Jungkook, mulai merinding karena tempat ini yang cukup gelap. "Bahkan dengan celana pendek seperti itu?"

Areum menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku sudah biasa."

"Heol, kalau aku menjadi dirimu, aku tidak akan pernah keluar malam-malam."

Areum menggerutu kesal, karena Jungkook masih membahas soal 'keluar malam' dan 'celana pendek' seakan-akan itu adalah hal yang luar biasa baginya.

Setelah menaiki tangga dan memasuki beberapa lorong, akhirnya mereka berdua sampai pada tujuan.

Rumah yang dimiliki Areum cukup kecil, namun bisa dibilang lumayan besar untuk orang yang tinggal sendirian. Selain itu, memiliki rumah di daerah Seoul yang padat juga sangat sulit, karena sebagian besar orang pasti lebih memilih untuk tinggal di apartemen karena biaya sewanya yang lebih murah. Untuk sesaat Areum bangga karena ia memiliki sebuah rumah, bukan sewaan, walaupun kecil.

Gadis itu sudah tinggal di rumah ini sendirian sejak SMA. Kedua orang tuanya sudah pindah ke Jepang meninggalkan gadis itu sendirian di Korea dengan rumah kecil ini.

Bukannya mereka tidak ingin mengajak Areum ke Jepang untuk tinggal bersama, hanya saja Areum yang memaksa untuk tetap tinggal di negara ini. Gadis itu tidak memiliki hubungan yang baik dengan orang tuanya, lagi pula ia sudah nyaman tinggal di Korea.

Karena Areum adalah gadis yang keras kepala, akhirnya mereka membiarkan Areum untuk tinggal di Korea sendiri, dan Areum sama sekali tidak keberatan. Malahan dia senang terlepas dari kedua orang tuanya.

Setelah membuka pintunya, gadis itu segera masuk ke dalam, dengan Jungkook yang membuntutinya di belakang. Areum sendiri jarang pulang ke rumahnya. Ia lebih sering tinggal di asrama. Paling-paling ia ke tempat ini setiap seminggu atau sebulan sekali. Itu sebabnya, tempat ini tidak banyak berisi barang dan masih kelihatan bersih seperti baru.

"Tinggal sendirian?" tanya Jungkook saat melihat rak sepatu gadis itu yang hampir kosong. Lelaki itu juga melihat sepasang sepatu sneakers milik pria yang digunakan sebagai pajangan, dan Jungkook langsung mengerti apa maksud dari sepatu itu.

Eyes On You; jjk | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang