H-49
Untuk membasmi kurt di area sekolah, tentu saja Lyn perlu untuk menyatu dalam lingkungan sekolahan itu. Dan hari ini adalah hari dimana Lyn akan memulai kehidupan di
sekolah. Mya sudah memanipulasi ingatan kepala sekolah, bahwa Lyn akan menjadi murid baru di sebuah sekolah yang menjadi sarang kurt.Lyn menghabiskan waktu selama 10 hari, untuk mempelajari semua buku-buku panduan tentang Bumi yang belum pernah dipelajarinya selama di Bulan. Lyn menyesal karena di Bulan
ia tak begitu rajin untuk mempelajari buku-buku panduan yang perlu dipelajarinya. Bahkan, hampir setiap hari Mya mengomelinya karena mereka jadi banyak membuang-buang waktu." Cepat sedikit makannya..! tidak mungkin kau mau terlambat di hari pertama" suruh Mya saat Lyn sedang sarapan. Lyn sudah siap dengan seragam dan tas sekolah yang sudah dibeli Mya tempo hari. Karena hari itu adalah hari Rabu, Lyn memakai seragam rok kotak-kotak dan kemeja yang bermotif kotak-kotak pula. Warna seragam itu ungu kemerahan. Lyn juga memakai kacamata yang sudah disediakan.
" Okee..! ayo berangkat sekarang, nanti mataharinya keburu naik..!" seru Lyn sambil membopong tasnya yang berwarna hitam-hijau itu.
Setelah mengunci pintu utama, Lyn segera menaiki sepedanya. Sepeda itu tentu saja masih baru. Untungnya, Lyn tidak perlu belajar mengendarai sepeda. Dia sudah langsung bisa.
Mungkin karena ingatan dari kehidupan sebelumnya." Eh, jadi nanti kamu menemaniku di sekolah? Ikut belajar?" tanya Lyn sambil tetap mengayuh sepedanya. Mya hanya mengangguk-angguk. " Jadi begitu ya.." lanjut Lyn.
" Ah ya.. jangan lupa gunakan nama samaranmu.." ujar Mya mengingatkan.
Lyn begitu deg-degan saat berjalan di koridor menuju kelasnya, kelas 11-1. berkali-kali Mya menyemangati Lyn, tapi keringat dingin terus mengalir di leher Lyn, tangannya pun terasa dingin.
" Menghadapi kurt saja berani, masa menghadapi manusia yang tidak berbahaya ini takut..? ckckck.." ledek Mya. Lyn tidak memedulikannya, ia terus berjalan tanpa menyadari bahwa ia berjalan seperti robot. " Hey..! perhatikan langkahmu.. Jangan seperti robot" Mya memperingatkan sambil berusaha menahan tawa. Setelah beberapa saat, akhirnya mereka berdua sampai di ruangan yang di pintunya bertuliskan 11-1. Lyn menghela napas pelan, kemudian masuk ke dalam kelasnya.
" P-perkenalkan..! Namaku Asmi-Adrienne Jesslyn, panggil saja Lyn. Aku murid pindahan.." hampir saja Lyn menyebutkan nama aslinya. Mya yang membuatkan nama samaran
itu. dan meskipun itu nama samaran, Lyn tetap dipanggil Lyn, agar ia tidak bingung. Murid- murid yang menyaksikan perkenalan singkat Lyn itu bertepuk tangan riuh. Ada seseorang yang mengangkat tangan." Rambut merahmu itu, asli?" tanya seorang laki-laki yang duduk di bangku paling depan. Lyn bingung mau menjawab apa. Untungnya, Mya membisikinya.
" I-ini asli kok" jawab Lyn sedikit gugup. Laki-laki yang bertanya tadi pun mengangguk dan terkikik pelan.
" Oke, Lyn.. kamu bisa duduk di sebelah El.." perintah guru yang ada di samping Lyn sejak tadi, sambil menunjuk sebuah kursi kosong yang terletak di dekat jendela. Lyn
mengangguk dan berjalan menuju kursinya.Di sebelah kursi Lyn, ada seorang gadis dengan rambut cokelat yang dikuncir kuda. Gadis itu mengulurkan tangannya.
" Priscella Mirandia. El" ujarnya seraya mengerlingkan matanya yang berwarna biru laut itu. Lyn menjabat tangannya.
" Adrienne Jesslyn. Lyn" kemudian, Lyn segera duduk dan mengeluarkan buku dari tasnya, lalu memperhatikan goresan spidol yang menari-nari di papan tulis putih.
-------Selipan Penulis-------
Well.. Sudah lama aku tidak melanjutkan cerita ini XD. 2 tahun yang lalu, aku sudah mencoba mengirimkan naskah ini ke Redaksi, namun sayangnya, Ditolak.
And coz' of that, aku akan melanjutkan cerita ini karena aku tidak ingin mengecewakan kalian semua yang sudah membaca ceritaku dari awal, bersedia memberi vote, lalu mengikuti akunku. Bahkan, untuk Silent Reader-ku tercinta, aku pun tidak ingin mengecewakan kalian.
Oleh karena itu, mulai sekarang aku akan mencoba untuk melanjutkan cerita ini hingga tamat, sesuai dengan naskah aslinya.
Selamat Membaca! ^^

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings
FantasíaAsmiralda Marklyn, pemilik Sayap Putih yang dikirimkan ke bumi tanpa pemberitahuan, entah karena apa dia langsung di lempar ke keramaian orang. Ia dikirim ke bumi untuk membasmi makhluk pembawa sial yang disebut, kurt. Priscella Mirandia, pemilik...