lembar kesebelas

10 5 0
                                    

Rindu ini menusuk qalbu menerawang lintas bayang semumu. Aku bingung menjelaskan bagaimana perasaan hati ini. Bagaimana mengatakan kepadamu soalnya "aku sudah nyaman denganmu". Bukannya itu yang kau kata?. Bagaimana kau bisa senyaman itu denganku? Bagaimana caranya hatimu bisa menjelaskan perasaanmu kepadaku?. Bagaimana aku bisa mendengar lagi suara bawelmu lewat via telepon?. Kau selalu bisa menggombaliku padahal aku orangnya sangat kaku. Menggapai dirimu adalah sulit apalagi ketika kau tersenyum,diri ini seakan meleleh dibuatmu. Kau nilai diriku misterius tapi dilain sisi kau bilang aku ngeselin. Kau kata orang kaya kamu gak akan ada duanya di dunia ini,cuman kamu saja. Kau selalu bisa mendamaikan perasaan hatiku ketika aku sedang dirasuki  amarah. Kau katakan kepadaku bahwa untuk pertama kalinya ada temen curhat yang sebaik diriku dilain sisi kau katakan aku ini sebagai sosok spesial bahkan sampai kau tangisi kepergianku waktu itu. setiap hari dalam langkah pergiku rindu dan tangis menyelimuti lembutnya hatimu. Kita kadang bisa bertengkar sangat hebat tapi kaulah yang bisa mendamaikan egoku,kau sosok yang bisa meredamkan sifat burukku. Bagiku kau bukan lagi sosok spesial tapi ANUGRAH dari Tuhan.
.
.
.
.
.
#lembar_11

100 lembar noda tinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang