23 : 30

4.6K 471 21
                                    



"rose!! kau gila?" seru Lisa saat rose baru saja menepikan mobilnya ke parkiran sebuah club malam.

"tidak, aku benar-benar butuh hiburan Lisa!" jawab Rose yang sudah membuka pintu mobilnya.

Rose keluar tanpa memperdulikan lisa sedikitpun.

"tidak-tidak... ada apa denganmu dan june?" tanya Lisa dengan sedikit berlari.

"june? Aku benci laki-laki itu" jawab Rose masih dengan langkahnya yang terkesan terburu-buru.

Keduanya masuk ke club tanpa hambatan.

Sinar lampu dan dentuman musik menyambut keduanya, seolah club adalah tempat untuk mereka.

"look!" seru Rose pada seseorang yang kini duduk di lantai dua.

"astaga!! jadi kau kesini ingin menjumpai june?" tanya Lisa yang terkekeh melihat sahabatnya.

"dia pasti sedang main dibelakangku lisa" balas Rose.

"dari mana kau tau?" sanggah Lisa.

"jika tida, untuk apa dia disini?" seru Rose yang sudah tidak sabar ingin mencakar June.

"yak...!!" seru Lisa.

"JUNE!!!!" teriak Rose cukup keras walau tetap tertutup dengan dentuman musik.

"ro-rose?" balas June gelagapan.

"jujur padaku, kau berselingkuh di belakangku kan? Kau tidak mencintaiku lagi kan? Apa aku membosankan? Kenapa kau menjadi sering pergi ke tempat semacam ini" sserang Rose tak memeberikan June waktu untuk menjelaskan.

Di belakangnya Lisa hanya menahan tawanya.

"baik-baik, selesaikan urusan kalian. Aku akan menunggu di bawah" sela Lisa yang kemudian melangkahkan kakinya kebawah.

Sesekali badannya mengikuti dentuman musik yang tercipta.

Sedangkan satu tangannya memegang sekaleng bir yang baru saja ia ambil. Lisa cukup larut dalam alunan musik hingga lupa dengan dua sejoli yang ia tinggalkan.

"bergabunglah denganku" tarik seorang laki-laki.

"tidak terimakasih" balas Lisa seraya menepis tangannya.

"ayolah" pinta laki-laki yang kini sudah melingkarkan tangannya di pinggang ramping Lisa.

"ku bilang tidak" tepis Lisa.

"jangan menolakku, berapa bayaran yang kau mau?" bisiknya tepat di telinga lisa. Membuat bulu roma dilehernya sedikit meremang.

"tidak tuan" jawab Lisa yang kini sedikit mendorong kepala laki-laki di hadapannya.

PLAK.

Lisa memegang pipinya, laki-laki gila di hadapannya baru saja menamparnya.

"sudah ku katakan jangan menolakku" desisnya dengan mencengkram rahang lisa. "turuti saja kemauanku dan kau akan aman" bisiknya lagi membuat seluruh tubuh lusa menegang.

Laki-laki denga surai hitam ini mulai menariknya ketengah pengunjung.

sekuat tenaga ia mencoba meloloskan dirinya, tetap saja tubuhnya seolah dikunci dalam pelukan laki-laki entah berantah dihadapannya ini.

"kemarilah kau" seru laki-laki jangkung yang baru saja menarik kerah laki-laki di hadapan Lisa.

BRUK.

"se-sehun?" terka Lisa yang berusaha membiasakan matanya dengan cahaya yang menerpa wajah Sehun.

Kenapa dia lagi sih?

REASON | LISA X SEHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang