Disarankan membaca sambil mendengar lagu dari video di atas, untuk menguatkan imajinasi masing-masing ^^
-------------------------------------------------------------
H-60
Krieet!
Mya mendorong pintu rumah itu dengan perlahan, namun menimbulkan suara decitan yang memekakkan telinga. Di dalam runah itu terlihat sangat gelap. Mya memasuki rumah itu, kemudian disusul oleh Lyn yang sayapnya masih terbentang, namun sedikit ditekuk agar dapat masuk melalui pintu.
Cahaya yang berasal dari sayap Lyn sangatlah membantu. Ia melihat-lihat ke sekitar, mencari saklar lampu.
"Hatchi!" Lyn bersin karena debu-debu yang sangat tebal, matanya sampai berair. Namun, ia tetap mencari.
"Mya! Aku menemukan saklar!" Senyum Lyn langsung merekah dan ia segera menekan saklar itu, namun tak terjadi apa pun.
"Hei, apa-apaan ini.. Jangan-jangan saklarnya rusak? Korslet?" Lyn menggerutu.
Mya terbang mendekati Lyn.
"Dasar bodoh, kau kira rumah yang sudah seperti ini saklar lampunya masiu berfungsi?" Ledek Mya.
"Pokoknya, bantu aku menyingkirkan kain yang menutupi lampu rumah ini. Daripada menghidupkan dari saklarnya, lebih cepat jika langsung menyalakan lampunya dengan cahaya milikku" lanjut Mya.
"Milikmu?" Lyn bertanya-tanya sambil berjalan mengikuti arah terbang Mya.
"Di atas sana" Mya mengacungkan jari telunjuknya yang mungil ke atas. Lyn merentangkan sayapnya dan menyibak sebuah kain hitam yang menutupi lampu.
Sreet! Brak!
"Menurutku ini bukan kain.. kayak lumayan berat gitu. Mungkin, selimut..?" Lyn memberikan pendapatnya. Namun, Mya hanya mengacuhkannya.
Mya terbang ke atas menggunakan sayap mungilnya. Dia menyentuhkan tangannya pada lampu itu. Seketika, lampu itu menyala dan sinarnya langsung menyinari ruangan tempat Lyn berpijak.
"Wow.." Lyn berdecak sambil melihat-lihat ke sekitar. "..kotor banget sih? Kayak kapal pecah.. Bagaimana aku bisa membersihkan diri dan beristirahat?" Keluhnya.
Sarang laba-laba, debu yang tebal, kecoak, tikus dan cicak melapisi hampir setiap senti dinding dan rumah itu.
"Mya, kamu yakin mau bersih-bersih sekarang?" Tanya Lyn.
"Heh, jangan meremehkanku."
Mya menggerak-gerakkan tangannya, membuat beberapa benda yang ada di rumah itu berterbangan. Mya merapikan benda-benda itu agar tidak berserakan di lantai. Dia menoleh ke Lyn.
"Kupikir, sebaiknya kamu istirahat saja dulu, karena merapikan rumah sebesar ini tentunya akan memakan waktu yang lama. Aku akan menyiapkan kamarmu dulu" jelas Mya.
Lyn mengangguk setuju. Kemudian, Mya memasuki sebuah ruangan sambil menyingkirkan beberapa sarang laba-laba dan debu yang ada di dekat situ.
Saat memasuki ruangan, Mya kembali menggerak-gerakkan tangannya dan merapikan benda-benda yang ada disana. Dia juga mengeluarkan cahaya dari tangannya, lalu meletakkan cahaya itu di lampu ruangan.
Daripada menonton, Lyn ikut membantu membersihkan kotoran yang ada di ruangan itu. Sementara Mya merapikan barang-barang yang berserakan, Lyn menggunakan sayapnya untuk membantu.
Setelah bersih-bersih selama kurang lebih 20 menit, akhirnya ruangan itu telah menjadi sebuah kamar yang sempurna. Mya membersihkan pakaian Lyn dari kotoran, karena Lyn tidak bisa mengganti baju yang sedang ia pakai. Tentu saja karena dia tidak memiliki pakaian apapun.
"Untuk sementara, pakailah pakaian dan kamar ini dulu. Besok kita akan mencari semua keperluan kita" jelas Mya.
"Bagaimana biayanya? Kau kira di Bumi ini semua barang, pakaian, dan makanan itu gratis seperti di Bulan?" Lyn meledek Mya.
"Y-yah.. Untuk urusan itu, Pihak Bulan pasti akan mengatasinya. Kita tidak perlu pusing" sahut Mya, kemudian keluar kamar.
Lyn mendekati kasur, kemudian melompat ke atasnya. Namun,
Brak!
"Duh, punggungku!" Lyn memekik. Ternyata kasurnya tak seempuk yang dia kira. Malahan, kasurnya sangat keras seperti batu. Setelah mengelus-elus punggungnya, Lyn menatap ke arah langit-langit kamarnya, pikirannya mulai menerawang.
Sementara itu, Mya yang sedang berada di ruang utama tiba-tiba tersenyum. Perasaannya untuk mencoba menggunakan kekuatannya begitu membuncah di dada. Bahkan, pada saat dirinya terpilih untuk melayani seorang Sayap Putih yang akan turun ke Bumi, hampir saja ia menjerit dan melonjak kegirangan di hadapan Pihak Bulan.
Aku akan sedikit bereksperimen.. batin Mya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings
FantasíaAsmiralda Marklyn, pemilik Sayap Putih yang dikirimkan ke bumi tanpa pemberitahuan, entah karena apa dia langsung di lempar ke keramaian orang. Ia dikirim ke bumi untuk membasmi makhluk pembawa sial yang disebut, kurt. Priscella Mirandia, pemilik...