27

1.4K 81 13
                                    

"Ini nes di minum dulu" lelaki itu memberikan secangkir teh kepada Aneska



"Iya makasih ya." tukas Aneska seraya menerima minuman tersebut



Aneska meminum teh yang di berikan lelaki itu secara perlahan, namun bayang-bayang Devano saat mengakhiri hubungan dengan dirinya masih terbayang di pikirannya



Tanpa di sadari Aneska meneteskan air matanya kembali



"Nes udah jangan nangis lagi, memangnya ada masalah apa?" Gilbert sangat cemas dengan kondisi Aneska, ia mendekat ke arah gadis itu untuk menenangkannya



"Dev-devanoo...hiks." tangis Aneska pecah di pelukan Gilbert sedangkan Gilbert hanya bisa diam seraya mengelus punggung Aneska untuk menenangkan gadis itu



"Ada apa dengan Devano?" tanya Gilbert kembali



"Dia jahat... Hiks."



Aneska menguraikan pelukannya kemudian menunduk seraya memainkan jari-jarinya



"Udah cerita aja ke aku, aku ga bakal bilang ke siapa-siapa kok tenang aja, siapa tau aku juga bisa ngasih solusi." kata Gilbert



"Dia mutusin aku." Gilbert yang mendengar hal itu terkejut pasalnya hubungan Aneska dengan Devano baik-baik saja bahkan sangat baik mereka juga tidak pernah bertengkar



"Kok dia mutusin kamu?"



"aku juga ga tau beberapa hari ini sifat dia berubah ke aku terus tadi kita ketemu di taman buat selesaiin masalah ini, dia bukannya nyelesaiin masalah ini tapi dia ngakhirin hubungan kita tanpa alasan apapun." ujar Aneska dengan nada terisak khas orang menangis



"Sabar Nes, kamu harus bisa buktiin ke Devano kalo kamu itu kuat jangan nangis apalagi putus asa, kamu ga boleh terlihat lemah di mata Devano kamu harus kuat." Gilbert tersenyum menatap Aneska yang juga sedang tersenyum ke arahnya



"Thanks Bert!" tukas Aneska



"Oh iya! kalo kamu lagi galau, sedih, pengen curhat atau butuh temen main tenang aja ada aku kok! Kamu juga bisa maen ke rumahku kapan aja."



"Eh tapi jangan cari aku pas kamu lagi butuh pembokat ya!" Aneska tertawa ia merasa nyaman di dekat Gilbert karena dengan adanya dirinya Aneska tidak lagi merasa sedih



"Nah gitu dong senyum jangan sedih mulu. " ujar Gilbert mencubit pipi Aneska pelan



"Bert." panggil Aneska



"Kenapa?"



"Besok kamu duduk sama aku ya." ucap Aneska



"Ha? Aku sebangku sama kamu?" Aneska mengangguk dan tersenyum



"Ok-okedeh."



✿┈┈✿✿┈┈✿✿┈┈✿



"Mau mampir dulu nggak?" tanya Aneska



"Engga ah, aku langsung pulang aja." tukas Gilbert



"Oke makasih ya udah di anterin! Maaf ngerepotin!"



"Haha... Gapapa orang rumah juga deket banget, engga ngerepotin kok." ucap Gilbert seraya tertawa kecil



You're my heart ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang