13

1K 50 0
                                    

Flashback on

"Sekyung-ah. Kau tahu sekarang-sekarang ini kita sedang banyak job?. ". Tanya handong sang manager. "ne. Geuro wae?. ". Tanya sekyung dengan santai.

Sekarang ini mereka sedang berada di depan dorm dan menghirup udara sejuk di malam hari. Duduk di kursi kayu yang meperindah halaman dorm.

"minum ini dulu. Kau masih lelahkan?.  Acara tadi sangat menguras tenagamu kan?. Kalau kau sakit bagaimana dengan job yang lain?. ". Handong memberinya coklat hangat. "maksud oppa apa?. ". Pertanyaan handong membuatnya kebingungan. Apa yang akan handing bicarakan?. Kenapa dia bertele-tele sekali. Itulah yang ada di pikiran sekyung sekarang.

"em.. Aku tahu kau akan kecewa padaku. Tapi ini bukan keputusan aku saja. Manager yang lain dan bang pdnim tentunya. Kami telah memutuskan kontrak drama yang telah kami sepakati dulu. ".

"waeyo oppa?. Bukanya kau dulu senang kalau aku cepat debut di dunia acting?. Kenapa Tiba-tiba kau membatalkanya?.  ". Terpancar kekecewaan di raut wajah sekyung.

"Mi-mi-mianhaeyo.. Sekyung-ah. Saat itu Aku masih sendiri untuk mengurus jadwal kalian, aku kewalahan dan aku terima saja kontrak itu. Selain itu aku benar-benar lupa jika Diamonds akan banyak kegiatan.  Kalian sedang banyak acara, interview. Dan banyak juga project yang belum kalian kerjakan. Kalau kau ikut drama itu bagaimana dengan Diamonds?. Apa mereka akan mengisi acaranya tanpa kau?.". Sebisa mungkin Handong membicarakanya dengan tenang dan santai.

"kenapa tidak pikir dari awal saja. Oppa tidak tahu kalau aku sudah senang, semangat bisa ikut bermain drama. Tapi apa, oppa sudah mematahkan semua itu. Coba oppa rasakan. Jika ada seseorang menawarkan sebuah Project drama pada oppa, pasti akan menerimanya kan?. Oppa akan bahagia kan?. Bahagianya bukan main. Karena apa?. Dengan ikutnya oppa akan mengembangkan bakat acting oppa. Apalagi kalau oppa seorang idol group. Dengan melambungnya drama itu, group oppa juga akan ikut terkenal. Lebih luas lagi untuk orang lain mendengar musik group oppa. Kenapa oppa tak berfikir kesana?". Sekyung tak bisa menahan tangisnya. Dia benar-benar kecewa, kesal dan marah kepada managernya.

"nde.. Arasseoyo. Aku tak berfikir sampai sana. Tapi dengar sekyung. Jika kau ikut drama itu  banyak yang akan kau tinggalkan. Kau meninggalkan job Diamonds, meninggalkan eonni-eonni mu. Dan juga kesehatanmu. Kami khawatir dengan kesehatanmu. Kau itu sering terserang flu jika kelelahan. Sekarang sedang cuaca dingin. Dan kau tahu saja, jika kau flu badanmu ikut demam. Kau akan sakit kepala. Kau harus tahu, drama yang akan kau bintangi itu banyak episodenya. Kau akan terus bekerja lembur dan Kurang tidur. ".

"kalau kau tak mengikuti drama itu. Kau akan mengisi acara-acara televisi, iklan dan interview. Kau bisa mendapatkan waktu istirahat banyak, tidurmu bisa nyenyak, lebih banyak menghabiskan waktu dengan Diamonds. Kau bisa melakukan apa yang kau inginkan. Banyak waktu senggang. Tapi jika ikut drama?. Ku yakin semua itu tidak akan ada. Kau akan menjadi super sibuk. Kau akan bertemu dengan member Diamonds hanya pgi dan malam saja. ".

Tak henti-hentinya sekyung menangis mendengar perkataan handong. Mereka mempunyai alasan masing-masing yang sangat masuk akal. Namun sepertinya sekyung harus mengalah. Dia harus berpihak pada sang manager walaupun dia sangat kecewa.

"Uljima.. Sudahlah. Ini sudah malam. Cuacanya semakin dingin. Kau pasti lelah. Tidur yang nyenyak. Mianhae, aku janji jika ada project drama lagi aku akan menerimanya. Tapi itu juga jika Diamonds sedang tak banyak job. Hwaiting!!. Aku pergi.. Jaljayo. ".

Handong pergi dan sebelumnya dia mengelus-elus puncak kepala maknae Diamonds itu. Matanya tak bisa berhenti mengeluarkan ari beningnya itu. Bagaikan air di sungai yang deras, mata sekyung tak bisa memberhentikannya karena kesal dan amarah sedang menguasainya. Diapun pergi menuju balkon dorm dan menangis disana.

 MY DREAM {EXO & BTS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang