26. Tujuan?

8.9K 1K 95
                                    

WIDI POV

Gue ingin bertanya kenapa Kalya tiba-tiba menangis dan meminta pergi. Tapi... gue lebih suka dia yang cerita langsung, gue gak suka dianggep kepo. Kepo itu bikin orang risih, itu sih yang gue rasa.

Gue sudah keluar dari jalan tol, tapi gak langsung putar balik. Gue memilih menyusuri jalan raya bogor-jakarta untuk sampai ke kota, toh ini sudah malam, jalanan gak terlalu macet.

"Eh Kal? Liat gak tadi spanduk di jalanan!" Seru gue.

"Apa?" Ucapnya dengan suara parau.

"Aku liat ada sirkus di Sukahati, liat yuk?!"

"Jam-nya?"

"Datengin aja dulu."

"Yaudah."

Gue mengangguk, mengambil jalan arah kanan agar bisa putar balik di celah jalan berikutnya. Karena sudah terlanjur berjalan jauh, dan gak ada puteran, gue gas terus sampai lampu merah POMAD, belok ke kanan menyusuri jalan kecil yang agak jelek untuk sampai di keradenan.

"Wid? Aku boleh nanya?" Ujar Kalya tiba-tiba.

"Ya boleh! Tanya aja."

Kalya diam, gue menoleh sedikit, ia terlihat sedang berfikir keras.

"Mau tanya apa, Kalyaa?" Tanya gue.

"Kamu punya tujuan hidup gak sih??"

Gue sedikit mengangguk, pertanyaannya berat. Butuh jawaban yang mikir, dan gue gak bakal bisa konsentrasi kalau sambil nyetir,

"Nanti aku jawab, kalo mobilnya berhenti, biar khusu."

"Oke, Wid!" Ucap Kalya sambil mengangguk.

Kami sudah sampai di Sukahati, lapangan marsela lebih tepatnya. Gue sudah bisa melihat lampu kerlap-kerlip yang menyala, tanda kalau ada acara.

"Masih rame!" Kata gue.

"Aku gak pernah liat sirkus sebelumnya."

"Nah, ini sekarang liat."

"Ho'ohhh!"

Kami turun dari mobil, gue langsung mengarah ke loket penjualan tiket. Ada jadwal tayang, jenis-jenis pilihan tiket, lokasi duduk masing-masing kelas, dan info lainnya.

"Ada jam sepuluh, masih setengah jam lagi, mau?" Tawar gue.

"Mau deeh!"

"Yaudah, bentar!"

Gue langsung mengantri ke loket khusus VIP, biar duduk di depan dan liat langsung, kasian si Kalya, belum pernah nonton sirkus, biar dia puas dah nontonnya.

Sembari menunggu jadwal pertunjukan, gue dan Kalya balik ke mobil, gak ada kursi tunggu soalnya, dari pada duduk di tanah, jadi mending di mobil.

"Mau jawab pertanyaan kamu tadi ya Kal!" Kata gue sambil membuka botol air mineral yang tadi kami beli.

"Oke!"

"Tujuan hidup ya? Kalo aku nanya ke kamu, tujuan itu artinya apa, tau gak kamu?" Gue balik bertanya.

"Tujuan? Ya sesuatu yang dituju, yang ingin diraih, yang ingin digapai, yang diperjuangan."

"Terus setelah itu, apa?"

"Maksudnya?" Tanya Kalya bingung.

"Setelah tujuan itu tercapai, apa? Misal, tujuan kamu adalah sebuah rumah, nah kalau kamu udah sampai di rumah itu, gimana?"

"Yaudah, nyantai."

"Berarti gak ada yang harus dilakuin kan?" Tanya gue.

"Iya!"

Pawang Hujan Kehujanan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang