Aku pernah bilang kan, kalau kejutan itu tidak akan ada?
Benar sekali! Hari ini adalah dua minggu setelah ulang tahun ku yang sangat spesial itu. Dan benar benar tidak ada yang peduli tentang hal itu. Hanya ucapan, di direct messanger ku, lalu keesokan harinya hari berjalan seperti biasa.
Sudah lah, jangan tanya soal itu. Karena itu terlalu spesial untuk dibagi.
Hari ini, seperti hari hari biasanya. Aku berjalan dari rumah menuju kesekolah. Karena letak sekolahku masih didalam perumahan tempat tinggalku. Hanya berjarak benerapa blok dari rumahku. Jika diwaktukan aku berjalan hanya lima belas menit kesekolah, lalu sampai.
Di perjalanan, aku melewati rumah tentanggaku yang selalu aku lewati. Jaraknya hanya lima rumah dari rumahku.
Tapi seperti ada yang berbeda, didepan rumah itu hari ini terdapat seorang laki laki yang kira kira tiga atau empat tahun diatasku. Terlihat dari wajahnya yang seperti lebih dewasa dari pada anak seumuranku. Tengah memanaskan motor besar berwarna hitam didepan rumah itu.
Siapa dia?
Sesaat aku sadar, tidak ada gunanya aku kenal atau tidak dengan laki laki asing itu. Lalu aku melaluinya dengan santai.
Namun saat kami sejajar, dia menatapku dsn tersenyum.
"Hai Nadira!"
Aku terkejut bukan main. Siapa sih dia? Kenapa tiak ada angin tidak ada hujan dia bisa tau namaku?
Aku menoleh dan menatapnya sebentar, lalu berjalan lagi seraya bergidik.
Jujur aku takut. Dia bukan tentanggaku, bukan saudaraku, bukan kerabat dekat atau jauhku, bukan juga temanku. Tapi dia tau namaku? Padahal aku tidak pernah merasa berkenalan dengannya. Menurutmu bagaimana jika itu terjadi pada dirimu sendiri?
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKALA
Short StoryJika aku berkata aku masih mencintaimu, itu artinya aku jujur. Tapi, aku sudah berhenti untuk mencari perhatianmu. Karena aku sadar, ada kalanya dimana perhatianmu sepenuhnya untukku. Namun ada kala dimana waktu itu sudah habis. Ada saatnya dimana s...