maaf yak baru up:(
"Kenapa diem?"
Daehwi nengok ke arah Jinyoung
"Ga turun? Ini udah sampai."
Daehwi melihat ke arah jendela mobil, dan benar apa yang Jinyoung katakan. Mereka telah sampai di depan apartement Daehwi.
Daehwi masih diam, otak dan lidah nya mati rasa. Tak ada niat juga dia untuk berbicara.
"Mau nginep di mobil saya hah?!" Jinyoung menaikan nada suara nya.
Daehwi tersentak, menyadarkannya dari dunia bisu nya.
Daehwi meneguk saliva nya kasar kala mengingat bahwa ia masih ada di dalam mobil sang direktur.
"T..terima kasih." Jawab Daehwi gugup
"Cih." Jinyoung mendecih, menatap remeh Daehwi.
"Kenapa gugup?"
Daehwi diam, kepala nya ia tundukan
"Apa karena saya bilang kamu adalah kekasih saya di depan preman tadi?"
'Jleb'
Daehwi sedikit tersentak"Jangan harap itu serius." Lanjut Jinyoung dingin.
"A..anu-" Daehwi berusaha untuk berbicara, lidah nya kembali kelu ketika Jinyoung membahas kejadian tadi. Hati nya terasa berdebar ketika mengingat kejadian tersebut.
"Saya mengatakannya hanya untuk melindungi mu dari gangguan preman tadi, jangan berlebihan." Potong Jinyoung dan memandang remeh Daehwi.
"Tapi pak, dia bukan pre-"
"Jangan pikir saya mau menjadi kekasih mu." Potong Jinyoung lagi.
"A...anu saya juga tidak menganggap tadi serius." Daehwi mulai kesal
"Bagus lah kalau sadar."
"Maaf merepotkan sajangnim, terima kasih. Saya permisi."
Daehwi turun dari mobil Jinyoung, berjalan memasuki pintu utama gedung apartement nya. Pandangan nya tertunduk ke bawah, tak berani memandang mobil Jinyoung yang tepat berada di belakang nya. Pikirannya masih terbayang bayang dengan perkataan Jinyoung.
Di lain sisi ada Jinyoung di dalam mobil, terdiam memikirkan salam perpisahan untuk Daehwi.
"Selamat malam Daehwi aa?"
"Daehwi aa? Bakalan aneh!"
"Selamat malam Daehwi ssi?"
"Kenapa terlalu formal, gue kan mau lebih akrab!"
"Mungkin...Selamat malam?"
"Aigo, tidak tidak tidak!"
"Kenapa susah banget sih!!"
"Kalau....Mimpi indah?"
"Sepertinya berlebihan."
"Sampai jumpa?"
"Argh!! Itu terlalu biasa."
Jinyoung berkutat dengan pikirannya, mencari kalimat yang tepat. Tidak berlebihan ataupun terlalu biasa.
Melihat Daehwi yang kian menjauh, Jinyoung buru buru memencet klakson nya. Berniat memanggil Daehwi, dan mengucapkan salam perpisahan se adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frontal Boy |Jinhwi/Deephwi| [DISCONTINUE]
Fanfiction[DISCONTINUE] "Can I...can i taste your lips?" 'Cup' "S...sajang nim an...anda ngapain?" Bae Jinyoung x Lee Daehwi as the main Warn! BXB Ga baku Kata kasar