PART 59

1.1K 92 10
                                    

DEMI APAPUN, MAAF BANGET BARU UPDATE!!! KEHIDUPAN NYATA SEDANG TIDAK BAIK-BAIK SAJA :"

~~~

Perlahan tapi pasti, mata Lia mulai mengerjab menetralisir cahaya yang ada. Sedetik kemudian Lia meringis karena merasakan pusing yang sangat hebat di kepalanya.

Setelah sadar sepenuhnya, Lia menoleh ke sekitarnya, wajahnya berubah panik. Ia berada di sebuah ruangan kecil dan gelap, mirip seperti sebuah dapur tradisional. Di depannya terdapat sebuah pintu yang terbuka, membuat cahaya yang ada di luar masuk ke dalam tepat di hadapan Lia.

Bukan itu saja yang membuat Lia panik setengah mampus, tapi posisinya saat ini sangat mengenaskan.

Lia diikat menggantung, tapi terbalik. Kakinya diikat menjadi satu ke atas, sedangkan kedua tangannya di ikat ke samping. Seperti disalib, tapi digantung dan terbalik.

Terlebih lagi di bawah kepalanya kini terdapat seember air yang seolah-olah siap menenggelamkan kepala Lia. Membayangkannya saja sukses membuat Lia meringis ngilu, apa jadinya kalau air itu masuk ke dalam hidungnya? Ditambah lagi kepalanya yang sangat pusing, entah sudah berapa lama Lia tergantung terbalik seperti ini.

Entah mengapa Lia jadi parno sendiri. Bagaimana kalau nanti dia usus buntu? Bagaimana kalau semua cairan tubuhnya mengalir ke otak? Bagaimana kalau semua organnya jatuh ke kepala?

Akhirnya Lia mencoba untuk memberontak, berusaha melepas tali-tali yang mengikatnya sangat erat. Lia khawatir kalau darahnya tidak bisa mengalir.

Terbukti, saat itu juga Lia menyadari kedua pangkal kakinya tidak dapat digerakkan, seperti kebas bercampur kesemutan. Tentu saja, bagian mata kaki Lia diikat sangat erat, pasti darah tidak bisa mengalir.

'Demi apa, gue sekarat sekarang!' batin Lia menjerit.

Lia bergerak gelisah, ia mencoba memberontak lagi. Namun seketika ia mematung ketika mendengar langkah kaki yang sepertinya menuju ke tempatnya.

'Mati gue!'

Lia menelan salivanya susah payah ketika seseorang berdiri tegak di ambang pintu dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku. Jangan lupakan senyuman mengejek yang ditujukan orang itu pada Lia.

Lia menyipitkan matanya, mencoba mengenali sosok yang berdiri 1 meter di hadapannya. Orang itu menggunakan kacamata, sehingga membuat Lia susah mengenalinya. Ditambah lagi Lia susah untuk melihat ke atas, lebih tepatnya ke wajah orang itu karena wajah Lia berhadapan dengan kaki orang itu.

'Siapa orang kreatif yang gantung gue kebalik gini? Mau gue cari, terus gue teriakkin 'GOBLOK!'' batin Lia menggeram kesal.

Tubuh Lia menegang ketika orang itu mulai berjalan mendekat. Orang itu membungkuk dan mengelus pelan dagu Lia membuat Lia merinding seketika.

"Kita bertemu lagi, sayang."

Lia melebarkan matanya, kini ia tau siapa orang kurang ajar di depannya ini. Lagi-lagi, dia adalah Marcos Fersos. Yang bagi Lia adalah orang terbejat sepanjang masa di hidupnya.

"Najisun! Gak selera gue sama om-om kayak lo! Udah keriput, tua, bejat, brengsek, gak tau diri, jelek, sok jagoan, sok--"

Plakk

Troublemaker Be Hero Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang