Part 2

85 14 12
                                    

"Eh Ngel, sumpah aku lapar banget. Tau sendirikan kalau pagi aku gimana ? Selalu ga ada waktu buat sarapan. And then sekarang aku kelaperan. Ke kantin yuk ah ? Mana nunggu bel istirahat lama banget lagi "

"Eh lu liat dong kantin jam segini penuh sama cowok cowok, lu yakin mau nerobos gitu aja ?"

"Gapapa Ngel, aku laper banget. Dari pada aku mati kelaperan ? Kan ga lucu banget ga etis udah yu"

"Yaudah gua sih ayok ayok aja"

"Oke, one.. two.. three.. larrrrrriiiiiiii"

Aku dan Angel lari dari lapangan hingga kantin, alhasil tubuh Angel masuk terlebih dahulu ke pintu kantin dan di dalamnya sudah terpenuhi orang-orang, dan entah kenapa tubuhku malah jadi patung disaat dihadapanku gerumulan orang orang yang sedang mengantri.
Di depan mataku tidak jauh jaraknya sangat dekat, Aku melihat sosok yang di ceritakan Popy dari ciri-cirinya sangat percis dan dia sepertinya kelas X IPA 1.
"Di saat aku ingin memandangnya lebih dulu, ternyata dia sudah memandangku terlebih dahulu"  hoalah apakah aku sedang jatuh cinta ? Tidak mungkin!!!
Ternyata dia oke lah, wajah yang berbentuk oval, rongga hidung yang sempurna, gaya rambut yang oke, tapi kenapa dia pelit senyum banget sih ah.

"Da... Amanda... Elah pake bengong segala lu cepetan.."

"Iiiya Ngel"

"Lu ngeliatin apaan sampe hampir ke sambet gitu hah ?"

"Duh Ngel, nanti aku cerita"

"Yaudah lu beli apa roti sama teh gelas aja?"

"Iya Ngel, biasa favorit"

"Oke, udah yu"

"Astagfirullah Ngel tuh orang masih ada cepetan lari Ngel."

Aku menarik tangan Angel, membawa dia sampai menaiki anak tangga satu persatu, mataku masih ke arah Atthalah dan dia ternyata masih memperhatikanku.

Dalam hatiku bergumam "kok aku rokes yah, emang dia yang namanya Atthalah?"

"Da lu kenapa sih, kaya ngeliat setan aja ?"

"Ngel kamu kenal orang yang tadi berdiri di depan kantin ga ? Yang kulitnya putih poni rambutnya sedikit kedepan?"

"Oh itu ganteng yah! Gue ga tau namanya, kenapa lu ? Suka ?"

"Ish engga sih"

"Bentar lagi masuk kelas nih yok cepetan"

"Yu Ngel"

Di saat aku dan Angel berjalan dengan santai, kita melewati ruangan aula tiba-tiba aku dihentikan oleh dua orang laki-laki kelas XII

"Eh, Dek anak baru yah?"

Aku menunjuk diriku sendiri karena posisi Angel dua langkah di hadapanku. "Aku ?"

"Iya kamu"

"Iya Kak"

"Boleh pinjem kamus bahasa Arabnya? Pulang sekolah di balikin"

"Boleh Kak, nih" dengan berat hati aku meminjamkannya.

"Ngel tunggu"

"De makasih yah" dia tersenyum seorang laki-laki yang aku tak kenal siapa namanya

"Iya sama sama"

"Ngapain lu?"

"Kesel banget kamusnya di pinjem Kakak kelas"

"Sama orang itu ? Angel menunjuknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary AmandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang