0.7

11K 2.9K 270
                                    

Hari ketujuh.



Dan belum ada tanda tanda bala bantuan datang.



Tadinya Jinyoung pikir polisi akan mengevakuasi seluruh warga Advena Hills, namun mengingat sejauh ini tak ada kabar dari pemerintah membuat Jinyoung membuang jauh jauh fikiran itu.



Dia sendirian sekarang.



Sunwoo bahkan belum mengabarinya lagi. Terakhir pesan masuk sekitar tiga belas jam yang lalu, dan itu saat Sunwoo mengatakan bahwa dirinya kebelet buang air.



Jinyoung bosan. Yang ia lakukan hanya membolak balik frekuensi radio, berharap ada sesuatu yang bisa didengar. Namun nihil, hanya terdengar suara kusut disana.



Dan suara gemuruh perutnya.



"Sial." umpat Jinyoung pelan.



Kalo dipikir pikir sudah terhitung tepat satu hari sejak Jinyoung menyantap sesuatu. Dia benar benar lapar.



Hanya tersisa dua buah jeruk diatas meja. Jinyoung harus menghemat bahan makanan, setidaknya ia harus makan sehari sekali untuk bertahan hidup.



Buru buru Jinyoung mengupas jeruk itu, kemudian memasukannya kedalam mulut dengan perlahan.



Gerakan pemuda itu membeku ketika mendengar suara teriakan kencang dari rumah sebelahnya. Bulu kuduknya meremang, sementara jeruk yang ia agung agungkan terasa hambar dimulut.



"TIDAK!!! KUMOHON TIDAK!! SIAPAPUN TOLONG!!"



Jinyoung segera berlari kearah jendela rumah, mencoba mengintip apa yang terjadi.



Namun apapun itu, sepertinya terjadi didalam rumah karena jalanan utama distrik enam masih terlihat sepi dan minim pergerakan.



Suara itu terus berteriak sebelum akhirnya lenyap, bersamaan dengan terdengarnya suara mirip mesin pesawat yang dinyalakan.



Setelah itu hening.



Entah kenapa perasaan Jinyoung tidak enak.



Pemuda itu tiba tiba melihat sebuah cahaya putih berkelip menyinari dapur rumahnya. Udara terasa berkali-kali lipat lebih dingin dari biasanya, bahkan asap tebal mengepul keluar dari mulut serta hidung Jinyoung.



Jinyoung melangkah menuju dapur, lelaki itu bersembunyi dibawah meja makan sambil mengintip lewat celah tangannya.



Niat awalnya yang ingin tahu siapa sih yang iseng nyenterin rumahnya malah berujung petaka ketika Jinyoung menyadari cahaya itu terbang setinggi empat meter dari tanah.



Dan yang lebih menyeramkan adalah, ketika cahaya itu berubah menjadi warna merah terang.




Dan yang lebih menyeramkan adalah, ketika cahaya itu berubah menjadi warna merah terang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[1] THE SUN VANISHED ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang