Boboiboy Animonsta
Rate : T
Pairing : HaliTau slight IceTau
Genre : Romance, friendship, fluffy, smoothie, etc.
Warning : OOC, typo, yaoi, boyxboy, no alien, no robot, dll.
Terinspirasi dari lagu yang dinyanyikan oleh Geisha, judulnya.Ku Menyerah. Jadi, disarankan ketika membaca fic ini dengan diiringi lagu tersebut.
Fic yaoi pertama Val! Maaf, kalau kurang mengena. Di fic ini hubungan LGBT sudah di legalkan ya~
.
.
.
Ku Menyerah.
.
.
Don't Like Don't Read!
Happy Reading~
.
.
.Taufan memejamkan matanya. Sesekali terdengar helaan napas dari bibir si biru. Entah apa yang dipikirkannya, Gempa dan Blaze pun tak tahu.
"Kenapa mereka belum sampai juga?" ujar Gempa. Ia berusaha mengabaikan Taufan yang sedang banyak urusan di dunia yang diciptakannya sendiri.
"Sebentar lagi mungkin," jawab Blaze seadanya.
"Ish, aku sudah lapar!" Gempa berkata dengan gusar. Tangannya tak luput mengacak-acak rambut cokelatnya.
"Ayah, Ibu, kenapa kalian lama sekali? Kasihan Kak Gempa, apa kalian tidak dengar bagaimana perutnya Kak Gempa merengek minta dikasihani?" ujar Taufan tiba-tiba. Blaze berusaha menahan tawanya sedang Gempa berusaha mati-matian agar tidak mencekik adiknya yang usil itu.
"Hihi, tentu saja kami dengar, sayang. Suara perut kakakmu itu terdengar sampai keluar tau~"
Sebuah suara menyahut cepat. Taufan terlonjak. Blaze tersedak. Gempa menggeram kesal.
"Hai, anak-anak. Kalian baik-baik saja kan waktu ditinggal?" seorang pria mirip Gempa mendudukkan diri di samping Gempa .
"Bahahahaha! Kau dengar Kak Gempa?! Suara perutmu benar-benar konyol!" Taufan tertawa bahagia.
"Awas kau nanti," desis Gempa. Ia lapar dan tidak mau menghabiskan sisa tenaganya untuk memarahi si bungsu.
"Kami baik-baik saja, Ayah" jawab Blaze sopan. Ia mencium masing-masing pipi kedua orangtuanya.
"Kyaaa! Untung saja Ibu punya anak gadis sepertimu, Blaze!" ujar Sang Mama memeluk Blaze erat.
Blaze memeletkan lidahnya ke arah kedua saudaranya. 'Dasar tukang cari perhatian!' batin keduanya."Wah wah, lihat semua hidangan ini, sayang" teriak senang Mama.
"Aku yang memasaknya, Ibu!" Blaze berujar sombong.
"Blaze!/Kak Blaze!" keduanya memekik tak terima. Mereka juga ikut membantu. Jangan salah, mereka bertiga memang punya skill jika berurusan dengan dapur.
Yeah, tuntutan hidup.
"Astaga, kalian makin akur ya~" goda Sang Papa senang. Ia bersyukur melihat putra-putrinya begitu akur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Menyerah
FanfictionTerinspirasi dari lagu Geisha - Ku Menyerah. "Ck, untuk apa cinta? Cinta, cinta, cinta! Apa tidak ada kata lain selain cinta di dunia ini?!" Halilintar, pemuda berusia 14 tahun. Seorang siswa di SMP Pulau Rintis. Seorang pemuda yang paling anti den...