1 :: bandara dan juandra.

1.5K 325 41
                                    

gadis berambut keriting itu menguap untuk yang kesekian kalinya.

perjalannya kali ini sangat melelahkan. sungguh melelahkan karena pikirannya mencoba membuang jauh kepingan masa lalu.

gadis itu tak tahu, apakah pilihannya untuk kembali ke kampung halamannya adalah pilihan yang tepat?

sepertinya, jawaban dari pertanyaan itu baru bisa ia dapat saat hatinya sepenuhnya ia letakkan pada kampung halamannya.

bukan pada kampung gudang masa lalunya.

matanya terpejam, bibirnya mengatup rapat-rapat. enggan melihat lingkungan sekitar karena pikirannya benar-benar kacau.

sudah dua puluh kali kiranya gadis berambut keriting ini menelpon ibu-nya. tapi nihil, tidak ada satupun panggilannya yang terhubung.

"bisa lumutan nih nungguin yang nggak pasti." cicitnya pelan sembari mencoba mendapatkan posisi nyaman pada bangku panjang milik  beijing capital international airport.

beijing sore ini sangat dingin. oh ralat, mungkin tidak terlalu dingin sebenarnya, karena mengingat ini pertama kalinya gadis berambut keriting itu mengunjungi kampung halamannya setelah 5 tahun lamanya.

ponselnya berdering tiba-tiba saat gadis itu mencoba untuk tidur.

"ah sial," rutuknya lalu men-swipe option answer.

suara lembut milik ibu-nya memenuhi pendengarannya saat sepersekian detik ia menempelkan benda logam persegi itu pada telinga kanannya.

" de fēixíng yúkuài?"
(( apakah penerbanganmu menyenangkan? ))

naqila terkekeh pelan. ayolah, sedikit berbohong tidak apa-apa 'kan?

"fēicháng yúkuài." balasnya lembut.

"duìbùqǐ, rúguǒ mǔqīn hūlüè de diànhuà."
(( maaf jika ibu tadi menghiraukan panggilanmu ))

naqila menegakkan punggungnya, "nggak apa-apa," balasnya sambil mengulum bibir, benar-benar hari yang dingin. "jadi? kapan aku dapet supir aku?"

ibu naqila terkekeh, "bukan supir. tapi, saudara kamu?"

"saudara?"

"iya. malam ini kamu tidur dirumah saudara kamu, ibu masih di rumah sakit."

gadis itu mendesah pelan. apalagi ini? tanyanya.

"permisi?"

qila mendongak, mendapati seorang pemuda yang berdiri tepat di hadapannya. segera ia memutuskan sambungan teleponnya, tak peduli respon dari sang ibu.

ini pertama kalinya dirinya pulang ke kampung halaman semenjak 5 tahun silam, saat gadis itu memutuskan untuk menetap di jakarta.

"k-kamu bisa bahasa indonesia?" tanya qila tak percaya.

pemuda itu mengangguk, sembari menyunggingkan senyum, "bisa, ayah saya orang indonesia, sama seperti kakak."

"k-kakak?"

"iya," lagi-lagi, pemuda itu mengangguk. "padahal, dulu kakak senang sekali saat panggilan itu keluar dari mulut saya."

qila tidak mengerti apa sebenarnya maksud dari perkataan yang dilontarkan pemuda ini.

"mari kak, kita pulang."

"tunggu sebentar," cegah qila. "aku perlu tau siapa nama kamu."

"nama saya, juandra."

silahkan menebak, siapakah visualisasi babang juandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

silahkan menebak, siapakah visualisasi babang juandra

[✔] ii. too good at goodbyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang