Chapter X : Kebenaran yang Tak Terduga

20 2 0
                                    

“Mungkin Daniel”Jawab Aston.
”Siapa juga Daniel itu?”Tanya Fanya.
”Kita ke rumahnya dia saja”Jawab Aston.
”Kak,siapa juga Daniel.Apakah kakak tidak bisa melihat kakakku seperti ini”Ucap Fanya.”Mungkin dia kesurupan”Ucap Aston.”Apa?Kesurupan?Sekarang kita buktikan kalau kakak tidak kesurupan”Ucap Fanya.”Gimana?”Tanya Aston.”Sini aku tunjukkin”Jawab Fanya menarik tangan Aston dan berjalan menghampiri Val.
“Lah..kakak mana?”Tanya Fanya.
”Kamu tanya sama aku?”Tanya Aston.
”Ya iyalah.Siapa lagi kalau bukan sama kakak”Jawab Fanya.
”Aku juga enggak tahu,Dek”Ucap Aston.”Mana ya..”Ucap Fanya.”Mana ada orang kesurupan bisa jalan sendiri”Ucap Aston.”Coba aku telfon”Ucap Fanya.
”Apa bisa telfon sama orang kesurupan,Dek?”Tanya Aston.
”Siapa tahu bisa”Jawab Fanya.
Kemudian,Fanya telfon kakaknya dan Val pun menjawabnya.”Kak,diangkat telfonnya”Ucap Fanya.
”Ini bocah kesurupan macam apa?”Tanya Aston dengan heran.
”Halo,Kak.Kakak dimana?”Tanya Fanya melalui telepon.
”Ka..kak di samping kanan pom bensin”Jawab Val.”Oke,aku kesan..”Ucap Fanya.Tiba-tiba terdengar suara hentaman sangat keras.Dan panggilan antara Fanya dan Val langsung berhenti.
”Kak Aston,ayo ikut aku”Ucap Fanya mendorong kedua bahu Aston.”Kemana lagi?”Tanya Aston.”Cari Kakak”Jawab Fanya.
<<>>
Ketika mereka berdua tiba disana,mereka berdua melihat orang-orang berkumpul di depan sebuah toko.Mereka menuju sana dan melihatnya.Namun,mereka tidak bisa karena banyak orang yang berkerumun di sana.”Permisi,saya boleh lihat?”Tanya Fanya sambil mendorong beberapa orang.Lalu,Fanya tiba di ujung depan dan dia melihat kakaknya terbaring lemas.
”Kak!”Teriak Fanya.
”Eh,Dek.Kamu disini”Ucap Val masih dengan tertawa kecil.
”Kakak itu kenapa?”Tanya Fanya.”Kakak baik-baik aja”Jawab Val tertawa.”Bro,lo bikin gue jantungan mendadak aja...”Ucap Aston.”Kak,aku panggil ambulans”Ucap Fanya.”Enggak usah.Ini cuma luka lecet aja..”Jawab Val.
”Emm...omong-omong gue sudah panggil ambulans”Ucap Aston.
What”Kaget Val sambil duduk.
”Nah,kakak enggak kesurupan.Aku kira iya..”Ucap Fanya.
“Jadi cara buat tahu kesurupan atau enggak harus panggil ambulans”Ucap Aston lugu.
Whatever do you say”Jawab Fanya dengan muka datar.
”Terus gimana?Gue cancel?”Tanya Aston.”Cancel-in aja,Kak”Jawab Fanya.Lalu,Aston mengambil HP-nya dan memanggil kembali ambulans tersebut untuk membatalkannya.
”Yes...”Ucap Aston.
”Udah,Kak?”Tanya Fanya.
”Bateraiku habis,Dek”Jawab Aston.
”Ya elah..”Ucap Fanya.Tiba-tiba Val jatuh pingsan ketika mereka berdua bingung tentang ambulans itu.”Lah,Kak.Kak Aston tolong bantu aku angkat kakak di bangku belakang”Ucap Fanya.”Oke...”Jawab Aston.
Kemudian,mereka mengangkat Val menuju bangku kayu di belakang mereka.”Muga-muga mereka cepat datang”Ucap Fanya.”Eh,Dek.Kakak mau beli minum dulu.Kamu dari tadi belum minum,Kan?”Tanya Aston.”Iya,Kak.Makasih”Jawab Fanya.Ketika Aston membeli minuman di toko tersebut,ambulans pun datang.
”Kak,uda datang”Ucap Fanya.
”Tapi minumannya...”Ucap Aston.
”Ya,nanti lah”Jawab Fanya.
<<>>
“Dok,tolong bantu kakak saya...”Ucap Fanya.
”Saya usahakan.Pasien akan mendapat pelayanan baik dari kami.Jangan khawatir”Ucap Dokter.”Baiklah,Dok”Ucap Fanya.Lalu,Fanya menunggu Val bersama Aston di depan ruangan.”Dek,kamu sudah telfon Om dan Tante Yusuf?Adikmu?”Tanya Aston.”Uda,Kak.Ayah sama adik dalam perjalanan.Kalau mama...uda aku telfon”Jawab Fanya.”Pokoknya kamu uda kabarin semuanya”Ucap Aston.Kemudian,seseorang menghampiri mereka.
