5 :: mulai berubah.

809 243 16
                                    

nyatanya, tidur sementara di rumah juandra benar-benar tidak terealisasikan.

bahkan sampai dua bulan ini, qila masih bertahan pada tempat yang sama saat pertama kali ia mengunjungi rumah ini.

ia memutuskan untuk menetap di rumah juandra sampai pendidikan kuliahnya selesai. bukan memanfaatkan waktu agar terus bersama juandra一yang notabenenya pemuda tampan dengan senyum secerah matahari, hanya saja rumah orangtuanya ada di kota yang berbeda dengan tempat ia kuliah.

dan, sepertinya tante mei tidak keberatan jika keponakannya yang satu ini menemaninya di rumah selagi anak perempuannya menyelesaikan study di london.

"dih, senyum-senyum."

qila sontak mengalihkan pandangannya dari ponsel menuju juandra yang tengah berdiri di sebelah etalase koleksi pernak-pernik perempuan milik mama dan kakaknya.

pemuda itu mengerutkan kening begitu qila merespon ucapannya dengan mengerucutkan bibir tak suka.

"suka-suka kakak, dong!"

"nggak lucu." cibir juandra membuat qila beralih menggembungkan pipi. padahal dalam hati, pemuda itu bersumpah untuk segera mencubit pipi kakak sepupunya jika kakak sepupunya itu tak kunjung mengubah ekspresi.

"sini, duduk." titah qila karena mendadak dirinya geli telah bertingkah sok imut pada juandra. entah apa sebab perihal tingkah lakunya yang berubah drastis semenjak dirinya menetap di rumah tante mei, yang jelas, ia berubah karena menghabiskan hampir seluruh waktunya di rumah dengan juandra.

naqila berubah. berubah menjadi gadis yang lebih ekspresif dan lebih percaya diri dengan apa yang ia miliki.

apa mungkin, semua ini berkat juandra?

pemuda itu mendekat dengan dua kaleng soda berukuran sedang di genggaman dan kaleng pringles di dekapan.

"kakak pikir, pringles cuma aja di indonesia." ceplos qila membuat juandra sempat menghentikan langkah untuk tergelak sebelum akhirnya mengambil posisi di sebelah qila yang saat ini berada di atas sofa ruang keluarga.

"aku pernah tinggal di indonesia beberapa minggu. dan jujur aja, pringles ini cinta pertama aku begitu nyampe di indonesia."

bukan hanya qila yang berubah, juandra juga ikut berubah untuk lebih santai jika bersama qila. karena sejujurnya, qila juga agak risih jika juandra berperilaku formal padanya.

qila menarik ujung bibirnya ke atas, mengulas senyum bangga karena kesukannya sama dengan kesukaan juandra, "pringles emang enak, salut lah sama yang satu ini."

beijing malam ini terasa sangat hangat. mungkin karena percakapan keduanya yang diselingi senda gurau, atau memang, temperatur sedang bersahabat.

hanya mereka berdua, yang tetap tinggal di rumah saat anggota rumah yang lain menghabiskan waktu malam minggu untuk berburu kuliner.

tak dipungkiri, baik qila maupun juandra sama-sama bahagia atas apa yang mereka miliki saat ini.

qila bahagia atas lingkungan baru yang bisa menerimanya dengan baik.

dan, juandra bahagia atas dirinya yang berhasil membuat qila tertawa meskipun sebenarnya pemuda itu tau bahwa qila masih memikirkan sesuatu yang tak seharusnya dipikirkan.

"kak,"

"hm?"

juandra menggosok telapak tangannya, pertanda ia sedang gugup atas apa yang sebentar lagi ia katakan.

"minggu depan ada perkumpulan wali murid, kakak datang ya."

naqila hampir lupa, terlepas dari tingginya yang tak wajar untuk anak seusianya, juandra adalah siswa tingkat dua sekolah menengah atas.

"kenapa nggak mama kamu aja?"

juandra menggeleng, "mama sibuk ngurus butik. kakak aja ya, kak sandra nggak bisa pulang bulan ini."

juandra adalah anak terakhir dari lima bersaudara. dan, kak sandra yang tengah ia bicarakan adalah kakak perempuannya一anak nomor empat.

"gimana ya?"

"kak, please."

qila berusaha menahan tawa begitu juandra mengubah mimik wajahnya一memohon pada qila agar menuruti permintaannya.

"kok ketawa!?" protes juandra merasa diledek.

"nggak gitu," qila menggeleng sembari melepaskan tawanya yang susah payah ia tahan, "iya deh, minggu depan ditemenin."

jawaban qila membuat juandra melompat bahagia lantas memeluk qila erat-erat, "YES!" teriaknya sembari tersenyum.

aroma khas milik juandra menyeruak penciumannya begitu qila membalas pelukan. tangan gadis itu sibuk mengusap rambut juandra, mencoba menyalurkan rasa sayangnya sebagai sepupu.

usapannya membeku tatkala dengan kurang ajarnya juandra berujar asal yang berujung pada kerja otak naqila yang kian melambat.













"besok, aku ngenalin kakak sebagai pacar ke temen-temen aku."





"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CEWEK GUA POKOKNYA!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CEWEK GUA POKOKNYA!!!

[✔] ii. too good at goodbyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang