Wife is Outrageous: His Evil Highness Comes Knocking

175. Jangan Menyentuhku (2)

 Qi Luoer memejamkan mata dan berkata lemah, "Tidak! Dia sudah mati, kau membunuhnya!"   

Yue Wushang mengerutkan alisnya, Tangannya menyentuh dahi Qi Luoer: "Luoer kecil, apakah kau demam?"

Qi Luoer menggelengkan kepalanya: "Kamu tidak diizinkan menyentuhku.... Ah!"

Dia terlalu keras, sehingga ia tidak siap. Sehingga pada akhirnya, tanpa sengaja ia jatuh dari pelukan.

Ah, aku menjerit, dan tubuhku seperti layang-layang rusak, dan jatuh!

Saat ini mereka berada di atas langit, jadi jatuh, di mana ada cara untuk tetap hidup?

"Ternyata aku datang ke dunia ini dan ditakdirkan untuk jatuh sampai mati!"

Ketika Qi Luoer merasa pusing, bibirnya menunjukkan senyum pahit.

  "Puu——"  

Tubuhnya jatuh kedalam pelukan hangat.

Ada tawa kecil di telinga: "Luoer Kecil, Anda benar-benar tidak mau, tidak menyenangkan untuk memecahkan roti."

Qi Luoer membuka matanya dan melihat wajah tampan di depan matanya, dia sungguh marah, dan matanya berlinang air mata.

Aku tidak bisa membantu tetapi berteriak: "Yue Wushang, apakah kamu tidak ingin membunuhku? Aku jatuh sampai mati, bukankah itu sesuai untukmu ?! Apa lagi yang kamu inginkan dengan menyelamatkan aku? Bermainkan kucing dan tikus ?!"

Tubuh Yue Wushang sedikit kaku, aura gelap keluar dari tubuhnya.

Tapi kemudian menampilkan sebuah senyum, menyentuh wajah kecil di Qi Luoer: "Luoer Kecil, kamu tidak percaya padaku? Kamu adalah satu-satunya temanku, aku menyakitimu masih cukup menyakiti, bagaimana aku bisa rela membunuhmu?"

Qi Luoer mengejek: "Satu-satunya teman? Kehidupan temanmu satu-satunya seperti rumput, dan kamu telah mempelajar!"

Yue Wushang akhirnya tahu bahwa dia canggung dan hatinya tenggelam.

Dia sering tidak bermain kartu menurut akal sehat. Baru saja dia menggunakan Qi Luoer sebagai ancaman, tapi itu hanya iseng.

Bahkan jika Lin Xuzi tidak memberinya rumput, dia tidak akan membunuhnya, dan tentu saja dia akan memikirkan cara lain.

Tetapi hal-hal telah dilakukan, dia hanya dapat menjelaskan, saya takut dia tidak akan percaya.  

Terlebih lagi, dia selalu sombong, dan tentu saja tidak peduli untuk berlama-lama untuk itu.

Jadi saat dia mendengar tuduhan Qi Luoer, dia merasa malu.

Lengan Qi Luoer semakin kencang dan semakin erat. Pada tatapan kemarahan Qi Luoer, mulutnya tersenyum.