Part 24

2.4K 145 1
                                    

"Lo berdua gak papa, kan?" tanya Lia ketika melihat El dan Revan masuk ke ruang CCTV.

El dan Revan hanya mengangguk dan duduk di lantai dengan jantung yang masih berdetak kencang.

Drrttt drrtt

Ponsel Lia bergetar menandakan ada panggilan masuk, ternyata panggilan itu dari Dilla. Dengan segera Lia mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo, kenapa Dill?"

"DARURAT! LO, REVAN, SAMA EL KE HOTEL TEMPAT GUE NGINEP SEKARANG! KITA LAGI NGEJAR SATU ORANG YANG MENCURIGAKAN! FARA DAN YANG LAINNYA UDAH DI SINI. KITA GAK BISA HADAPIN INI TANPA LO, KE SINI SEKARANG, GUE TUNGGU!'

Tuutt tuutt...

Lia terdiam sebentar masih mencerna perkataan Dilla. Kemudian ia memandang Revan dan El yang juga sedang menatapnya.

"Tadi Dilla bilang apa?" Lia berujar dengan wajah polosnya.

Seketika Lia melotot, dengan segera Lia mengambil laptop yang terhubung dengan CCTV yang sudah Revan dan El pasang. Untuk berjaga-jaga dan tetap memantau keadaan kantor itu.

"Kita ke tempat Dilla sekarang! Mereka dalam bahaya!" ucap Lia panik membuat Revan dan El juga ikut panik.

Mereka berlari dengan cepat keluar dari ruangan CCTV itu dan segera menuju ke hotel yang ditempati Dilla dengan mengendarai mobil.

"Ngebut, bego!" teriak Lia panik.

Revan segera menancap gasnya dan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.

•••

Sesampainya mereka di hotel yang Dilla tempati, mereka terkejut melihat keadaan sekitar. Keadaan hotel tersebut sungguh amat sepi, tidak ada satu orang pun di situ.

Mereka berjalan mengendap-endap melewati lobby sambil mengangkat pistol untuk berjaga-jaga. Mata Lia menyipit ketika melihat ada tangan di balik meja resepsionis. Perlahan Lia mendekati tangan tersebut.

Mata Lia membulat kaget, itu adalah mayat seorang petugas resepsionis yang sudah berlumuran darah di area perutnya. Sepertinya dia tertembak di bagian perut dan karena mengeluarkan banyak darah, dia tewas.

"Ini bener-bener gak beres, kita harus cari Dilla," ucap Lia.

Namun, samar-samar terdengar suara tembakan entah darimana asalnya.

"Kita harus selamatin Dilla dan yang lain, kita harus mencar," ucap El.

"Oke."

•••

Karena lift di hotel itu rusak, Lia harus mencari tangga darurat untuk menuju rooftop. Sedangkan Revan tetap berada di lantai dasar, dan El berada di basement.

Lia berjalan perlahan membuka pintu tangga darurat. Ia melihat ke kanan dan kiri memastikan keadaan benar-benar aman. Perlahan ia melangkahkan kaki menaiki tangga.

Saat Lia sedang berjalan menaiki tangga, samar-samar ia mendengar langkah kaki yang juga menaiki tangga. Ia pun melihat ke bawah.

'Anjir, mampus, itu siapa?'

Lia berlari sekencang mungkin menaiki tangga dengan berusaha tidak menimbulkan suara. Ia tak peduli dengan nafasnya yang terputus-putus karena lelah dan tenaganya yang habis.

"SIAPA DISANA?!" teriak orang asing itu menyadari keberadaan Lia.

'Gue mampus nih kayaknya'

Troublemaker Be Hero Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang