"Lihat, sayang..
Lihat bagaimana kita dipertemukan (kembali) ?"
-AraDanta-***
KANTIN
Danta dan teman-temannya sudah duduk di meja kantin sekolah. Memesan makanan dan minuman kemudian bersenda gurau. Jangan tanya siapa yang suka berulah, jangan ditebak, jangan dipikirkan karena belum tentu dia mikiri kamu balik. Ewh.
"Eh, bro..." Kelvin memulai tingkahnya dengan menaikkan sebelah kakinya ke atas kursi.
"Kaki lo, Vin" hardik Bagas yang berada di sebelah Kelvin sambil menurunkan paksa kaki yang sudah berada di posisi uenak itu.
"Bacot" Kelvin tidak menghiraukan.
Semua memutar bola mata. Sudah tahu tabiat Kelvin.
"..tadi pagi, si Danta aneh ba-"
Belum selesai Kelvin berbicara Danta sudah mencekoki mulutnya dengan gorengan mpok Isabela.
Bagas, Rizky, Reza hanya melihat kedua bocah itu tanpa mengerti apa-apa.
"Lah bocahh ngapa yakkk" Kelvin mulai bawel setelah mendapat perlakuan tidak wajar dari Danta.
"Kalian ngapain sih?" hardik Reza sarkastik.
"Rolling Jump, cyinn" ucap Kelvin sesukanya.
"Bodo" gumam Reza.
"Eh, kak Wira?"
Sontak semuanya menoleh ke arah suara yang lembut terdengar itu.
Kaget. Melihat sosok gadis manis cantik memegang lolipop dan berkuncir kuda di hadapan mereka.
Terlebih lagi yang ditatap-- salah tingkah.
"Whoahh"
"Pucuk dicinta ulam pun tiba!" seru Kelvin.
Tak ada satu orangpun yang menghiraukannya.. Tak ada.
"Kak, gue mau bilang makasi ya. Tadi gak sempat sih..hehe" Ara tersenyum canggung.
"Ah, iya. Santai aja kali" Danta tersenyum balik.
Sontak kejadian itu membuat teman-temannya shock berat. Bagaimana mungkin? Seorang Wira Adanta? Tersenyum pada seorang gadis?!
"Oke deh kalo gitu. Gue permisi" Ara menganggukkan kepalanya tanda segera pamit dari tempat ini.
"Oke"
Setelah gadis itu pergi. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi?
Wira Adanta
Gue tahu sih Kelvin tuh orangnya bocor banget. Tapi mana gue tahu dia bakalan cerita saat lagi di kantin.
Apalagi, tiba-tiba saat Ara nyamperin gue. Duh, ketahuan sudah..
Entah kenapa gadis itu tiba-tiba saja membuatku tertarik..
Fillya Annischa Arafah
Ah, aku tahu sepertinya aku salah menyamperi kak Wira seperti tadi.
Pertama, dengan alasan aku tidak ingin terlibat dengannya lebih jauh.
Dan yang terakhir, aku tidak ingin membuat keadaan lebih keruh.
-Aradanta on going.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARADANTA
Teen FictionARADANTA menceritakan bagaimana cinta itu berproses dimulai dari dia yang kau yakini menjadi satu-satunya, dan kau yang sebenarnya menjadi prioritas utama bagi oranglain. Takdir bekerja, kita berusaha dan berdoa, Tuhan yang menentukan. "Kita menjem...