ANGIN.

61 2 1
                                    

Selalu berhembus dan bergerak tanpa henti serta tidak pernah merasa letih. Walaupun banyak yang tidak memperdulikan tetapi sang angin selalu setia menjalankan tugasnya.

Banyak halangan yang selalu mengadangnya tetapi sang angin sadar bahwa itu cuman tantangan. Dia juga tidak pernah keberatan untuk menerbangkan titipan perasaan rindu untuk disampaikannya, tetapi yang dikhawatirkannya yaitu apabila tidak ada balasan untuk rindu yang telah tersampaikan.

Bagiku angin adalah sahabat yang selalu setia menemani ketika aku sedang meratapi kerinduan. Sang anginpun tidak pernah lelah untuk menenangkan pikiran yang berisikan permasalahan.

Aku berharap bahwa sang angin akan menyelinap lewat sela-sela jendelamu, walaupun sudah engkau tutup dengan rapat tapi tetap saja akan memaksa masuk dan membuat kamu percaya bahwa ternyata angin itu rasa rinduku.

Alasan apa aku selalu menitipkan rindu ini kepada angin untuk ditunjukan kepadamu ? karena jika bukan kepadamu, siapa lagi yang pantas untuk mendapatkan rasa rindu ini ?

Langkahku telah mati untuk menetap disini dan menunggumu, hingga angin kencang saja tidak bisa membelokkan hatiku yang sudah membatu telah menunjukmu.

Kamu mungkin belum terlalu percaya dengan semuanya, tapi kuhanya mau engkau mengingat bahwa  aku akan selalu menunggumu pulang sebab tanpa kau sadari hati ini telah kamu genggam.

Dan akan ada waktunya kamu mengikuti angin yang membawa rinduku ini ke tempat penantianku. Walaupun aku sendiri tidak bisa menebak kapan waktu itu akan datang, karena yang kubisa hanya terus percaya dan berdo'a.

"Ada saatnya dalam hidupmu, engkau ingin pergi sendiri saja bersama angin dan meceritakan seluruh rahasia, lalu meneteskan air mata."
~Bung.Karno 1933

-penulis_cupu


BISIKAN ALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang