Chapter XIV : Why You Come Here?

16 0 0
                                    

"Halo"

"Iya,kenapa?"

"Bisa bantu aku?"

"Kamu atau dia?"

"Please..."

"Percuma"

"Lo kok dimatiin!Belum ada semenit"Gumam seseorang.

<<>>

"Kak,makan malamnya sudah siap"Ucap Fanya mengetuk pintu kamar Val."Kok engga dikunci?"Gumam Fanya.Lalu,Fanya membuka pintu kamar.Dia melihat jendela kamar terbuka."Dasar..."Ucap Fanya.Fanya melihat keluar jendela."Percuma aku masak hari ini"Gumam Fanya.
Setelah itu,Fanya turun menuju dapur dan mempersiapkan makanan dan minuman untuk makan malam nanti.Tiba-tiba HP-Fanya berbunyi.
"Halo.."Ucap Fanya.
"Halo,Dek.Ini Ayah.Adik-adik ke rumah nenek,ayah ngantar mama ke bandara.Kamu dirumah jaga Kak Val ya..."Ucap Yusuf.
"Ha??"Ucap Fanya sedikit terkejut.
"Kamu kenapa kok kaget?Pokoknya kamu jaga kakak jangan kemana-mana"Ucap Yusuf.
"Kalau dia kemana-mana?"Tanya Fanya.
"Kabari ayah kalau ada apa-apa.Pokoknya kamu jangan khawatir dan jangan lupa belajar"Ucap Yusuf.
"Anaknya aja pergi,gimana kalau mau fokus"Gumam Fanya.
"Kenapa,Dek?"Tanya Yusuf.
"Engga apa-apa,Yah.Nanti aku kabari ayah lagi,Ok?"Tanya Fanya."Ok,hati-hati ya.."Jawab Yusuf.'Iya,Yah"Jawab Fanya.
Kemudian,Fanya memutuskan telpon dengan ayahnya."Jadi,percuma aku masak buat sekeluarga,besok masih tryout,sedangkan aku dirumah disuruh belajar tapi tetep ngawasin kakak keluar padahal uda kabur duluan.Jadi,begini rasanya home alone."Ucap Fanya.
"Tunggu dulu...aku kan dirumah sendirian.Berarti aku boleh buat sesukaku.Lagipula aku sudah belajar,maksudnya buka buku but itu juga belajar,Kan.Belajar buka buku.It's okay"Ucap Fanya.
Lalu,Fanya mengambil beberapa camilan di dalam kulkas dan beberapa minuman kaleng dan mengambil selimut dari kamarnya.
"Sepertinya ada yang kurang,oiya buku..."Ucap Fanya.
Ketika dia mengambil buku,Fanya teringat sesuatu."Mumpung lewat kamar mama.Aku pinjam eye shadow biar dikira aku belajar terus-terusan plus jagain kakak.Ohh you're so smart"Ucap Fanya."Ahh pakai disini aja lah.Daripada nanti ayah tiba-tiba pulang"Ucap Fanya.Setelah itu,Fanya kembali turun dan menyalakan televisinya.
"Yeah,so this is life"Ucap Fanya.

<<>>

"Gimana sih tinggal ngomong gitu aja,ribet.Oh my god!"Ucap Fanya.
Tiba-tiba Fanya terdengar suara ketukan pintu kamar Val dari kejauhan."Itu beneran suara ketukan pintu?"Gumam Fanya.
"Jam berapa ini?"Tanya Fanya sambil melihat jam dinding di atas televisi.
"Are you kidding me?"Ucap Fanya.
Kemudian,Fanya memberanikan dirinya melihat siapa yang mengetukkan pintu kamar kakakanya selarut ini.Saat di depan kamar,Fanya mencium bau asap di kamarnya.Tanpa berpikir panjang,Fanya membuka pintu kamar.
"Ya allah,Kak!!"Teriak Fanya.
"Kak,jangan khawatir aku ada disini.Sebentar aku ambil air"Ucap Fanya mengambil air di kamar mandi.Saat memutarkan keran air,yang keluar bukanlah air melainkan darah.
"Darah siapa juga?"Gumam Fanya heran.
Lalu,Fanya mencari tahu darah siapa.Ternyata itu adalah darah dari Val."Dek,tolong bantu kakak"Ucap Val.
"Bantu apaan?Kenapa bisa begini?"Tanya Fanya.
"Tolong jaga buku ini.."Jawab Val.
"Kenapa?"Tanya Fanya.
"Buku ini adalah kunci dari semua masalah ini"Jawab Val memberikan buku itu kepada Val.Ketika Val memberikannya,tiba-tiba ada seorang yang menarik buku tersebut.Fanya melihat kulit pucat dan tangan berdarah.Tiba-tiba seseorang itu menusuk tangan Fanya dengan tangan pucatnya.
"AARGHH"Ucap seseorang.

<<>>

"Dek,bangun"Ucap seseorang.
"Kenapa harus dijaga?"Tanya Fanya sambil menutup matanya.
"Dek,ini sudah siang"Ucap seseorang.
Lalu,Fanya membuka kedua matanya secara tiba-tiba."Kamu kenapa?"Tanya seseorang."Yah..ayah sudah pulang."Jawab Fanya."Kamu kok diluar sini,kenapa?"Tanya Yusuf.
"Aku,memang sengaja tidur diluar yah.."Jawab Fanya.
"Oke,kamu segera berangkat ini sudah jam 7"Ucap Yusuf.
"7??Kenapa ayah engga bangunin aku?"Tanya Fanya.
"Bukannya ayah bangunin kamu dari tadi"Jawab Yusuf."Kamu seharusnya tidur di kamar.Kakak enggak mungkin pergi kemana-mana"Ucap Yusuf.
"Hehe iya,Yah"Ucap Fanya.

<<>>

"Fanya,ayah tunggu kamu di depan"Ucap Yusuf.
"Iya,Yah"Jawab Fanya.
"Oiya,Kakak"Gumam Fanya.Kemudian,sebelum berangkat dia menuju kamar kakaknya.
"Kak!"Panggil Fanya.
"Oyy..kenapa dek?"Tanya Val.
"Kakak kemarin enggak keluar,Kan"Ucap Fanya."Enggak,kakak di kamar aja"Jawab Val."Terus kenapa waktu kemarin jendelanya kok kebuka"Ucap Fanya."Mana mungkin"Ucap Val.
"Udahlah,Kak.Jujur deh"Ucap Fanya.
"Iya..ya aku keluar.Tapi,jangan bilang siapa-siapa"Ucap Val.
"Ihh kakak kayak anak kecil aja.Ya uda,aku mau berangkat dulu"Ucap Fanya."Dek,wajahmu kok pucat banget.Mending enggak usah masuk nemenin kakak"Ucap Val.
"Fanya anti yang namanya mbolos sekolah"Jawab Fanya.
"Dasar anak rajin"Ucap Val.
"Biarin,Assalamualaikum"Ucap Fanya.
"Waalaikumsalam"Jawab Val.

<<>>

Ketika Val selesai merapikan kamarnya,Val kemudian membuka jendelanya dan menatap ke langit."Gue terlalu kasar engga sih sama Aston?"Gumam Val.
"Hah..kenapa gue mikirin dia"Gumam Val.
Tiba-tiba terdengar suara bel,kemudian Val keluar dari kamarnya dan melihat siapa yang berada di luar."Pasti si dukun,itu"Gumam Val sambil menuruni tangga.Saat Val membuka pintu rumahnya,dia melihat seseorang menunggu sambil membawa beberapa buku.
"Daniel,kamu enggak diantar sama ayah lo?"Tanya Val.
"Itu bukan ayahku,itu teman kerja"Jawab Daniel.
"Teman kerja ayah lo,Kan?"Tanya Val.
"Bukan,tapi teman kerjaku di T-One"Jawab Daniel.
"Iya ya..jadinya lo mau pamer ilmu lo atau mau bagi ilmu?"Tanya Val."Sepertinya kamu ingin mengusirku?Apakah itu benar?"Tanya Daniel.
"No,I'm not.Gue mau usir diriku sendiri dan lo juga termasuk"Jawab Val.
"Maksud kamu?"Tanya Daniel.
"Belajarnya jangan dirumah gue males itu-itu aja pemandangannya"Jawab Val.
"Namanya saja homeschooling,otomatis lokasi belajarnya juga dirumah"Ucap Daniel."Kalau begitu kalau di rumah lo,gimana?"Tanya Val.
"Rumahku?"Tanya Daniel balik.
"Iya,belajarnya di rumah,Kan"Ucap Val.
"Oke,kalau begitu kamu siap-siap dulu"Ucap Daniel.
"Kita dijemput?"Tanya Val.
"Sudahlah masalah itu gampang"Jawab Daniel."Tapi,gue sudah siap dari tadi.So,let's go.Atau naik motor gue aja.."Ucap Val."Naik kendaraanku aja.."Ucap Daniel.
"Apa?Motor lo apa cukup buat kita berdua?"Tanya Val.
"Cukup,4 orang saja bisa"Ucap Daniel.Kemudian,Val keluar dan mengunci rumahnya."Motor,lo mana?"Tanya Val.
"Bukan motor tapi ini"Jawab Daniel menunjuk sebuah mobil hitam.
"Gila...ini mobil lo?"Tanya Val.
"Iya,ya uda ayo masuk"Jawab Daniel.
"Gue kira cowok pendiam kayak lo enggak suka mobil sports"Ucap Val.
"Mobil ini punya kakekku"Ucap Daniel.
"Kakek lo cool banget"Ucap Val."Kita jadi berangkat atau tidak?"Tanya Daniel."Jadi,tunggu bentar"Jawab Val.
Lalu,sebelum Val berangkat,dia memberitahu ayahnya melalui HP-nya.Setelah selesai memberi kabar,dia sempat diam terpaku ketika melihat nomer Aston di HP-nya.
"Gue telpon atau enggak?"Gumam Val.
"Buat apa gue telpon adanya pulsa gue habis gara-gara lola-nya"Gumam Val.
Setelah itu,Val kembali menghampiri Daniel."Ayo,sudah jam segini"Ucap Daniel."Memang habis ini lo ada jadwal lain?"Tanya Val."Tentu saja"Jawab Daniel.Val dan Daniel segera berangkat menuju rumah Daniel.Ketika Daniel menyalakan mesinnya,tiba-tiba ada seseorang mengendarai motor berhenti di depan mobil Daniel secara mendadak.
"Daniel,lo enggak nabrak,Kan?"Tanya Val.
"Sepertinya tidak"Jawab Daniel.
"Sepertinya?"Tanya Val."Mungkin coba aku lihat"Ucap Daniel membuka pintu mobil."Kamu tidak apa-apa?"Tanya Daniel.
"Naneun gwaenchanh-a"Jawab seseorang.
"Maksud Anda?"Tanya Daniel.
Lalu,seseorang itu membalikkan badannya dan berdiri."Eh...aku rapopo.Kowe nyapo rene?"Tanya seseorang.

<<>>

"Kejadian ini mengingatkan ku kepada si lola"Gumam Val."Si dukun juga lama..mending gue keluar aja"Ucap Val.
Lalu,Val keluar dari mobil Daniel dan menghampirinya."Eh,Daniel...lo lama amat.Lagipula lo enggak nabrak juga"Ucap Val sambil berjalan menghampiri Daniel.
"Mm..Val,sepertinya kamu mengenal dia siapa"Ucap Daniel.
"Sopo maneh?"Tanya Val ketika menengok ke arah kiri.
Tiba-tiba Val diam terpaku melihatnya."Aston si lola,kenapa disini?"Tanya Val."Eh..lo jangan iseng duluan.Gue disini mau ngembaliin barang lo yang ketinggalan di rumah gue"Ucap Aston mengambil barang Val dari motornya.
"Oke,siapa juga yang iseng"Ucap Val menerima bawaan dari Aston.
Lalu,Aston menyalakan motornya dan Val kembali menuju mobil Daniel.Ketika menyalakan mesin motornya,tiba-tiba motor Aston berhenti lagi.Kemudian,Aston turun dari motornya dan menuntunnya menuju bengkel.
Ketika Val dan Daniel melewati Aston,Val hanya diam saja."Kamu tidak mau membantu temanmu?"Tanya Daniel.
"Gue mah mau aja.Tapi,dia apa mau dibantu"Jawab Val.
"Menurutku,dia benar-benar membutuhkan bantuan"Ucap Daniel.
"Kenapa bukan lo?"Tanya Val.
"Mungkin,dia maunya sama kamu"Jawab Daniel.

The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang