Payung Putih Daniel

174 89 75
                                    

Syahla Audia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Syahla Audia

Daniel Ray Pradipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniel Ray Pradipta

Hati berkata 'iya'.
Lidah berkata 'tidak',kenapa?adakah cara lain untuk mengungkapkannya.
Ungkapkan rasa kesalku terhadap rindu yang terus bersarang di dadaku.
Dan semakin menggebu setiap ku mencoba menghentikannya .
Entahlah kapan rindu itu akan berhenti, berhenti bersarang di setip denyut nadiku, dan menghilang untuk selamanya -Misela Amelia

Jakarta 9Juli

Sudah 5 jam Misel menghabiskan waktunya untuk membaca novel melepaskan penat akibat tugas kuliahnya yang semakin menumpuk berserta rindunya yang tak kunjung berhenti.

Siang ini kota Jakarta cukup panas, Misel beranjak dari tempat tidurnya mengambil air dingin untuk melepaskan dahaganya.

"Haiiiii Selllllll" baru saja Misel ingin membuka pintu kamarnya tiba tiba Syahla muncul dengan wajah berseri.

"Dasar gajah kalo mau masuk kamar orang ketuk pintu dulu kek" cerca Misel disambut cengiran Syahla.

"Hehe sorry, panis nih Sel bikinin minum kek apa kek masa tamu secantik gua dianggurin" kata Syahla lalu duduk di meja belajar Misel.

"Tamu gatau diri lu mah Syah" ucap Misel sambil berjalan kearah dapur.

Syahla yang sedari tadi duduk di meja belajar Misel sambil bermain ponsel kini pandangannya terfokuskan dengan buku kecil bersampul biru yang tertera nama Misel, ia membuka selembar demi selembar, membaca isi curhatan hati Misel yang tertulis disitu hingga di halaman tengah ia menceritakan saat pertama kali bertemu dengan Angga.

MISELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang