Chapter V : Sebenarnya...

19 3 0
                                    

“Ya elah,gue malah dikacangin”Ucap Aston.
”Bu,ini uangnya”Ucap Aston.
                           <<>>
“Hai,Daniel.Tadi gue sempat ke kelas lo.Tapi lo engga ada”Ucap Val.
“Mungkin aku lagi di perpustakaan”Jawab Daniel.”Perpustakaan?”Tanya Val.”Iya.Kamu disini ngapain?”Tanya Daniel.”Engga cuma pingin ketemu teman gue”Jawab Val.
”Kita temenan?”Tanya Daniel.
”Ya iyalah.Semua orang di kampus ini itu teman gue”Ucap Val.
”Tapi,aku engga mau temenan sama kamu”Jawab Daniel.
”Kenapa?Aku lihat kamu engga punya teman”Ucap Val.
”Aku punya teman tapi kamu engga bisa lihat mereka.Bahkan,lebih banyak dari temanmu”Jawab Daniel.
”Kamu bilang aku engga bisa melihat.Dasar anak..”Ucap Val mengenggam tangannya.
”Val..hentikan.Apa yang lo lakukan?”Tanya Aston yang berada di belakang dengan menahan tangan Val.”Untung lo gue anggap temen,Daniel.Kalau engga,waktu lo pulang tinggal tubuh lo doang”Ucap Val.”Ya allah,Val.Sabar...tarik nafas...”Ucap Aston.
”Berhenti ceramahin gue,Ton”Jawab Val.
”Kalau kamu pingin mukul aku kenapa engga sekalian disini”Ucap Daniel.”Gue sih mau aja.Tapi,lihat orang-orang pada makan.Kita engga sopan.Masa lo engga tau,jenius”Ucap Val.”Oke,kalau gitu kamu mau memukul aku dimana?”Tanya Daniel.”Di halaman.Sekarang juga”Jawab Val.”Oke,kalau gitu aku berangkat duluan”Ucap Daniel.
”Kalian berdua berhenti.Kayak anak kecil aja”Ucap Aston.
Kemudian,Daniel berangkat duluan menuju halaman.Sedangkan Val dan Aston masih berada di kantin.
”Bro,gue ingat”Ucap Aston.
”Apa?”Tanya Val.
”Lo tahu kenapa waktu gue lari-lari sampai suara gue hampir habis?”Tanya Aston.”Karena dia,Kan”Jawab Val.”Bukan,tapi karena temannya.Gue juga engga jelas melihatnya karena waktu itu gelap”Ucap Aston.”Jadi,temannya yang bikin lo kayak gitu”Ucap Val.”Bukan gitu,Val.Lo jangan berurusan sama dia lagi”Ucap Aston.
”Terima kasih,Bro.Karena lo gue punya alasan untuk pukul dia”Jawab Val.
”Tapi Val..”Ucap Aston.
                           <<>>
Satu demi satu bunga berjatuhan.Angin pun menghalanginya ketika hendak turun.Namun,cahaya dari matahari membantunya untuk melewati rintangan.
Daniel sedang menunggunya dibawah pohon angsana.Dia beristirahat sejenak sambil tiduran dan menikmati pemandangan langit.Daniel menutup kedua matanya dan mendengar suara ranting kayu yang jatuh.
“Eh,dia tertidur”Ucap Val mengampiri Daniel dan menarik tangannya.
”Bangun,katanya lo pingin dipukul”Ucap Val.”Tapi,lepasin tanganku dulu”Jawab Daniel.”Oke”Ucap Val sambil melepaskan tangannya.Lalu,Val memukul Daniel dengan kedua tangannya.Namun,Daniel menghindari pukulan dari Val.
”Kamu itu lagi ngapain?Memukul atau menari?”Tanya Daniel.
”Dasar nih anak..”Jawab Val mencoba untuk memukul Daniel lagi.Tiba-tiba Val terjatuh sendiri.Dia tidak bisa menggerakkan kedua kaki dan tangannya.”Haha.Belum angkat tangannya uda jatuh sendiri”Ketawa Daniel saat melihatnya terjatuh.
”Oke,kali ini lo menang”Jawab Val.
”Baiklah.Jadi,kamu engga ganggu aku lagi,Kan?”Tanya Daniel.
”Oke.Tapi gue mau tanya.Gue mau berkenalan dengan teman lo”Jawab Val.
”Kamu ingin kenalan atau balas dendam?”Tanya Daniel.
”Dua-duanya”Jawab Val.
“Oke,aku akan mengenalkan temanku”Jawab Daniel.”Oke,dimana?”Tanya Val.”Disini”Jawab Daniel.”Lo,kan engga punya teman di kampus”Ucap Val.”Kalau kamu mau kenalan sama dia,kamu harus diam.Soalnya temanku yang satu ini,engga suka berisik”Ucap Daniel.”Oke,cuma diam gampang kok”Jawab Val.
Kemudian,Daniel duduk dan begitu juga Val.”Val,kamu harus pegang kedua tanganku soalnya itu ciri khas aku kalau ingin panggil temenku”Ucap Daniel.”Kalian memang teman yang aneh”Jawab Val berpegangan tangan dengan Daniel.Setelah itu,Daniel menutup matanya.Val melihatnya dengan heran.
Tiba-tiba,angin yang mula-mula pelan menjadi kencang.Banyak bunga-bunga berjatuhan.Langit pun menjadi mendung.”Val,kalau kamu benar-benar ingin melihatnya,kamu harus menutup matamu.Kalau kamu sudah siap untuk melihatnya.Kamu harus bilang satu ditambah dua sama dengan tiga”Ucap Daniel.
”Masa gue harus bilang kayak begituan”Jawab Val.
”Kalau kamu engga mau berarti kamu engga bisa bertemu temanku”Ucap Daniel.
”Oke gue uda tutup mata gue”Jawab Val menutup matanya.
”Oke,habis ini kita harus diam.Sebentar lagi dia sampai”Ucap Daniel.
“Sampai?”Gumam Val.
Lalu,angin kencang pun berhenti.Langit kembali cerah.”Satu ditambah dua sama dengan tiga”Ucap Val.Val merasakan ada tangan dari seseorang yang memegang tangannya.
“Val,berhenti itu dosa!!”Teriak Aston dari kejauhan.
“Aston”Jawab Val sambil membuka matanya.
Dia melihat seorang gadis memegang tangannya.Rambutnya diikat dengan pita merah.Mengenakan seragam sekolah.Setelah itu,gadis itu menarik tangan Val hingga ke atas pohon.Val kaget melihatnya.”Val dia kok bisa terbang kayak superman gitu”Heran Aston.”Tiffany,dia bukan gurumu.Dia temanku”Ucap Daniel.Lalu,Val turun.
“Bro,itu teman lo?”Tanya Val.
”Iya,dia salah satu sahabatku”Jawab Daniel.
”Val lo itu bicara tentang siapa?”Tanya Aston.
”Itu,cewek yang lagi berdiri di belakangnya Daniel”Jawab Val.
”Mana?Ga ada siapa-siapa”Jawab Aston.
”Masa?”Tanya Val.
”Val,lo ditipu sama dia.Daniel itu punya indera keenam”Ucap Aston.
“Yang dikatakan Aston itu bener?”Tanya Val.
“Mmm benar Val”Jawab Daniel.
“Maksudmu?Tiffany dia itu darimana?”Tanya Val.”Dia bukan dari dunia kita”Jawab Daniel.”Jadi,teman lo semuanya itu hantu?”Tanya Val.”Ya itu juga benar”Jawab Daniel.”Terus gue kok bisa lihat mereka?”Tanya Val.”Tenang Val,itu cuma sementara.Sebentar lagi akan hilang”Ucap Daniel.Tiba-tiba gadis itu mengilang sendiri.
”Lo sebenarnya siapa?”Tanya Aston.
”Aku cuma mahasiswa disini,Daniel Widshon”Jawab Daniel.
”Lo bukan dukun atau paranormal,Kan?”Tanya Val.
”Bukan”Jawab Daniel.
”Agama lo apa?Engga ada agama yang mengajarkan kayak begituan.”Tanya Aston.
”Itu hobiku aja”Jawab Daniel.
“Oke,Val mending kita pergi dari sini”Ucap Aston.”Oke”Jawab Val.”Eh,tunggu dulu.Val aku boleh bicara sesuatu denganmu?”Tanya Daniel.”Oke.Bro,lo ke kelas dulu nanti gue nyusul”Ucap Val.”Kali ini gue ikut bro”Jawab Val.”Bukannya lo engga percaya sam hal-hal yang mistis kayak gini.Kalau lo dimarahin sama orang tua lo gue engga peduli ya...”Ucap Val.”Oke”Jawab Aston.
                           <<>>
“Sebenarnya,masalah buku itu...”Ucap Daniel.
”Sebenarnya,buku itu...”Ucap Val.
”Sebenarnya,kalian berdua mbahas tentang apaan?”Tanya Aston.
“Aston,tolong diam.Jangan pernah melibatkan dunia lola lo ikut pembicaraan kita”Ucap Val.”Teganya lo bicara kayak gitu ke gue”Jawab Aston.”Diam,Gak?”Tanya Val.”Iya-iya gue diam”Jawab Aston.”Jadi,begini buku lo gue engga tahu hilang dimana.Tapi,yang gue tahu waktu gue baca buku lo.
Sebenarnya...”Ucap Val.
”Kamu baca buku itu?”Tanya Daniel.”Iya.Gue baca buku lo.Terus ada kejadian aneh”Jawab Val.”Maksudnya?”Tanya Daniel.”Entah,tiba-tiba tokoh yang ada di buku itu keluar”Jawab Val.”Aneh.”Ucap Daniel.”Lo engga pernah kejadian kayak begituan?”Tanya Aston.”Aku memang punya teman seperti itu,tapi kalau yang keluar dari buku..aku engga pernah”Jawab Daniel.
”Sebenarnya,buku lo itu buku apa?”Tanya Val.
”Kamu digangguin terus sama dia?”Tanya Daniel.”Engga juga sih.Tapi,dia sering memanggilku”Jawab Val.”Aneh”Ucap Daniel.”Tapi,Val engga baik-baik aja,Kan?”Tanya Aston.”Untuk saat ini dia baik-baik aja.Atau kalau kamu masih digangguin dia kamu ke rumahku saja”Ucap Daniel.
”Ke rumah lo?Sebenarnya ada apa sih di buku lo”Tanya Val.
”Mungkin dia cuma tersesat saja,Val”Jawab Daniel.”Lama kelamaan situasi ini malah buat gue merinding”Ucap Aston.”Eh,Bro.Coba lo kasih tahu surat tadi yang lo temuin”Ucap Aston.”Oiya,Bro”Jawab Val sambil menunjukkan surat itu kepada Daniel.
”Kamu sudah membukannya?”Tanya Daniel.
”Belum.Karena itu bukan milik gue”Jawab Val.”Mending,sehabis pulang sekolah kamu ke rumahku.Nanti aku akan membantumu”Ucap Daniel.”Terima kasih,Bro”Ucap Val.”Iya,Val”Jawab Daniel.”Oke,kalau begitu aku kembali ke kelas dulu”Ucap Daniel.”Yoi,Bro”Jawab Val.
                           <<>>
“Selamat pagi anak-anak”Ucap seorang dosen.
“Pagi,Bu Reaney”Jawab para murid.
“Coba,kita bahas tugas kemarin.Kamu,maju ke depan.Coba jelaskan”Ucap Ibu Reaney.”Baik,Bu”Jawab seorang mahasiswa.Saat seorang mahasiswa itu maju ke depan tiba-tiba ada seseorang yang berdiri di depan pintu kelas.
”Permisi,maaf kami terlambat.Tadi kami disuruh Pak Sherman membantunya”Ucap seorang mahasiswa.”Baiklah Val dan kamu Aston jangan takut kali ini aku memaafkan kalian”Ucap Bu Reaney.”Makasih banyak,Bu”Jawab Aston.”Iya,ya udah ayo masuk”Ucap Bu Reaney.
Kemudian,Val dan Aston duduk di bangku mereka masing-masing.Ketika Bu Reaney sedang menjelaskan,mereka berbincang-bincang.”Bro,kita jadi ke rumah Daniel”Tanya Aston.”Gue engga tahu.Dia itu berniat baik atau buruk terhadap gue”Jawab Val.

The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang