3. B E L S A

15 3 0
                                    

       Bel tanda pelajaran berakhir telah berbunyi siapa yang tidak gembira ketika bel yang ditunggu-tunggu oleh semua pelajar berdentang semua siswa sibuk merapikan buku dan perlatan lainnya mereka tidak sabar ingin kembali ke istana tercintanya kembali dan menyantap masakan malaikat tanpa sayap yang sudah menunggu.

        Di kelas Belsa semua berdecak kesal karena guru yang mengajar tidak kunjung mengakhiri pelajaran padahal bel sudah berbunyi sedari tadi, banyak dari mereka yang mengumpat kecil dan ada yang meneriaki bahwa mereka ingin pulang sekarang. Dan tidak sia-sia usaha yang dilakukan oleh anak laki-laki akhirnya mereka dipulangkan juga.



"gue kempesin juga tuh cikgu besar ga tau gue udah laper gini" Andin selalu ngedumel perihal apapun yang menurtnya membosankan

"lo mah tiap waktu juga laper Ndin" puti menyahuti Andin sembari membereskan peralatan tulisnya

"ah lo ga temen deh Put"

"udah belom Sa" tiba-tiba suara berat mengagetkan mereka bertiga dan alhasil mereka serempak mengikuti sumber suara dan dengan serempak Andin dan Puti dibuat melongo karena yang berada di depan pintu adalah Kenzo, laki-laki yang sudah berhasil membuat gempar satu sekolah karena ketampanannya dan sifat ajaibnya itu

"eh nggak kok kak ini udah selesai, gue duluan ya Ndin, Put" Belsa keluar kelas begitu saja dan menghampiri Kenzo, lagi-lagi dua sahabat karib Belsa dibuat melongo dan mereka saling tatap karena di dalam pikiran mereka ada satu pertanyaan. Bagaimana bisa? Belsa dan Kenzo?



"kak tau ga kenapa Belsa lama, tuh ya cikgu besar bikin greget banget, udah tau bel bunyi malah diterusin aja nyrocosnya kan sebel" Belsa menceritakan apa yang membuatnya telat keluar kelas

"cikgu besar?"

"iya kak cikgu besar, itu lo Bu.Mimin guru fisika yang galaknya minta ampun" lagi-lagi Belsa menceritakan perihal guru yang sangat tidak disukai oleh semua siswa di sekolah ini

"dia baik kok"

"baik dari mana sih kak, ya bener aja kakak kan anak kesayangnya" Belsa mengerucutkan bibirnya

"makanya yang pinter"

"yaudah belain aja sana cikgu besar, sekalian bawa kerumah buatin kandang sana"

"lo kira sapi"

"emang kayak sapi kan kak" akhirnya mereka tertawa sembari berjalan menuju parkiran. Banyak sepasang mata yang melihat kearahnya ada yang menilai mereka cocok dan banyak yang menilai mereka ga cocok karena mereka menilai bahwa Belsa kecentilan


Tetapi mereka berdua masa bodoh karena mereka tidak pernah memperdulikan omongan orang lain bagi mereka itu tidak penting karena memang begitulah manusia hanya senang menilai sesuai kadar pikirannya saja tanpa mencari tahu terlebih dahalu.



       Akhirnya Belsa dan kenzo sudah sampai di garasi rumahnya mereka sama-sama memasuki rumah dan langsung menuju lantai dua menuju kamarnya karena memang suasana rumah sepi bagaimana tidak Fanda mamanya sibuk mengurusi butiknya yang tidak pernah sepi dan dan juga Laska papanya yang super sibuk mengurusi perkembangan perusahaanya yang sudah membuka cabang ketiganya di makasar.

Belsa merebahkan tubuhnya ke ranjang kesayanganya karena hari ini begitu melelahkan menurutnya, ia tidak sadar bahwa ia tertidur karena terlalu lelah.

Begitupun dengan Kenzo ia juga sudah tertidur namun sudah mengganti sragamnya dengan kaos oblong dan celana pendek menurutnya hari ini juga hari yang melelahkan baginya, sebelum ia tidur ia memikirkan nasib adek tercintanya selanjutnya karena hari ini ia harus terpaksa berangkat bersama karena papanya sudah berangkat pukul lima pagi, Kenzo takut kejadian beberapa taun silam terjadi lagi.

                           ***
Maaf ya kali ini dikit wkwk soalnya aku ada acara yang buru buru baget. Jangan lupa coment dan kasih vote ya terimakasih

BelsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang