Ini juga singkat sebenarnya, versi bumsso. Cuma karena aku pengep pake cover jadi kubuat lapak baru. Enjoyyy ...
***Tamu agung keluarga Andares Kim akan tiba dalam 30 menit. Para pelayan sibuk menyempurnakan persiapan dan sebagian dari mereka siap menyambut di pintu depan. Andares Kim beserta istri dan seorang putri cantik baru saja turun dari lantai atas. Mereka berpakaian rapi, menunjukkan penampilan terbaik demi seseorang yang memang layak untuk mendapatkannya.
“Calysta, kamu sudah siap bertemu dengan calon suamimu?”
Nara bertanya pada sang putri dengan senyum mengembang, perempuan bernama Calysta itu tersipu dan sedikit menunduk.
“Ibu ... jangan menggodaku terus,” ujar Calysta yang seharian ini tak berhenti digoda oleh hampir seluruh penghuni rumah ini.
“Astaga, lihatlah ekspresi malu-malu kucing itu. Kim Bum pasti akan sangat menyukaimu, Sayang. Ibu jadi penasaran seperti apa ekspresinya saat bertemu denganmu nanti. Secara kalian sudah lama sekali tidak bertemu.”
“Kami masih aktif berkomunikasi, Bu, kak Kim Bum tidak akan kaget atau pangling saat bertemu denganku. Kami juga cukup sering melakukan video call.”
Kim Bum dan Calysta memang sudah lama saling mengenal, tentu saja alasannya karena kedua keluarga mereka memang sudah bersahabat sejak lama. Mereka terpaut usia tiga tahun saja, saat ini Calysta berusia 26 tahun sedangkan Kim Bum 29 tahun.
“Beda dong, Sayang, kamu tidak bisa menyamakan pertemuan langsung dengan video call. Ibu pernah dengar beberapa kali percakapan kalian, Kim Bum terlihat sangat merindukanmu.”
Pipi Calysta semakin bersemu merah, Nara memang selalu terdepan perihal menjodohkan Calysta dengan Kim Bum. Seolah di mata wanita itu hanya Kim Bumlah satu-satunya pria yang pantas menyandang status sebagai suami Calysta—putri kesayangannya. Meskipun sebenarnya alasan Nara berpikir demikian memang sangat kuat. Dari sudut mana pun Kim Bum ini memang memenuhi kualifikasi untuk dijadikan menantu. Berasal dari keluarga baik-baik, terpandang, anaknya tidak neko-neko, rajin, pintar, dan yang terpenting sangat tampan.
“Sudahlah Bu, berhenti menggoda Calysta, sebaiknya kita bersiap di ruang tamu. Katanya Kim Bum sebentar lagi akan tiba,” ungkap Andares membimbing istri dan putrinya agar segera ke ruang tamu.
“Oh iya, Ayah, bagaimana dengan kak Cindy? Apa dia akan hadir dalam pertemuan keluarga ini?”
Pertanyaan Calysta menjeda langkah ayah dan ibunya, Nara menampakkan ekspresi tidak suka sedangkan Andares hanya tersenyum tipis. Tidak memberikan jawaban apa-apa.
***
“Argh, pak Lee! Kenapa berhenti mendadak?!” emosi Cindy yang kepalanya tidak sengaja terbentur ke sandaran kursi bagian depan.
Ponsel yang dipegangnya bahkan sampai jatuh karena kejadian tersebut.
“Maafkan saya Nona, tapi ada mobil yang menghadang mobil kita di depan.”
Cindy yang sudah bad mood sejak awal langsung naik pitam mendengar itu. Dia bergegas keluar, siap menyemprot siapa pun yang sudah menghadang laju mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arrogant Cinderella
RomanceCindy Kim adalah cinderella paling kejam yang pernah Kim Bum temui. Walau pertemuan pertama mereka diwarnai berbagai insiden yang menyebalkan. Tetapi entah mengapa perhatian pria itu justru hanya tertuju pada Cindy seorang.