16. Tenang

9.1K 1.1K 40
                                    

WIDI POV

Gue langsung bangkit dari sofa begitu melihat Kalya masuk ke dalam gedung apartment ini. Menghampirinya lalu mengajak naik ke unit gue.

"Kamu mau ngomong apa sih?" Tanya gue.

Entah kenapa, gue kalo ketemu Kalya nih tenang, tapi greget. Deg-degan sekali doang pas tau kalau dia masih perawan saat kami mau main. Sisanya? Kesantaian anak ini bikin gue ikutan santai juga.

"Nanti aja, gue aus. Mau minta minum dulu!"

"Elah! Ngaco!" Seru gue. Kalya nih bener-bener ya!

Gue pengen deh jadi temennya. Minggu lalu aja, waktu gue nongkrong sama Rifan, Vino, Dika dan Putra, mereka semua asik-asik parah. Well, semua kecuali Putra yang agak sinis sama gue.

Begitu tiba di unit, gue mempersilahkan Kalya masuk. Dia langsung nyelomong dan duduk di sofa.

"Mau minum apa?" Tanya gue.

"Meja lo berantakan banget?"

"Lha kan aku udah bilang banyak kerjaan."

"Yang berwarna aja." Ujarnya.

"Apaan yang berwarna?"

"Minum ihh!"

"Ohhh!"

Gue beralih ke dapur, meninggalkan Kalya di ruang tamu. Membuka kulkas, gue mengambil 2 kaleng soda lalu kembali ke ruang depan.

"Nih!"

"Thanks!" Kalya menerima uluran minuman dari gue, menarik pengaitnya untuk membuka kaleng soda itu.

"Aus banget?" Tanya gue, duduk di sampingnya.

"Hemm!"

"Terus mau apa kamu ke sini?"

Well, sebenernya gue sama sekali gak keberatan dia mampir. Cuma agak aneh aja ini anak tiba-tiba ngechat dan bilang otw. Kan biasanya jangankan ngechat duluan, gue chat aja kaga dibales sama beliau.

"Mau nanya!"

"Nanya apa?"

"Kok bisa temen-temen gue kenal sama lo?"

"Ohhh! Itu pas kamu ngilang, non! Tetangga kamu ada yang bilang ke mereka kalau terakhir kali liat kamu ya bareng aku. Jadi mereka ngajak ketemu, buat tanya-tanya langsung." Jelas gue.

"Ohhh!"

"Udah nanya itu doang?"

"Kalo iya, lo mau nyuruh gue balik?" Tanyanya.

"Ya engga sih! Cuma aku banyak kerjaan, kamu dianggurin gak apa?"

"Maunya didurenin!"

"Gak jelas banget!" Gue langsung selonjoran, melanjutkan kerjaan gue untuk bikin antivirus dan anti-hack yang di minta sebuah bank untuk meningkatkan sistemnya. Deadline!

"Kerjaan lo apa sih?"

"Halah! Nginget tempat kamu kerja aja gak bisa, susah ngerti paling kamu kalo aku jelasin!"

"Ngerendahin banget lo! Najis!" Kalya dengan santainya menoyor kepala gue.

"Diem ah! Dikurung juga nih di kamar mandi!"

"Dihh! Tuan rumah macam apa?"

"Ya kamu tamu gak tau diri, maen cuntrung-cuntrungin pala orang!"

"Lo gak punya makanan ya Wid?"

"Bongkar aja dah dapur aku. Jangan ganggu orang kerja!"

"Kenapa sih jadi aku-kamuan gini? Kaku tau!"

Pawang Hujan Kehujanan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang