REASON | LISA X SEHUN

17:08

"jangan dekati sehun"

Kata-kata Bobby membuat Lisa sedikit tersedak. Bagaimana tidak, Bobby secara mendadak mengatakan itu saat Lisa menyantap popcorn karamel di tangannya.

"Kau kenapa?" tanya Lisa dengan sorot mata tak paham.

"ku bilang jangan dekati dia" ulang Bobby yang kini kembali menatap layar tv.

"lalu aku harus dekat dengan siapa?" tanya Lisa dengan nada mengejek.

"cari saja laki-laki lain, asal jangan Sehun" jawab Bobby.

Lisa termenung.

Jiwa detektifnya muncul.

Ada apa diantara mereka berdua.

Apa mungkin..

Ia mulai berpikiran aneh.

"ah dia tidak mungkin seperti itu" gumam Lisa.

"apanya?" tanya Bobby.

"hah? Oh.. begini tadi aku sempat berpikir kau punya rasa dengan Sehun, tapi aku menyangkal pikiranku sendiri"

"kau pikir aku sudah tidak suka perempuan?" tanya Bobby terkejut.

"hahahahah aku hanya menebaknya" balas Lisa dengan tawa yang merekah dan kembali menatap film di tv.

Disisi lain, Bobby hanya menunduk dan sibuk dengan pikirannya.

Aku tak akan membiarkan ini lagi.

Tidak kali ini.

_________

"hari ini pukul 13 kau ada rapat dengan pihak agensi, dan pada pukul 20 kau ada pertemuan dengan pihak dari Jepang" jelas Kai.

"aku tidak mau" Jawab Sehun santai.

Kai sudah lumayan terbiasa, ia hanya menghela napas panjang. Bocah didepannya ini memang selalu bersikap semaunya.

"untuk rapat pukul 13 aku akan minta pihak marketing yang turun, tapi untuk pukul 20 kau tidak bisa melewatkannya" jelas Kai lagi.

"aku punya janji menemui Lisa malam ini"

"tidak bis..."

"kau saja yang pergi mewakili ku"

"sehun.." Kai mulai sedikit pasrah.

"akan ku tambah uang cuti bulan ini" balas Sehun.

Kai terlihat menimang tawaran Sehun, ia cukup senang dengan ekspresi itu. Dilihatnya Kai mulai membuka ponselnya, mungkin memastikan jadwalnya kosong malam ini.

"tapi....." kata-kata Kai tertahan di kerongkongannya setelah melihat daftar nama yang hadir dalam pertemuan malam nanti.

"ada apa?" tanya Sehun curiga.

"aku takut salah membacanya, tapi bisakah kau baca ini?" tanya Kai dengan menyerahkan ponselnya pada Sehun.

Sehun yang kini terdiam, lidahnya kelu.

Joy, RED Label.

Kini sehun menatap Kai, seolah meminta kebenarannya.

"ku rasa aku tak bisa menggantikanmu pada pertemuan hari ini"

"ahhh.... ayo lah"

"tidak dengan joy"

"tambahan uang tiga kali lipat!"

"aku bisa menggantikanmu asal bukan joy"

"lima kali lipat!!!!"

"YAK BAJINGAN!!!"

Sehun hanya tersenyum.

"KAU MEMANG BAJINGAN SEHUH-AAH!!" seru Kai sambil keluar ruangan.

Dibelakangnya Sehun hanya tertawa melihat kekesalan Kai, yang selalu menjadi kelemahannya.

__________

"katakan padaku ada apa!!!"

Kai menuruni anak tangga dengan sedikit berlari.

"hah.... hah.... hah...."

Sehun hanya terkapar. Tangannya gemetar hebat.

"YAK BAJINGAN!!! KATAKAN"

Sehun tak menjawabnya. Tatapannya kosong. Matanya berlinang.

Sedangkan Kai kebingungan disebelahnya.

Tangannya sibuk menekan nomor siapa saja yang bisa ia hubungi.

"ke...napa?"

"HUAAAAH"

Tenang, itu mimpi.

Sehun tersentak, badannya penuh dengan keringat.

Ia masih ada di kantornya.

Masih duduk di mejanya.

"kau sudah bangun?"

suara perempuan samar-samar ia dengar.

"li..sa?"

tanya Sehun tak yakin.

"Lisa? siapa itu?"

seorang gadis dengan dress merah menunjukan lekukan indah tubuhnya muncul.

"OH ASTAGA!!! kau sedang apa disini?"

dia Joy, CEO RED line.

yang sebisa mungkin ingin Sehun hindari.

"mengunjungimu, setelah penolakanmu tahun lalu"

"kau mau aku seperti apa? aku sanggup Sehun"

"kau takkan bisa, percayalah"

setahun lalu, Sehun menolaknya.

membuang bahkan mencoba membunuh perasaan Joy untuknya.

"dengar Joy, seberapa kuat kau mencoba. Aku tetaplah aku"

Sehun bangkit.

Mengabil jasnya, dan kemudian pergi.

"bahkan aku belum mengatakan apa usahaku."

Pintu tertutup.

Sehun benar-benar meninggalkannya, lagi.

"annyeong Sehun-ah"

____________

_______________________

___________

aku gabisa janji, upload sering kaya author lain.

tapi terimakasih untuk yang udah rela nunggu aku update. sampe kirim dm ke aku. semangatin aku. jujur, aku sangat berterima kasih.

finally, hello again Wat-friends :)

love.

Ra-nee