”Fanya”Panggil seseorang.
”Ma!”Teriak Fanya sambil memeluk ibunya dengan erat.
”Ma,akhirnya mama kesini”Ucap Fanya.
”Kakak gimana?”Tanya Ibu Val.”Fanya belum tahu.Kakak kayaknya baik-baik aja tapi ada yang aneh”Ucap Fanya.”Aneh?Maksudnya?”Tanya Ibu Val.”Tadi,kakak kecelakaan dalam kondisi setengah tidak sadar.Tapi,lukanya cuma lecet doang.Seharusnya,dalam kondisi seperti itu lukanya tidak hanya lecet”Ucap Fanya.”Maksudnya?Val kecelakaan dalam kondisi setengah tidak sadar?”Tanya Ibu Val.
”Tante,aku tahu kenapa Val bisa begini”Ucap Aston memotong pembicaraan mereka.
”Kenapa?Kamu salah satu temannya itu,Aston”Ucap Ibu Val.
”Iya,Tante”Jawab Aston.
”Jadi...”Ucap Aston.
”Kak”Teriak seseorang.”Nicole”Ucap Fanya.”Gimana keadaannya?”Tanya Ayah Val.”Belum tahu,Yah”Jawab Fanya.Tiba-tiba,ada seseorang yang keluar dari dalam ruangan tersebut.”Bisakah saya berbicara dengan keluarga dari Val Fernandez?”Tanya Dokter.”Kami”Jawab mereka.”Saya ingin berbicara dengan orang tuanya bisa?”Tanya Dokter.”Bisa”Jawab Ibu Val.Kemudian,mereka menemui perawat di ruangannya.
Saat mereka tiba di sebuah ruangan kecil,perawat itu mengantar mereka menuju meja.”Jadi,anak kami bagaimana?Kenapa Anda mengantar kami disini?”Tanya Ayah Val.”Saya mohon,kalian duduk dulu..”Jawab Dokter.”Jadi,anak Anda baik-baik saja.Namun,ada yang aneh dengan dirinya”Ucap Dokter.
”Maksudnya?”Tanya Ibu Val.
”Kami sudah tes semua dan hasilnya normal.Tapi,ada yang aneh pada bagian otaknya”Jawab Dokter.
”Anak kami kenapa,Dok?”Tanya Ayah Val.
”Apakah anak Anda sebelumnya pernah mengalami hal ini?”Tanya Dokter.”Tidak pernah,Dok”Jawab Ayah Val.”Anak Anda sepertinya melihat sesuatu dari sudut pandang lain”Ucap Dokter.”Gini,Dok.Saya tolong apapun itu tolong sembuhkan dia”Ucap Ibu Val.”Kami sudah berusaha sepenuhnya.Sepertinya kalian membutuhkan rumah sakit yang lain”Ucap Dokter.”Tapi,ini adalah rumah sakit yang berkualitas.Kemana lagi kita harus pergi?”Tanya Ayah Val.
”Maksud saya rumah sakit jiwa”Jawab Dokter.
”Apa?Anak saya tidak gila.Dia orang normal,Dok”Ucap Ibu Val membentak dokter dengan matanya melotot ke arahnya.
”Saya kira dokter adalah orang yang membantu pasiennya untuk sembuh.Ternyata,hanya memberikan beban kepada pasien.Ayo,kita keluar saja dari sini”Ucap Ayah Val menarik tangan Ibu Val dan keluar dari ruangan.
<<>>
“Ayah,sama mama kok lama”Ucap Nicole.
”Iya,Dek.Kamu haus?”Tanya Fanya.
”Iya,Kak.David haus”Jawab David.
”Yang aku tanya dia yang jawab kok kamu”Ucap Fanya.
”Aku haus,Kak”Ucap Nicole lembut.”Kalau gitu,ayo ikut kakak”Ucap Fanya.”Eh,Dek.Biar aku aja.Kamu tunggu om sama tante disini”Ucap Aston.”Oke,Kak.Hati-hati”Ucap Fanya.”Oke..”Ucap Aston.
Kemudian,Ayah dan Ibu Val menghampiri Fanya.”Yang lain dimana?”Tanya Ibu Val.”Beli minum,Ma.Kakak gimana?”Tanya Fanya.”Ada sesuatu yang aneh di bagian otaknya.Dan Si Dokter itu mengatakan bahwa kakakmu harus ke rumah sakit jiwa”Ucap Ibu Val.”Tapi,kakak enggak gila,Ma”Ucap Fanya.”Mama juga berpikir begitu.Tapi,kita ingin mengetahui ada apa dengan otaknya itu”Ucap Ibu Val.
“Permisi,dengan Bapak Yusuf Andi Fernandez dan Ibu Avro Ditt Fernandez?Pasien kami ingin bertemu dengan kalian”Tanya seorang perawat.
”Iya,benar”Ucap Ibu Val.
Saat mereka masuk,mereka berbincang-bincang di dalam.Dan perawat tersebut  kembali lagi untuk mengatakan bahwa Val berhak untuk pulang ke rumah.
<<>>
“Yah,aku antar kakak ke kamar dulu”Ucap Nicole.”Iya,Hati-hati”Jawab Ayah Val.Lalu,Nicole mengantar kakaknya menuju kamarnya.Setelah sampai di kamarnya,Val langsung istirahat.
”Kak,aku tutup pintunya ya...”Ucap Nicole.
”Iya,Dek.Makasih”Jawab Val.
“Yoi,Kak”Jawab Nicole sambil menutup pintu
Kemudian,Nicole kembali ke bawah menemui orang tuanya.”Yah,aku kembali ke kamar dulu...”Ucap Nicole.”Ya,segera tidur.Uda malam ini”Ucap Ayah Val.”Iya,Yah.Mama tolong temenini Nicole boleh?”Tanya Nicole.”Boleh,sayang.Aston kamu pulang sendiri atau gimana?”Tanya Ibu Val.”Aku pulang sendiri enggak apa-apa,Tante.Saya pulang dulu,Assalamualaikum”Jawab Aston.
”Waalaikumsalam”Jawab Ayah dan Ibu Val.
“Ma,aku antar obat ke kamar Val”Ucap Fanya.
”Biar ayah saja.Kamu tidur dulu.Besok kamu tryout,Kan?”Tanya Ayah Val.
”Iya,Yah.Tapi cuma antarin aja kok”Ucap Fanya.
”Fanya,biar ayah saja.Ok”Jawab Ayah Val.
”Oke,Yah.”Jawab Fanya.
<<>>
“Val!”Panggil Ayah Val ketika membuka pintu kamarnya.”Eh,Yah.Maafin Val sudah bikin ngrepotin kalian”Ucap Val.”Sudah kuduga kalau kamu tidak bisa tidur.Itu sudah kewajiban kita sebagai orang tua.Jadi,janganlah khawatir”Ucap Ayah Val.
”Oke,Yah.Ayah cuma antar obatku saja?”Tanya Val.
”Sebenarnya ada hal yang ingin kubicarakan padamu,Val”Jawab Ayah Val.
”Tentang apa?”Tanya Val.
”Tentang kejadian tadi ketika kamu kecelakaan.Bagaimana bisa?”Tanya Ayah Val.”Aku juga tidak tahu,Yah.Intinya aku hampir tertabrak oleh mobil”Jawab Ayah Val.”Sekarang kamu tidak merasa pusing?”Tanya Ayah Val.”Enggak,Yah”Jawab Val.”Kalau begitu,ayah turun ke bawah..”Ucap Ayah Val sambil menaruh obat itu di atas meja.Ketika ayahnya menaruh obat tersebut,laci tersebut terbuka sedikit.Kemudian,saat menutupnya dia melihat beberapa bungkus berwarna putih di dalamnya.Lalu,ayahnya mengambilnya.
”Val,apa ini?”Tanya Ayah Val membawa bungkus putih tersebut.
”Itu..bukan seperti ayah bayangkan”Jawab Val.
”Jadi,ayah seharusnya tidak begitu panik saat kamu di rumah sakit.Kenapa tak terpikirkan olehku”Ucap Ayah Val.
”Yah...itu memang benar.Aku melakukan itu.Tapi,ada alasannya”Ucap Val.
”Ratusan,ribuan alasan pun,ayah lelah mendengarnya”Ucap Ayah Val.
”Yah..benda yang ayah bawa itu membuatku tenang”Ucap Val.
”Apa?Tenang?Tidak ada obat seperti ini yang bisa membuat tenang.Justru sebaliknya”Ucap Ayah Val.”Yah...aku memang berbeda dari adik,ayah,maupun mama.Mempunyai masa depan yang cerah.Dek Fanya mendapatkan beasiswa penuh oleh luar negeri,Nicole,pintar dalam bahasa,David meskipun dia anak yang nakal,tapi dia anak yang jenius.Sedangkan,aku bahkan membuka buku saja langsung pusing”Ucap Val.
”Percuma ayah cabut kasus tersebut,percuma kalau kamu rehab.Ayah kira kamu benar-benar berubah”Jawab Ayah Val.
”Yah..ayah harus dengarkan penjelasanku”Ucap Val.
”Mulai saat ini.Val,kamu tidak boleh keluar dari rumah maupun sekolah.Ayah akan panggilkan dosen.Juga sekalian murid,biar kamu tahu apa pentingnya hal yang kita bicarakan ini”Ucap Ayah Val.
”Sebaiknya,waktu itu lebih baik aku tinggal di penjara daripada aku disini”Ucap Val.

The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang