14 (Need a Backrest)

719 26 0
                                    

"SEBUAH RASA"
***
Part 14 (Butuh Sandaran)
.
.
.
Happy Reading !!!
.
.
*Rumah Sakit

Prilly berjalan dengan langkah panjang,melewati koridor serba putih

Bau obat-obatan menyeruak masuk ke penciuman Prilly

Setengah jam yg lalu,Prilly sudah pulang dari taman.Sebenarnya ali memaksa untuk mengantar Prilly tetapi Prilly menolak

Prilly memasuki ruangan berwarna putih itu

"Hy Prilly!"sapa seorang cowok berjas putih ber name tag 'DR.Randi' "duduk silakan"

Prilly tersenyum dan duduk di hadapan DR.Randi

"Gimana dok hasil cek up saya?"tanya Prilly

Dr.randi menghela nafas berat dan memberikan amplop berwarna putih"ini hasil cek up nya"

Prilly membuka amplop putih tersebut dan setelah mengubris isi nya ia murung

"Km harus menghabiskan obat itu Prilly,tidak boleh telat jika tidak maka akan bahaya!"perintah dr randi

Prilly mengangguk lemah"mkasih dok"ucap Prilly singkat dan keluar dari ruangan serba putih itu

Prilly menangis,cairan bening itu jatuh dipipi nya"gue gak boleh lemah gini!gue harus kuat mendem ini sendirian lo kuat Prilly!jgn sampe ada yg tau hal ini!lo gak boleh jadi beban buat mereka"batin Prilly bergeming,ia mengusap air matanya kasar dan berlalu pergi menuju rumahya

Prang!brak!prang!

Suara gaduh itu terdengar di telinga Prilly saat ia sudah berada di depan pintu rumahnya

Prilly segera masuk kedalam rumah dan betapa terkejutnya melihat kedua ortunya sedang bertengkar

"Km yg salah!km selalu kerja dengan sekertaris km itu pikirin aja dia!km selingkuh kan?!"

"Jgn asal bicara ya!itu tidak benar dia hanya sekertaris!oh atau km yg selingkuh dengan rudy rudy siapalah itu!"

"Jaga omangan mu!dia hanya pegawai dibutikku!kau jgn memutar balikkan fakta!"

Air mata Prilly kembali menetes,ia berdiri mematung melihat pertengkaran kedua orang tuanya

"kurang ajar!"pekik papa Prilly dan ingin menampar mama Prilly

"Stop!mama papa!"teriak Prilly memberhentikan pertengkaran keduanya

"Km jgn ikut campur urusan orang tua Prilly!papa tidak pernah mengajari mu untuk ikut campur!"suara papa rizal meninggi

"Heh!kau tak seharusnya memarahi putri mu!pukul saja aku jgn marahi Prilly!"bentak mama ully

"Stop!MAMA, PAPA KALIAN JAHAT!KALIAN SELALU SIBUK DENGAN PEKERJAAN TAK ADA WAKTU UNTUKKU DAN KAKAK!HIKS HIKS...DAN SEKARANG KETIKA KALIAN SUDAH DIRUMAH KALIAN BERTENGKAR,AKU BENCI KALIAN hiks..hikss..mama dan papa jahat!JAHAT!"teriak Prilly sembari terisak membuat kedua orang tuanya berhenti bertengkar

Prilly berlari menuju kamar dan membanting pintu dengan keras,ia menangis sejadi jadinya dikamar

"Hiks..kenapa hidup gue gini bangett!!hiks hiks..Tuhan gak adil!"Prilly berteriak dan membanting seluruh barang yang ada dikamar

Ia mengambil surat hasil cek up nya tadi dan merobeknya hingga menjadi serpihan kertas yg berserakan di lantai"hiks hiks...mama papa jahat hikss kenapa,kenapa gue harus ngalamin ini?!kenapaaa!!hikss"Prilly berteriak keras

Menangis tersedu-sedu,tangisan yg memilukan

"Halo---ali!hikss pliss bawa gue pergi dari rumah hiks"Prilly menghubungi ali lewat telepon seluler

"SEBUAH RASA" (AliandoPrilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang