"Sebuah Rasa"
***
Part 33 (Cinta Palsu)Sudah sebulan lebih masa pendekatan Ryan dan Ruby. Mereka sudah benar-benar dekat,bahkan Prilly dkk sudah merelakan Ryan dan Ruby
Semoga Ruby sudah berubah,itu harapan yang lainnya.Lagipula Prilly sudah berusaha agar Ryan percaya kepadanya bahwa ia harus berhati-hati dengan Ruby
Tetapi tetap saja,Ryan sudah jatuh kedalam pelukan Ruby, dan tak mendengarkan omongan Prilly
Akhirnya Prilly pasrah,ia hanya bisa berdoa yg terbaik untuk kakak nya dan tak akan membiarkan kakak nya di sakiti oleh Ruby.
"Jadi,lo udh fix relain kakak lo sama Ruby nih?"Tanya Nina
Prilly membuang nafas nya pasrah"ya,mau gimana lgi,semoga Ruby udah benar-benar berubah!gue cuma bisa doain yg terbaik buat kakak gue"
"Tapi lo gak takut kalo Ruby punya rencana di balik semua ini?"kini giliran Maya yg bertanya
Prilly membuang nafas nya kasar dan menyender di dinding kamar nya"rada takut sih,tapi mau gimana lagi coba,gue udh kasih tau ke kakak gue tp dia gak percaya,dan bener-bener percaya sama Ruby kalo dia udh berubah"
"Brarti kakak lu lebih percaya sama Ruby dibanding lo ya Prill"gumam Nina asal sedangkan Prisil dan Maya menyenggol lengan nya dan memberikan tatapan tajam"eh-eh maksudnya bukan gt"lanjut Nina lagi dengan gugup
Prilly menatap lurus ke depan,tatapan nya kosong"iya,emang begitu kenyataan nya.Udah buta karena cinta jadi gitu.Udah lah semoga aja yg gue takutin gak terjadi"
Prisil merangkul Prilly dan berusaha menenangkan nya"sabar ya Prill!semoga keputusan lo yg terbaik,dan semoga yg kita cemasin gak terjadi sama kakak lo"
Prilly mengangguk seraya tersenyum
"Prilly maaf,gue gak maksud ngomong gt tadi"lirih Nina merasa tak enak kepada Prilly,karena telah membuat Prilly sedih dengan perkataan nya
Prilly memeluk Nina"gak papa Nin,ini udah takdir dan itu kenyataan nya.Lagian kakak gue udh gede kan bisa ngadepin masalah nya lebih dewasa lagi"
Nina mengangguk,mereka sedang menginap dirumah Prilly sekalian nemenin Prilly,dan curhat bareng gitu..
***
Senin pagi..setelah melakukan upacara bendera,Prilly dkk memasuki ruang kelas nya"Nih"Ali memberikan sebotol mineral kepada kekasih nya,karena saat upacara tadi matahari nya sangat terik dan mereka harus berjemur di bawah terik nya sinar matahari,untuk melakukan upacara bendera"pasti km aus kan?tadi panas bgt"lanjut Ali
Prilly tersenyum dan mengambil botol mineral itu lalu menenguk nya"makasih"kata Prilly setelah selesai meneguk air itu
Ali tersenyum lalu mengacak rambut Prilly gemas"sama-sama"
Ali duduk di bangku nya bertepatan dengan datang nya bu Fitri dan pelajaran di mulai
Semua nya memperhatikan materi kali ini dengan seksama,tetapi tidak dengan Bara.Cowok ini larut dalam pikiran nya
Ia tak fokus pada pelajaran"gue harus lakuin ini!ini satu-satunya cara,agar Prilly jd milik gue"batin nya terus bergeming,terlintas ide gila di pikiran nya"jika Prilly gak bisa jd milik gue,Ali juga gak bisa memiliki nya!begitu juga yg lain nya!Prilly hanya punya gue seorang!"lanjut nya di batin
Bara memperhatikan Prilly yang sedang fokus pada materi yg dibahas,dan menatap papan tulis dengan sesekali menggoreskan tinta penanya di buku catatan tentang materi yg sedang di bahas a.k.a mencatat materi yg penting
"Lo harus jadi milik gue"gumam Bara,ia melihat Ali dan tersenyum miring"kali ini lo gak boleh gagalin rencana gue Ali!"gumam nya lagi,sangat pelan.Bahkan bisa di bilang bisikan
KAMU SEDANG MEMBACA
"SEBUAH RASA" (AliandoPrilly)
Teen Fiction"Sebuah Rasa" yahhh... Rasa Cinta Terhadap Sahabat Sendiri. Aliando dan Prilly Adalah Sahabat Sejak Kecil, Tetapi Ada Rasa Yang Hadir Diantara Mereka, Rasa Ingin Memiliki. Namun Diantara Mereka Tak Ada Yang Tau, Malah Mengganggap Mereka Mencintai Or...