2.4

8.8K 2.6K 122
                                    

Kaki Jinyoung melangkah dengan hati-hati, menelusuri ruang tamu rumahnya yang cukup luas. Netra kecoklatan itu selalu waspada menatap kesana kemari, seakan menghindari predator yang siap menyerang kapapun.



Sementara Nakyung ada dibelakang punggungnya. Gadis itu bisa merasakan genggaman Jinyoung pada tangannya mengerat ketika sebuah suara derap langkah terdengar kian mendekat.



Iya mereka masih gandengan sejak keluar dari gudang belakang. Gausah suuzon. Jinyoung inisiatif aja, dia gak mau Nakyung kenapa napa.








Srakk srakk



Baik Nakyung maupun Jinyoung sama sama mehana nafas mereka ketika mendapati sosok perempuan itu berdiri di pintu utama. Nakyung bener bener udah keliatan lemes banget ketika melihat temannya itu mulai mencakar tembok.



"She is not your friend." ujar Jinyoung pelan, mencoba menyadarkan Nakyung.



Nakyung berjongkok karena lututnya terasa lemas. Jinyoung gak tau kalo many things happened to her.



"Kita kesini sama sama, tapi cuman gue yang selamat. Ini gak adil."suara Nakyung bergetar, mencoba untuk menahan tangis. "Gue gak bisa."



Jinyoung ikut berjongkok didepan Nakyung, cowok itu menghela nafas pelan. Diletakannya telapak tangan itu diatas punggug tangan Nakyung, menggenggam dengan selembut mungkin.



"Nakyung denger."



Nakyung mendongak ketika Jiyoung mulai berucap, "Jangan jadiin pengorbanan Eunbin sia sia. Kalo Eunbin denger, dia pasti mau lu selamat juga. Kalo lu nyerah sekarang, dia pasti sedih. Hyunjin juga pasti sedih."



Ada jeda di perkataan Jinyoung, sebelum akhirnya dia berkata "Gua juga sedih."



"Jadi sekarang begitu denger aba-aba, gua mau lu lari secepatnya masuk kedalam mobil. Oke? Sunwoo udah parkir didepan. Nanti gua nyusul."



Belum sempat Nakyung menjawab, tiba tiba Jinyoung sudah berlari menghampiri Eunbin.







Klang klang.



Dengan sengaja Jinyoung menghentakan pemukul baseball kearah nakas yang terletak tak jauh dari tempatnya berdiri, membuat atensi Eunbin berpusat kepada dirinya seorang.



Iya itu aba abanya.

[1] THE SUN VANISHED ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang