Ada semburat merah yang muncul manakala kau menemuiku seraya melambaikan tanganmu padaku. Kau meminta maaf karena telah membuatku menunggu. Hingga rindu, yang sempat terpupuk tinggi. Akhirnya terbayar semua kini. "Yang panas telinganya apa pipinya?" ujarmu di ujung malam itu.
Aku menyebikkan bibir kesal. Kau melanjutkan, "Pipi sih kayanya, ya?" lantas kau menampilkan senyum jumawa.
Dan merona. Hingga terpana aku dibuatnya.
—sidney

KAMU SEDANG MEMBACA
Sejuta Kata
RandomKumpulan prosa, puisi dan cerita pendek teman-teman kontributor event Writing With Sanju yang berlangsung selama bulan Juni 2018 di Instagram @sanjunisme. Credit Cover Pict by: Minkyung