31

1.3K 53 1
                                    

"Ngghh" Aneska merasakan sakit di seluruh badannya. Namun ia juga merasa sedikit nyaman berada di dalam kamarnya



Hingga terlintas bayangan ketika ia sekilas mendengar apa yang tadi siang dikatakan Devano saat ia mengikutinya



Ia langsung saja terbangun dari tidurnya dengan posisi duduk. Aneska merasa aneh dengan ruangan ini, ini bukan kamarnya.



Pintu terbuka perlahan menampilkan seorang pria yang sedang membawa semangkuk bubur dan juga segelas susu coklat panas



"Udah bangun ya." kata Devano ramah, kemudian ia meletakkan nampannya di atas nakas samping ranjang yang sedang di tempati Aneska



"Kok aku bisa disini?!" tanya Aneska



"Tadi kamu pingsan." ujar Devano
"Maaf ya, aku ga bermaksud bikin kamu kayak gini." Aneska hanya bergeming ia tidak tahu harus membalas apa



"Ini makan dulu." Aneska menggelengkan kepalanya



"aku mau pulang!" seru Aneska



"Makan dulu nanti aku anterin pulang"



"aku mau pulang sekarang!" Aneska tetap saja kekeuh dengan apa yang dikatakan sebelumnya

"Iya nanti aku anterin pulang, tapi makan dulu."



"Ga ma... " suara dering handphone milik Devano menghentikan ucapan Aneska



"Bentar ya." Aneska menatap Devano sinis



"Halo mah!"



"Nak.. Aneska ada sama kamu? Soalnya ini dari tadi siang belom pulang, mama khawatir sama dia."



"Umm.. iya mah Aneska di rumah Devano, tadi Aneska pingsan di sekolahan karena belom sarapan terus di ajak ke kantin dia gamau."



"Oh ya sudah mama udah tenang sekarang, mama takut Aneska di culik kaya dulu mama ga mau itu terjadi lagi mama khawatir banget tadi"



"Maaf ya mah."



"Loh kok kamu malah minta maaf?"



"Ga ngabarin mama."



"Nggak apa-apa kok, makasih ya udah jaga Aneska nanti Bastian sama mama jemput Aneska di rumah kamu."



"Iya mah."

-

"Mamaku?" tanya Aneska, Devano mengangguk



"Kok manggilnya Mah? Memangnya Mamah kamu!" Ujar Aneska



"Kan yang nyuruh manggil mama, nyokap kamu"



"Sekarang berhenti panggil nyokapku mamah!" seru Aneska



"Ngga mau kecuali mama kamu yang nyuruh berhenti." kata Devano



Krukkk krukkk krukkk



Aneska menahan malu karena perutnya tiba-tiba berbunyi karena lapar



"Tuhkan lapar, ayo makan sini aku suapin" kata Devano sembari tertawa renyah


"Ga."



"Ga usah gengsi gitu dong ah." kata Devano kemudian ia mengarahkan sendoknya ke arah mulut Aneska



You're my heart ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang