Part 8 - Perhatian

24 3 12
                                    

Setelah memakan fire chicken traktiran dari adiknya karena ada acara ngambek yang dilakukan Rachel, sedari tadi ia mengolesi perutnya dengan minyak telon miliknya. Sungguh sakit perutnya akibat terlalu banyak makan pedas. Kenyang. Tetapi perutnya ikut panas dan sakit. Dengan tingkat kepedasan level 4 Rachel menghabiskan semua ayam yang dipesan oleh adiknya. Dan beginilah akhirnya.

Tingg..

Bunyi notifikasi diponselnya.

Alfi Saputra
Lagi ngapain?

Ia segera mengetikkan pesan dengan cepat.

Rachel Anastasya
Sakit perut 😣 aduhhhhhhh

Alfi Saputra
Kok bisaaa!

Alfi Saputra
Abis makan apaa

Alfi Saputra
Makanya jangan makan sembarangannn!

Rachel Anastasya
Gak kok. Cuma makan fire chicken doangg 3porsii.

Alfi Saputra
PASTI LEVEL NYA YANG PEDESS! -_-

Alfi Saputra
Laper apa kerasukan nengg?

Rachel mendengus melihat pesan yang dikirimkan oleh Alfi semua diberi capslock.

Rachel Anastasya
ENGGAAAAA!

sudah 30 menit berlalu, ia tak mendapat balasan dari Alfi. Rachel menaruh botol minyak telon dinakas dan menyalakan AC dikamarnya. Kemudian ia memposisikan dirinya dengan nyaman. Namun sakit dan panas diperutnya tak kunjung mereda. Tetap sakit.

Ia mencoba tengkurap. Terlentang. Miring kekiri. Miring kekanan. Tetap masih sakit. Terlintas dipikirannya untuk menungging dan menahan perutnya agar tak sakit lagi. Ternyata benar. Lumayan mereda.

Tak lama terdengar suara pintu diketuk dari luar. "Kaaaa ada tamu tuh diluar, temen lo" teriak Edwin dari luar kamarnya.

"Siapaaa.. Aduh gue ga enak buat jalannya"

"Perut gue sakit!" Balasnya berteriak juga dengan kencang.

"Yaudah gue suruh kekamar lo yaa, tapinya nanti lo buka pintu kamarnya jangan ditutup"

Rachel mendengus "Iyaudah tunggu, gue keluar" Ucapnya kemudian dengan membawa minyak telonnya dan segera beranjak dari tempat tidurnya.

"makanya, makan tuh pedes. Gue bilang juga jangan diabisin. Nakal sih" seru Edwin dengan menasehati kakaknya yang sangat keras kepala ini.

"yaudah sih, udah ada diperut gue. Mau digimanain lagi. Gue muntahin juga ga bakal keluar lagi tuh ayam utuh" kesal Rachel dengan mengelus perutnya yang sudah lumayan tidak panas.

"yaudah, sana keruang tamu"

Rachel segera berjalan kearah ruang tamu untuk melihat siapa yang sudah bertamu pada malam hari seperti ini. Padahal jam masih menunjukkan pukul 7 malam. Memang hanya Rachel saja yang menganggap bahwa itu sudah malam banget. Padahal bagi sebagian orang, pukul 7 malam, adalah masih sore. Seperti kata sahabatnya.

Rachel yang baru memasuki area ruang tamu mengerinyitkan dahinya bingung. Pasalnya ia melihat punggung seperti, punggung cowo. Eh. Siapakah itu.

Rachel segera mendekati cowo tersebut dan duduk disebrangnya.

"Eh, Alfi. Lo ngapain kesini, malem-malem" Seru Rachel dengan bingung.

"lo kenapa? Masih sakit perut?" Tanya Alfi dengan tak menghiraukan pertanyaan dari Rachel tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ApelefthérosiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang